Namun hingga sekarang, kontra kerja antara pihak perusahaan sebagai pemenang tender dengan pihak Dispertapa belum juga ditandatangani.
Kontrak Kerja Proyek Belum Ditandatangan
Bima, KS.- Pengumuman pemenang tender proyek pengadaan bawang merah senilai Rp.26 Milyar di Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura (Dispertapa) oleh LPSE Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima, telah berlangsung sebulan lebih. Namun hingga sekarang, kontra kerja antara pihak perusahaan sebagai pemenang tender dengan pihak Dispertapa belum juga ditandatangani.
Entah kenapa tanda tangan kontrak belum dilakukan oleh kedua belah pihak. Namun, Direktur PT. Elsindo Bersinar (EB), Edy Syandyi, SE telah bersurat ke Penjabat Pembuat Komitmen (PPK), agar penandantanganan kontrak segera dilakukan, mengingat pengumuman hasil tender telah berlangsung sejak bulan Juni kemarin. Harapan pihak perusahaan itu ternyata hanya sebatas harapan hampa.
“Pihak Dinas (Dispertapa) telah mengeluarkan surat yang ditujukan ke PPK, agar tandatangan kontrak ditunda, mengingat adanya surat dari Dirjen Pertanian Pusat. Dalam surat dari pusat itu menegaskan bahwa proyek tersebut dalam pengawasan khusus karena adanya sesuatu indikasi yang berpotensi menimbulkan masalah dikemudian hari,” jelas Edy setelah mendalami masalah ini.
Merasa tidak dihargai dan dianggap merugikan perusahaan, Ia pun mengancam akan melakukan somasi terhadap PPK proyek tersebut. Karena dinilai telah melanggar aturan dan perundang-undangan yang berlaku tentang pelelangan dan pengadaan barang dan jasa.
“Tidak ada alasan pihak PPK tidak menandantangani kontrak kerja proyek tersebut. Baca dong aturan yang menjadi acuan dasar pelaksanaan proyek, baik tender maupun penunjukan langsung. Bahwa proyek yang telah dinyatakan menang tender, pihak dinas selaku pemilik proyek harus segera melakukan ikatan kerja berupa penandatanganan kontrak dengan pihak perusahaan,” paparnya.
Ia pun merasa heran dengan sikap Dispertapa Kabupaten Bima menunda tandatangan kontrak tersebut. ”Kami sangat dirugikan akibat ulah PPK dan KPA proyek di Dispertapa. Karena hingga sekarang kontrak belum juga ditandatangani,” akuinya.
Disinggung soal adanya sanggahan dari pihak perusahaan yang menjadi peserta tender kemarin ? Edy menegaskan, sanggahan tidak menjadi masalah, bukan berarti harus menunda tandatangan kontrak.
”Yang membuat kami di PT. EB juga yakin, di dalam gugatan sanggahan dikatakan PT. EB telah melakukan kejahatan yang merugikan Negara. Nah, disisi mana perusahaan kami melakukan perbuatan yang membuat Negara rugi. Sementara proyek belum dilaksanakan. Karena itu, saya minta PPK agar secepatnya membuat dokumen kontrak kerja untuk segera ditandatangani bersama,”pintanya.
Pihak KPA dan PPK Dispertapa yang hendak dilakukan konfirmasi belum berhasil ditemui. Namun sebelumnya, Sekretaris Dispertapa, H.Sumarno menegaskan, penundaaan tandatangan kontrak tidak bisa dilanjutkan karena adanya kesalahan tehnis. Kata dia, ada surat dari Dirjen Pertanian Pusat soal tender proyek tersebut. Dan mungkin saja kontrak tetap ditandantangani oleh pihak perusahaan pemenang tender dengan pihak Dinas. Tapi belum sekarang, melainkan di waktu akan datang, setelah semuanya tidak ada masalah lagi.
“Kita tunggu penyelesaian dulu dalam kasus ini baru kontrak ditandatangani,” tandasnya. (KS-01)
COMMENTS