Forum Komunikasi Guru Olahraga (FIGO) Kota Bima, meminta kepada Walikota Bima untuk mencopot kepala SDN tersebut dari jabatannya.
Forum Komunikasi Guru Olahraga (FIGO) Kota Bima, meminta kepada Walikota Bima untuk mencopot kepala SDN tersebut dari jabatannya. Peryataan tersebut disampaikan ketua FIGO Ikbal Tanjung, S.Pd kepada Koran ini, Sabtu kemarin menyikapi ulah oknum kepala SDN 13 Kota Bima, yang diduga menghamili gadis, yang diberitakan Koran ini pada edisi sebelumnya.
Menurutnya, beberapa waktu terakhir, nama lembaga pendidikan tercoreng oleh sederatan ulah oknum tenaga pendidik yang melakukan tindakan amoral. Mulai dari tindakan pelehan seksual terhadap siswa, berselingkuh sesama guru, hingga menghamili seorang gadis. “Baru-baru ini, ada sederatan peristiwa yang dilakoni oleh oknum guru. Para oknum guru itu perlu ditindak tegas, agar tidak terulang oleh guru-guru lainnya,” ujarnya.
Sebagai Ketua Forum Guru Olahraga, dirinya sangat prihatin dengan ulah para oknum tersebut. Karena dari sederatan peristiwa tersebut, pelakukanya merupakan guru olahraga dan juga mantan guru olahraga. Seperti kasus pelecehan seksual yang terjadi di SMAN 1 Monta, itu dilakukan oleh Wakasek Kesiswaan yang juga guru olahraga di sekolah setempat.
Begitu juga yang terjadi di SDN 13 Kota Bima, perbuatan bejat oknum kepala sekolah yang menghamili gadis diluar nikah tersebut, juga mencederai lembaga pendidikan. Pelakunya juga mantan guru olahraga. Atas dasar itu, Ketua FIGO meminta kepada Walikota Bima untuk menindak yang bersangkutan. Begitu juga dengan guru olahraga di Kabupaten Bima, dirinya meminta Bupati memberikan tindakan tegas terhadap oknum tersebut. “Para pelaku amoral tersebut, harus ditindak secepat mungkin, agar ada efek jera bagi para pelaku dan yang lainnya,” harapnya.
Dirinya berharap, agar proses seleksi calon kepala sekolah harus benar-benar ketat. Selain melihat syarat utama, kriteria pemimpin juga perlu dimasukan dalam perekrutan calon kepala sekolah. “Dalam proses seleksi cakep itu, selain fit dan properties pada hal akademik, juga harus dilakukan test kejiwaan, agar tidak terjadi tindakan asusila di lembaga pendidikan,” tuturnya. (KS-02)
Menurutnya, beberapa waktu terakhir, nama lembaga pendidikan tercoreng oleh sederatan ulah oknum tenaga pendidik yang melakukan tindakan amoral. Mulai dari tindakan pelehan seksual terhadap siswa, berselingkuh sesama guru, hingga menghamili seorang gadis. “Baru-baru ini, ada sederatan peristiwa yang dilakoni oleh oknum guru. Para oknum guru itu perlu ditindak tegas, agar tidak terulang oleh guru-guru lainnya,” ujarnya.
Sebagai Ketua Forum Guru Olahraga, dirinya sangat prihatin dengan ulah para oknum tersebut. Karena dari sederatan peristiwa tersebut, pelakukanya merupakan guru olahraga dan juga mantan guru olahraga. Seperti kasus pelecehan seksual yang terjadi di SMAN 1 Monta, itu dilakukan oleh Wakasek Kesiswaan yang juga guru olahraga di sekolah setempat.
Begitu juga yang terjadi di SDN 13 Kota Bima, perbuatan bejat oknum kepala sekolah yang menghamili gadis diluar nikah tersebut, juga mencederai lembaga pendidikan. Pelakunya juga mantan guru olahraga. Atas dasar itu, Ketua FIGO meminta kepada Walikota Bima untuk menindak yang bersangkutan. Begitu juga dengan guru olahraga di Kabupaten Bima, dirinya meminta Bupati memberikan tindakan tegas terhadap oknum tersebut. “Para pelaku amoral tersebut, harus ditindak secepat mungkin, agar ada efek jera bagi para pelaku dan yang lainnya,” harapnya.
Dirinya berharap, agar proses seleksi calon kepala sekolah harus benar-benar ketat. Selain melihat syarat utama, kriteria pemimpin juga perlu dimasukan dalam perekrutan calon kepala sekolah. “Dalam proses seleksi cakep itu, selain fit dan properties pada hal akademik, juga harus dilakukan test kejiwaan, agar tidak terjadi tindakan asusila di lembaga pendidikan,” tuturnya. (KS-02)
COMMENTS