Ternyata dalam sebulan, kebutuhan darah di BLUD Bima mencapai 300 kantung. Artinya, dalam sehari kebutuhan darah minimal 10 kantung, bahkan ...
Ternyata dalam sebulan, kebutuhan darah di BLUD Bima mencapai 300 kantung. Artinya, dalam sehari kebutuhan darah minimal 10 kantung, bahkan lebih dari itu, sangat bergantung pada kebutuhan pasien yang dilayani di sejumlah ruang rawat/inap BLUD Bima.”Kata Direkrut BLUD Bima, Drg.H.Ikhsan saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Rabu (12/10) pagi oleh Wartawan Koran Stabilitas, terkait kebutuhan darah di sejumlah RS dan Klinik yang beroperasi di Bima dan Kota Bima.
Bima, KS.- Kebutuhan darah untuk para pasien yang dirawat inap maupun rawat jalan, tak hanya meningkat di BLUD Bima, tapi juga di klinik atau RS lainnya, terutama di RS Muhammadiyah Bima. Sementara satu-satunya, tempat yang menyediakan darah dengan standar Nasional, hanya di BLUD Bima, sementara di RS lainnya, atau klinik lain bisa mengadakan atau menyediakan darah untuk para pasien.
Kondisi ini, tentu membuat para pejabat, pegawai dan para dokter di BLUD Bima untuk terus mencari pendonor di berbagai tempat, terutama di instansi-instansi pemerintah.”Kalau BLUD tidak menyediakan darah, maka akan banyak pasien meninggal. Baik di BLUD maupun di tempat rawat inap lainnya. Nah, ini yang menjadi beban bagi kami di BLUD, karena harus melayani semua kebutuhan darah, sementara tenaga kerja yang mengumpulkan darah, semuanya berada di BLUD,”kata dokter yang setiap hari berpraktek di Wilayah Lingkungan Nae ini.
Hari ini (Rabu kemarin,red), beberapa dokter dan staf di BLUD tengah turun lapangan, dalam rangka mencari pendonor. Dimana stok darah sudah mulai berkurang banyak, sehingga diperlukan adanya tambahan penyediaan darah di ruang transfusi darah.”Hampir setiap hari kami turunkan dokter dan perawat untuk mencari pendonor. Kalau tidak kerja keras, dokter dan staf kami, tentu akan menambah masalah dan beban bagi kami di BLUD dikemudian hari. Soalnya, kekurangan darah itu mengakibatkan korban jiwa,”terangnya.
Pada kesempatan itu, H.Ikhsan tak menampik soal adanya isu jual beli darah di BLUD Bima. Namun ditegaskannya, tidak ada jual beli darah, melainkan penarikan uang pengganti perlakuan darah, yang berstandar Nasional.”Darah yang kami ambil dari pendonor, tidak serta merta begitu saja, tapi harus melalui tahapan khusus, agar darah itu bisa digunakan oleh pasien yang membutuhkan darah,”paparnya.
Secara tegas, Ikhsan membantah keras soal jual beli darah di rumah sakit yang tengah dikendalikannya itu.”Saya tidak terima kalau dikatakan, staf saya jual beli darah. Yang benar itu adalah adanya uang perlakuan khusus atas darah itu,”imbuhnya.
Lantas apa, manfaat bagi pendonor jika rutin melakukan donor darah ?. Kata Ikhsan, dengan mendonor darah, seseorang bisa awet muda. Dan yang paling utama dengan donor darah yakni, sebuah aksi yang terhitung amal dan kemanusiaan, namun memiliki nilai kebaikan bagi sang pendonor. Kebutuhan darah seiring dengan waktu mungkin dirasa terus meningkat, bagi beberapa yang mengalami kekurangan darah, dan membutuhkan darah.”Setetes darah saja bisa menjadi hal yang sangat berharga dan bisa menyelamatkan nyawanya dari kematian. Meskipun demikian, kondisi tersebut tidak lantas membuat banyak orang, kemudian segera datang memberikan darah mereka pada yang membutuhkan,”terangnya.
