Kepala SMA PGRI Kota Bima Erma Wahyu Ningsih, SH pada wartawan mengatakan, sekolah ini memang masih swasta dan posisinya dikelilingi oleh sekolah negeri yang lebih maju. Tapi kami patut bangga peserta UN lulus 100 porsen
Kota Bima, KS.- Kabar gembira bagi seluruh peserta Ujian Nasional (UN) SMA/SMK/MA Sabtu (7/5) secara serentak pengumuman kelulusan diumumkan. Seperti 85 peserta UN SMA PGRI Kota Bima lulus semua, menariknya lagi sekolah setempat hanya menyampaikan prosentase kelulusan saja, sedangkan pengumuman kelulusan UN diumumkan via Website (On line).
Seperti biasanya sekolah mengumumkan kelulusan bagi peserta UN menggunakan amplop yang didalamnya ada surat tentang lulus dan tidak lulusnya. Kepala SMA PGRI Kota Bima Erma Wahyu Ningsih, SH pada wartawan mengatakan, sekolah ini memang masih swasta dan posisinya dikelilingi oleh sekolah negeri yang lebih maju. Tapi kami patut bangga peserta UN lulus 100 porsen. “Memang benar peserta UN tahun 2016 terdaftar 106 siswa. Tapi diantaranya sebanyak 21 orang siswa meninggalkan sekolah tanpa alasan sebelum UN. Sehingga disekolah ini dilaporkan yang tidak lulus 21 orang,” ujarnya saat ditemui diruang kerjanya Sabtu (7/5).
Berbagai upaya sudah dilakukan pihaknya, untuk menjemput ke 21 siswa tersebut, dikediamannya masing-masing, yang sebelumnya sudah dipanggil dan disurati. Dari alasan yang didapatkan pihak sekolah, ke 21 siswa ini ada yang ke luar daerah seperti di Mataram, Irian Jaya bahkan ke luar negeri (Malaysia).
Sehingga ke 21 siswa tersebut sudah diberitahukan ke orang tuanya untuk ikuti UN, namun tidak ada kabar berita. Jadi 21 siswa itu, bukan tidak lulus akan tetapi mereka tidak ikut UN dan sudah tidak ada kabar (Alpa, red) saat ujian tray out lalu. “Para siswa yang ingin melihat pengumuman kelulusan langsung lihat di Website smapgrikotabima.sch.id, dan tahun ini siswa kelas tiga yang lulus disarankan datang menggunakan seragam bebas. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi aksi coret-coretan seragam sekolah,” jelasnya.
Pada kesempatan itu juga, Erma melurus pemberitaan sebelumnya bahwa SMA PGRI Kobi pada UN 2015 termasuk sekolah tidak jujur. Sedangkan berdasarkan piagam penghargaan Nomor Registrasi 102391/MPK.D/DO/2015 tertanggal (30/12/2015) dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI Anies Baswedan memberikan penghargaan sebagai sekolah Indeksi Integritas Penyelenggaraan UN (IIUN) tertinggi di Kota Bima pada tahun 2015 dengan IIUN 83 : 06. Dalam piagam tersebut, Mendikbud Anies Baswedan pada sekolah setempat mengharapkan terus menjaga integritas sekolah dan meningkatkan pembinaan sarana praktek kejujuran dalam setiap aspek kehidupan sekolah.
Bisa-bisa hasil UN 2016 predikat sebagai sekolah jujur lagi dalam pelaksana UN tersebut. Hal itu terbukti, pada UN tahun ini pihak SMA PGRI Kobi mengumumkan lulus 100 porsen dan 21 siswa yang tidak lulus UN tersebut adalah siswa yang sudah meninggalkan sekolah ini sejak sebelum les tambahan dan tray out. “Nilai kejujuran UN tertinggi di Kobi, tingkat SMA diraih SMA PGRI Kobi, SMK diraih SMK Salahudin, sedangkan SMP diraih SMPN 2 Kobi,”. (KS – 05)
Seperti biasanya sekolah mengumumkan kelulusan bagi peserta UN menggunakan amplop yang didalamnya ada surat tentang lulus dan tidak lulusnya. Kepala SMA PGRI Kota Bima Erma Wahyu Ningsih, SH pada wartawan mengatakan, sekolah ini memang masih swasta dan posisinya dikelilingi oleh sekolah negeri yang lebih maju. Tapi kami patut bangga peserta UN lulus 100 porsen. “Memang benar peserta UN tahun 2016 terdaftar 106 siswa. Tapi diantaranya sebanyak 21 orang siswa meninggalkan sekolah tanpa alasan sebelum UN. Sehingga disekolah ini dilaporkan yang tidak lulus 21 orang,” ujarnya saat ditemui diruang kerjanya Sabtu (7/5).
Berbagai upaya sudah dilakukan pihaknya, untuk menjemput ke 21 siswa tersebut, dikediamannya masing-masing, yang sebelumnya sudah dipanggil dan disurati. Dari alasan yang didapatkan pihak sekolah, ke 21 siswa ini ada yang ke luar daerah seperti di Mataram, Irian Jaya bahkan ke luar negeri (Malaysia).
Sehingga ke 21 siswa tersebut sudah diberitahukan ke orang tuanya untuk ikuti UN, namun tidak ada kabar berita. Jadi 21 siswa itu, bukan tidak lulus akan tetapi mereka tidak ikut UN dan sudah tidak ada kabar (Alpa, red) saat ujian tray out lalu. “Para siswa yang ingin melihat pengumuman kelulusan langsung lihat di Website smapgrikotabima.sch.id, dan tahun ini siswa kelas tiga yang lulus disarankan datang menggunakan seragam bebas. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi aksi coret-coretan seragam sekolah,” jelasnya.
Pada kesempatan itu juga, Erma melurus pemberitaan sebelumnya bahwa SMA PGRI Kobi pada UN 2015 termasuk sekolah tidak jujur. Sedangkan berdasarkan piagam penghargaan Nomor Registrasi 102391/MPK.D/DO/2015 tertanggal (30/12/2015) dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI Anies Baswedan memberikan penghargaan sebagai sekolah Indeksi Integritas Penyelenggaraan UN (IIUN) tertinggi di Kota Bima pada tahun 2015 dengan IIUN 83 : 06. Dalam piagam tersebut, Mendikbud Anies Baswedan pada sekolah setempat mengharapkan terus menjaga integritas sekolah dan meningkatkan pembinaan sarana praktek kejujuran dalam setiap aspek kehidupan sekolah.
Bisa-bisa hasil UN 2016 predikat sebagai sekolah jujur lagi dalam pelaksana UN tersebut. Hal itu terbukti, pada UN tahun ini pihak SMA PGRI Kobi mengumumkan lulus 100 porsen dan 21 siswa yang tidak lulus UN tersebut adalah siswa yang sudah meninggalkan sekolah ini sejak sebelum les tambahan dan tray out. “Nilai kejujuran UN tertinggi di Kobi, tingkat SMA diraih SMA PGRI Kobi, SMK diraih SMK Salahudin, sedangkan SMP diraih SMPN 2 Kobi,”. (KS – 05)
COMMENTS