Wanita berdarah Lombok iru, digelandang Tim Anti Bandit Sat Reskrim Polres Bima Kota, setelah mengaku anggota Badan Intelegen Negara (BIN) dan memeras kepala sekolah SDN 21
Oknum berinisial SR (32), terpaksa harus berurusan dengan aparat penegak hukum Polres Bima Kota. Wanita berdarah Lombok iru, digelandang Tim Anti Bandit Sat Reskrim Polres Bima Kota, setelah mengaku anggota Badan Intelegen Negara (BIN) dan memeras kepala sekolah SDN 21 Kota Bima. Kasus itu terjadi Sabtu (20/12) lalu sekitar pukul 12.20 Wita itu.
Informasi yang dihimpun wartawan Koran Stabilitas, modus operandi yang dilakukan SR untuk memeras Kasek itu, berawal dari dugaan korupsi yang diduga dilakukan oleh Kasek setempat. Saat itu, SR dan beberapa rekannya mengaku mendapatkan kiriman data yang masuk di email mereka. Menindaklanjuti data itu, SR dan rekannya berinisial IP langsung mendatangi Kasek dan membicarakan soal data dugaan korupsi itu.
Pertama mendatangi Kasek, uang sebanyak Rp.2 Juta pun diberikan Kasek kepada pelaku. Setelah beberapa hari kemudian, SR kembali datang untuk meminta lagi uang. Karena resah dengan ulah oknum yang mengaku anggota BIN itu, para gurupun langsung menghubungi Polisi dan membekuknya.
Usai dibekuk, Polisi pun meminta surat tugas. Namun sayang, saat itu SR tidak bisa menunjukkanya. Malah menunjukan satu buah pin berlogo BIN. Karena tidak mengantungi surat tugas yang resmi, SR digelandang ke Markas Satreskrim untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Kasus itu menyita perhatian guru dan siswa sekolah setempat. Pasalnya, pelaku tidak terima digeledah oleh aparat, sehingga perdebatan panjang terjadi. Oleh aparat yang tidak percaya sepenuhnya kepada SR, tidak mau berdebat panjang. Mereka langsung diringkus untuk diamankan di satreskrim Polres Bima Kota guna pemeriksaan lebih lanjut.
Menurut salah seorang guru yang ditemui di Sat Reskrim Polres Bima Kota mengaku, kedatangan SR yang kedua kalinya itu, meminta lagi uang tambahan dengan dalih untuk pembelian tiket pesawat dengan alasan ingin ke Jakarta. Oleh Kasek, meminta SR datang ke sekolah saat komunikasi melalui Hp. "Sebenarnya pelaku meminta bertemu di luar dengan Kepsek, tapi dia tidak mau,” ujar guru itu dan meminta agar namanya tidak disebutkan Sabtu (20/12).
Kapolres Bima Kota melalui Kasat Reskrim, AKP. Wendi Oktariansyah, S. Ik membenarkan adanya penangkapan salah seorang warga yang diduga mengaku sebagai BIN, dan LSM. "Pelaku diduga telah memeras kepsek, sekarang pelaku tengah diperiksa,” katanya singkat. (KS-05)
Informasi yang dihimpun wartawan Koran Stabilitas, modus operandi yang dilakukan SR untuk memeras Kasek itu, berawal dari dugaan korupsi yang diduga dilakukan oleh Kasek setempat. Saat itu, SR dan beberapa rekannya mengaku mendapatkan kiriman data yang masuk di email mereka. Menindaklanjuti data itu, SR dan rekannya berinisial IP langsung mendatangi Kasek dan membicarakan soal data dugaan korupsi itu.
Pertama mendatangi Kasek, uang sebanyak Rp.2 Juta pun diberikan Kasek kepada pelaku. Setelah beberapa hari kemudian, SR kembali datang untuk meminta lagi uang. Karena resah dengan ulah oknum yang mengaku anggota BIN itu, para gurupun langsung menghubungi Polisi dan membekuknya.
Usai dibekuk, Polisi pun meminta surat tugas. Namun sayang, saat itu SR tidak bisa menunjukkanya. Malah menunjukan satu buah pin berlogo BIN. Karena tidak mengantungi surat tugas yang resmi, SR digelandang ke Markas Satreskrim untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Kasus itu menyita perhatian guru dan siswa sekolah setempat. Pasalnya, pelaku tidak terima digeledah oleh aparat, sehingga perdebatan panjang terjadi. Oleh aparat yang tidak percaya sepenuhnya kepada SR, tidak mau berdebat panjang. Mereka langsung diringkus untuk diamankan di satreskrim Polres Bima Kota guna pemeriksaan lebih lanjut.
Menurut salah seorang guru yang ditemui di Sat Reskrim Polres Bima Kota mengaku, kedatangan SR yang kedua kalinya itu, meminta lagi uang tambahan dengan dalih untuk pembelian tiket pesawat dengan alasan ingin ke Jakarta. Oleh Kasek, meminta SR datang ke sekolah saat komunikasi melalui Hp. "Sebenarnya pelaku meminta bertemu di luar dengan Kepsek, tapi dia tidak mau,” ujar guru itu dan meminta agar namanya tidak disebutkan Sabtu (20/12).
Kapolres Bima Kota melalui Kasat Reskrim, AKP. Wendi Oktariansyah, S. Ik membenarkan adanya penangkapan salah seorang warga yang diduga mengaku sebagai BIN, dan LSM. "Pelaku diduga telah memeras kepsek, sekarang pelaku tengah diperiksa,” katanya singkat. (KS-05)
COMMENTS