Ternyata, tingginya Pencurian Sepeda Motor (Curanmor) dan besarnya animor masyarakat membeli motor bodong di Wilayah Bima dan Dompu sekarang...
Ternyata, tingginya Pencurian Sepeda Motor (Curanmor) dan besarnya animor masyarakat membeli motor bodong di Wilayah Bima dan Dompu sekarang, tak berpengaruh banyak bagi penjualan motor di Dealer Astra Honda di Bima. Buktinya, setiap bulan, penjualan motor Honda tak mengalami penurunan signifikan, melainkan tetap stabil, dan hanya beberapa persen terjadi kekurangan pendapatan dari hasil penjualan motor merk Honda.”Ujar Juwito selaku Kepala Cabang Astra Honda di Bima saat ditemui wartawan Koran Stabilitas beberapa hari lalu.
Bima, KS.- Juwito mengakui tingginya curanmor di Bima, juga banyaknya masyarakat Bima, mulai dari Kota, Kabupaten Bima juga Kabupaten Dompu yang suka membeli motor bodong, tampa memikirkan konsekwensi dikemudian hari. Namun tak terlalu berpengaruh banyak bagi pihaknya dalam kaitan penjualan motor dalam beberapa tahun terakhir ini.”Memang ada penurunan pendapatan dari hasil penjualan kami, tapi hanya sekitar 10-15 persen saja. Itupun tidak terjadi secara terus menerus di tiap bulan, namun tetap dalam kondisi stabil penjualan kami di Honda ini,”kata Juwito yang saat itu didampingi juga oleh Kepala Adira Bima.
Katanya, masyarakat Bima termasuk masyarakat yang sudah pintar memilik merk kendaraan, seperti memilih Honda. Pasalnya, motor honda adalah motor yang sangat irit dan tidak rewel, sehingga banyak masyarakat Bima ini lebih suka membeli motor merk honda. Bukan berarti, motor merk lain seperti Yamaha tidak menjadi pilihan.”Yang jelas, penjualan saya di Tahun 2016 ini tidak jauh beda dengan tahun-tahun sebelumnya. Kalaupun kekurangan, tidak terlalu tinggi, hanya 10 sampai 15 persen saja,”tandasnya.
Memang katanya, tingginya penjualan motor itu ketika masyarakat selesai panen bawang, jagung dan lainnya. Seperti di bulan Oktober sekarang, sudah mulai banyak yang membeli motor, baik tunai maupun kredit. Karena di bulan seperti ini, petani sudah mulai panen hasil taninya,sepeti bawang merah untuk beberapa Kecamatan di Kabupaten Bima ini.”Tiap tahun seperti ini kondisinya. Jadi, bagi kami di honda, tidak terlalu berpengaruh soal curanmor dan lainnya itu. Ya, ada pengaruh, tapi sedikit saja,”cetusnya.(KS-R01)
Bima, KS.- Juwito mengakui tingginya curanmor di Bima, juga banyaknya masyarakat Bima, mulai dari Kota, Kabupaten Bima juga Kabupaten Dompu yang suka membeli motor bodong, tampa memikirkan konsekwensi dikemudian hari. Namun tak terlalu berpengaruh banyak bagi pihaknya dalam kaitan penjualan motor dalam beberapa tahun terakhir ini.”Memang ada penurunan pendapatan dari hasil penjualan kami, tapi hanya sekitar 10-15 persen saja. Itupun tidak terjadi secara terus menerus di tiap bulan, namun tetap dalam kondisi stabil penjualan kami di Honda ini,”kata Juwito yang saat itu didampingi juga oleh Kepala Adira Bima.
Katanya, masyarakat Bima termasuk masyarakat yang sudah pintar memilik merk kendaraan, seperti memilih Honda. Pasalnya, motor honda adalah motor yang sangat irit dan tidak rewel, sehingga banyak masyarakat Bima ini lebih suka membeli motor merk honda. Bukan berarti, motor merk lain seperti Yamaha tidak menjadi pilihan.”Yang jelas, penjualan saya di Tahun 2016 ini tidak jauh beda dengan tahun-tahun sebelumnya. Kalaupun kekurangan, tidak terlalu tinggi, hanya 10 sampai 15 persen saja,”tandasnya.
Memang katanya, tingginya penjualan motor itu ketika masyarakat selesai panen bawang, jagung dan lainnya. Seperti di bulan Oktober sekarang, sudah mulai banyak yang membeli motor, baik tunai maupun kredit. Karena di bulan seperti ini, petani sudah mulai panen hasil taninya,sepeti bawang merah untuk beberapa Kecamatan di Kabupaten Bima ini.”Tiap tahun seperti ini kondisinya. Jadi, bagi kami di honda, tidak terlalu berpengaruh soal curanmor dan lainnya itu. Ya, ada pengaruh, tapi sedikit saja,”cetusnya.(KS-R01)
COMMENTS