Lanjut Ikhsan, di beberapa kasus juga justru orang seringkali takut menyumbangkan darah, karena berbagai macam alasan dari yang terkecil sampai yang terbesar. Oleh karena itu terkadang. Bank darah di BLUD Bima seringkali mengalami kekurangan stok darah.”Padahal ada banyak pasien yang membutuhkan darah tersebut untuk ditransfusikan,”ungkapnya.(R-01/ADV)
Bima, KS.- Kebutuhan darah untuk para pasien yang dirawat inap maupun rawat jalan, tak hanya meningkat di BLUD Bima, tapi juga di klinik atau RS lainnya, terutama di RS Muhammadiyah Bima. Sementara satu-satunya, tempat yang menyediakan darah dengan standar Nasional, hanya di BLUD Bima, sementara di RS lainnya, atau klinik lain bisa mengadakan atau menyediakan darah untuk para pasien.
Kondisi ini, tentu membuat para pejabat, pegawai dan para dokter di BLUD Bima untuk terus mencari pendonor di berbagai tempat, terutama di instansi-instansi pemerintah.”Kalau BLUD tidak menyediakan darah, maka akan banyak pasien meninggal. Baik di BLUD maupun di tempat rawat inap lainnya. Nah, ini yang menjadi beban bagi kami di BLUD, karena harus melayani semua kebutuhan darah, sementara tenaga kerja yang mengumpulkan darah, semuanya berada di BLUD,”kata dokter yang setiap hari berpraktek di Wilayah Lingkungan Nae ini.
Hari ini (Rabu kemarin,red), beberapa dokter dan staf di BLUD tengah turun lapangan, dalam rangka mencari pendonor. Dimana stok darah sudah mulai berkurang banyak, sehingga diperlukan adanya tambahan penyediaan darah di ruang transfusi darah.”Hampir setiap hari kami turunkan dokter dan perawat untuk mencari pendonor. Kalau tidak kerja keras, dokter dan staf kami, tentu akan menambah masalah dan beban bagi kami di BLUD dikemudian hari. Soalnya, kekurangan darah itu mengakibatkan korban jiwa,”terangnya.
Pada kesempatan itu, H.Ikhsan tak menampik soal adanya isu jual beli darah di BLUD Bima. Namun ditegaskannya, tidak ada jual beli darah, melainkan penarikan uang pengganti perlakuan darah, yang berstandar Nasional.”Darah yang kami ambil dari pendonor, tidak serta merta begitu saja, tapi harus melalui tahapan khusus, agar darah itu bisa digunakan oleh pasien yang membutuhkan darah,”paparnya.
Secara tegas, Ikhsan membantah keras soal jual beli darah di rumah sakit yang tengah dikendalikannya itu.”Saya tidak terima kalau dikatakan, staf saya jual beli darah. Yang benar itu adalah adanya uang perlakuan khusus atas darah itu,”imbuhnya.
Lantas apa, manfaat bagi pendonor jika rutin melakukan donor darah ?. Kata Ikhsan, dengan mendonor darah, seseorang bisa awet muda. Dan yang paling utama dengan donor darah yakni, sebuah aksi yang terhitung amal dan kemanusiaan, namun memiliki nilai kebaikan bagi sang pendonor. Kebutuhan darah seiring dengan waktu mungkin dirasa terus meningkat, bagi beberapa yang mengalami kekurangan darah, dan membutuhkan darah.”Setetes darah saja bisa menjadi hal yang sangat berharga dan bisa menyelamatkan nyawanya dari kematian. Meskipun demikian, kondisi tersebut tidak lantas membuat banyak orang, kemudian segera datang memberikan darah mereka pada yang membutuhkan,”terangnya.
Lanjut Ikhsan, di beberapa kasus juga justru orang seringkali takut menyumbangkan darah, karena berbagai macam alasan dari yang terkecil sampai yang terbesar. Oleh karena itu terkadang. Bank darah di BLUD Bima seringkali mengalami kekurangan stok darah.”Padahal ada banyak pasien yang membutuhkan darah tersebut untuk ditransfusikan,”ungkapnya.(R-01/ADV)
COMMENTS