Tak disangka, sosok Dokter senior di Bima H.Ali mudah tertipu oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Uang sebanyak Rp.65Juta raib dalam sek...
Tak disangka, sosok Dokter senior di Bima H.Ali mudah tertipu oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Uang sebanyak Rp.65Juta raib dalam seketika, atas ulah oknum yang hingga sekarang tidak jelas identitasnya. Polisi tengah melidik kasus tersebut, namun dipastikan akan mengalami kendala, karena pelaku penipuan itu tidak saling berhadapan dengan korban (H.Ali) saat menyerahkan uang, melainkan diberikan dengan cara mentransfer sebanyak dua kali menggunakan kartu ATM Bank.
Kota Bima, KS.- Dokter H. Ali, salah satu dokter yang dianggap memiliki nama besar di Bima, bahkan NTB. Bagaimana tidak, selain dokter senior, juga berpengalaman dalam praktek, bahkan pernah menduduki jabatan strategis di RSUD Bima sebagai Direktur, dan sekarang dipercaya oleh Organisasi Muhammadiyah Bima, untuk menjadi Direkrut Utama RS Muhammadiyah.
Dibalik kesuksesannya, Dokter Ali juga tak lepas menjadi korban penipuan oleh sosok misterius, yang hanya mencatut nama seorang AKBP. Ahmad Nukman, S.Ik, Kapolres Bima Kota. Akibatnya, uang “tidur” milik H.Ali sekejab raib ditangan yang mencatut nama besar orang nomor satu di lingkup Institusi Kepolisian Kota Bima.
Benarkan kejadian tersebut menimpa Dokter H.Ali ?. Jika benar terjadi, kenapa H.Ali dengan mudah mentransfer uang sebanyak itu, hanya mendengar nama besar Kapolres. Apakah H.Ali saat ini tersangkut dalam kasus pidana, atau ada kasus lain, sehingga membuat bersangkutan mudah memberikan uang puluhan Juta rupiah kepada orang yang membawa-bawa nama AKBP. Ahmad Nukman S.Ik. Apalagi saat sekarang, H.Ali tengah menduduki jabatan sebagai Direktur RS Muhammadiyah Bima, tentu dianggap memiliki peran aktif dalam hal kebijakan di RS setempat.
Kanit SPKT III, Aiptu Mirafudin membenarkan telah menerima laporan kasus penipuan yang menimpa Dokter H.Ali, dua hari yang lalu. Dalam isi laporan singkat, korban (H.Ali) mengaku mendapat telpon dari seseorang yang mengaku utusan Kapolres Bima Kota, AKBP.Ahmad Nukman, S.Ik. Dalam komunikasi via telpon antara seseorang tersebut dengan Dokter H.Ali, meminta sejumlah uang, sehingga disepakati senilai Rp.65Juta.”Uang tersebut ditransfer dua kali oleh korban. Pertama Rp.35Juta, yang kedua Rp.30Juta, di tranfer menggunakan kartu ATM Bank,”kata mantan Kanit Buser Polres Bima Kota ini.
Di tempat terpisah Kaur Bin Ops Reskrim Polres Bima Kota, Iptu Helmi, juga membenarkan telah mendapat laporan pencatutan nama Kapolres Kota Bima, dengan korban Dokter H.Ali.”Kasusnya lagi dilidik. Rencananya, hari ini (Rabu kemarin,red) korban akan diperiksa, tapi akan datang setelah selesai prakteknya. Semoga kasus ini cepat diungkap pelakunya, apalagi pelaku berani mencatut nama Kapolres yang tidak tahu apa-apa soal itu,”tukasnya.
Di tanya soal, apa motif dari kasus tersebut. Helmi mengaku tidak tahu.”Kita periksa dulu korbannya, baru kita bisa kembangkan, apa maksud dan tujuan dari pelaku, sehingga harus mencatut nama Kapolres Bima Kota,”tandasnya.(R-01)
 |
| Ilustrasi |
Dibalik kesuksesannya, Dokter Ali juga tak lepas menjadi korban penipuan oleh sosok misterius, yang hanya mencatut nama seorang AKBP. Ahmad Nukman, S.Ik, Kapolres Bima Kota. Akibatnya, uang “tidur” milik H.Ali sekejab raib ditangan yang mencatut nama besar orang nomor satu di lingkup Institusi Kepolisian Kota Bima.
Benarkan kejadian tersebut menimpa Dokter H.Ali ?. Jika benar terjadi, kenapa H.Ali dengan mudah mentransfer uang sebanyak itu, hanya mendengar nama besar Kapolres. Apakah H.Ali saat ini tersangkut dalam kasus pidana, atau ada kasus lain, sehingga membuat bersangkutan mudah memberikan uang puluhan Juta rupiah kepada orang yang membawa-bawa nama AKBP. Ahmad Nukman S.Ik. Apalagi saat sekarang, H.Ali tengah menduduki jabatan sebagai Direktur RS Muhammadiyah Bima, tentu dianggap memiliki peran aktif dalam hal kebijakan di RS setempat.
Kanit SPKT III, Aiptu Mirafudin membenarkan telah menerima laporan kasus penipuan yang menimpa Dokter H.Ali, dua hari yang lalu. Dalam isi laporan singkat, korban (H.Ali) mengaku mendapat telpon dari seseorang yang mengaku utusan Kapolres Bima Kota, AKBP.Ahmad Nukman, S.Ik. Dalam komunikasi via telpon antara seseorang tersebut dengan Dokter H.Ali, meminta sejumlah uang, sehingga disepakati senilai Rp.65Juta.”Uang tersebut ditransfer dua kali oleh korban. Pertama Rp.35Juta, yang kedua Rp.30Juta, di tranfer menggunakan kartu ATM Bank,”kata mantan Kanit Buser Polres Bima Kota ini.
Di tempat terpisah Kaur Bin Ops Reskrim Polres Bima Kota, Iptu Helmi, juga membenarkan telah mendapat laporan pencatutan nama Kapolres Kota Bima, dengan korban Dokter H.Ali.”Kasusnya lagi dilidik. Rencananya, hari ini (Rabu kemarin,red) korban akan diperiksa, tapi akan datang setelah selesai prakteknya. Semoga kasus ini cepat diungkap pelakunya, apalagi pelaku berani mencatut nama Kapolres yang tidak tahu apa-apa soal itu,”tukasnya.
Di tanya soal, apa motif dari kasus tersebut. Helmi mengaku tidak tahu.”Kita periksa dulu korbannya, baru kita bisa kembangkan, apa maksud dan tujuan dari pelaku, sehingga harus mencatut nama Kapolres Bima Kota,”tandasnya.(R-01)
COMMENTS