Tahun 2015 lalu, Pemkab Bima melalui Dispertapa memberikan bantuan bibit bawang untuk 100 Kelompok Tani (Koptan) bawang merah yang tersebar ...
Tahun 2015 lalu, Pemkab Bima melalui Dispertapa memberikan bantuan bibit bawang untuk 100 Kelompok Tani (Koptan) bawang merah yang tersebar di sejumlah Kecamatan di Kabupaten Bima. Anggaran yang dihabiskan untuk pembelian bibit bawang dengan alokasi bibit 5 ton perkelompok waktu itu sekitar Rp.18Milyar lebih. Namun, sangat disayangkan, sekian banyak bibit bantuan itu, hanya belasan persen petani menanam bibit bantuan, mayoritas petani “menjual” bibit bawang itu dengan harga maksimal Rp.500Ribu/100KG.
Bima, KS.- Tak kapok dengan ulah para petani yang menjual bibit bawang bantuan itu, pemerintah kembali mengalokasikan anggaran mencapai angka Rp.40Milyar untuk pengadaan bibit bawang, dengan membagi anggaran itu menjadi dua paket proyek, yaitu paket senilai Rp.24 Milyar dan paket Rp.16Milyar. Parahnya lagi, hingga sekarang bibit bawang yang diadakan oleh kedua perusahaan pemenang tender tersebut, belum juga dibagikan ke koptan bawang merah, hingga hari ini (Rabu 2/11).
Kendati bibit bawang belum juga dibagi oleh pihak pemerintah, namun perilaku buruk diperlihatkan oleh para oknum pejabat, pegawai dan oknum Ketua Koptan ke anggota koptan. Bentuknya yaitu menarik uang bernilai ratusan ribu hingga Jutaan Rupiah ke anggota, agar koptan tersebut bisa mendapatkan bantuan bibit bawang, juga satu unit handtraktor.
Kasus penarikan uang itu, beberapa waktu lalu diungkap oleh anggota DPRD Kabupaten Bima, Ahmad, duta PDIP utusan Dapil Sape dan Lambu. Anggota Dewan dua periode ini mengaku mendapat laporan dari empat Ketua koptan bahwa oknum KUPT LAmbu, Ridwan telah menarik uang masing-masing Rp.5Juta untuk empat koptan tersebut, namun ungkapan Ahmad tersebut dibantah keras oleh Ridwan, dengan mengaku tidak pernah mengambil uang dari empat Ketua kelompok tersebut.
Sepertinya, pengakuan Ahmad tidak jauh beda yang terjadi di Desa Sampungu Kecamatan Soromandi. Dimana, ada oknum Ketua Kelompok diduga kuat telah mengambil uang Jutaan hingga belasan Juta rupiah kepada salah seorang warga, dengan kompensasi satu unit traktor, yang didapat dari Dispertapa.”Saya mendapat pengakuan dari salah seorang warga, mengaku telah memberikan uang bernilai jutaan kepada salah seorang Ketua koptan bawang merah. Uang itu sebagai kompensasi satu unit traktor, yang diakuinya sebentar lagi akan diserahkan oleh Bupati kepada beberapa koptan di Kabupaten Bima, termasuk di Desa Sampungu,”ungkap seorang sumber terpercaya ini, yang mengaku mendapat pengakuan langsung dari warga yang menyerahkan uang itu ke Ketua koptan.
Sumber ini berharap agar ulah Ketua Koptan di Desa Sampungu sekarang, tidak diikuti oleh Ketua Koptan di semua Desa lain di Kabupaten Bima. Pasalnya, traktor itu bukan untuk digunakan secara pribadi oleh Ketua koptan, melainkan oleh seluruh anggota koptan yang tergabung dala kompok tersebut.”Jika ini yang akan terjadi, maka pemerintah dirugikan, petani juga dirugikan oleh ulah oknuk Ketua atau anggota kelompok lain yang merasa dekat dengan penguasa,”pungkasnya.
Sekretaris Dispertapa Kabupaten Bima, H.Sumarno membantah adanya isu tersebut. Jika benar, agar dilaporkan ke pihak berwajib atau dinas terkait, agar bisa di ambil sikap tegas terhadap Ketua Koptan tersebut.”Bagi warga yang merasa dirugikan oleh ulah oknum tertentu, silahkan lapor ke Dinas atau pihak berwajib. Karena tindakan demikian, salah besar dan merusak nama warga di desa setempat, dimana bantuan pemerintah diperjual belikan oleh oknum tertentu,”tegasnya.(KS-R01)
Kendati bibit bawang belum juga dibagi oleh pihak pemerintah, namun perilaku buruk diperlihatkan oleh para oknum pejabat, pegawai dan oknum Ketua Koptan ke anggota koptan. Bentuknya yaitu menarik uang bernilai ratusan ribu hingga Jutaan Rupiah ke anggota, agar koptan tersebut bisa mendapatkan bantuan bibit bawang, juga satu unit handtraktor.
Kasus penarikan uang itu, beberapa waktu lalu diungkap oleh anggota DPRD Kabupaten Bima, Ahmad, duta PDIP utusan Dapil Sape dan Lambu. Anggota Dewan dua periode ini mengaku mendapat laporan dari empat Ketua koptan bahwa oknum KUPT LAmbu, Ridwan telah menarik uang masing-masing Rp.5Juta untuk empat koptan tersebut, namun ungkapan Ahmad tersebut dibantah keras oleh Ridwan, dengan mengaku tidak pernah mengambil uang dari empat Ketua kelompok tersebut.
Sepertinya, pengakuan Ahmad tidak jauh beda yang terjadi di Desa Sampungu Kecamatan Soromandi. Dimana, ada oknum Ketua Kelompok diduga kuat telah mengambil uang Jutaan hingga belasan Juta rupiah kepada salah seorang warga, dengan kompensasi satu unit traktor, yang didapat dari Dispertapa.”Saya mendapat pengakuan dari salah seorang warga, mengaku telah memberikan uang bernilai jutaan kepada salah seorang Ketua koptan bawang merah. Uang itu sebagai kompensasi satu unit traktor, yang diakuinya sebentar lagi akan diserahkan oleh Bupati kepada beberapa koptan di Kabupaten Bima, termasuk di Desa Sampungu,”ungkap seorang sumber terpercaya ini, yang mengaku mendapat pengakuan langsung dari warga yang menyerahkan uang itu ke Ketua koptan.
Sumber ini berharap agar ulah Ketua Koptan di Desa Sampungu sekarang, tidak diikuti oleh Ketua Koptan di semua Desa lain di Kabupaten Bima. Pasalnya, traktor itu bukan untuk digunakan secara pribadi oleh Ketua koptan, melainkan oleh seluruh anggota koptan yang tergabung dala kompok tersebut.”Jika ini yang akan terjadi, maka pemerintah dirugikan, petani juga dirugikan oleh ulah oknuk Ketua atau anggota kelompok lain yang merasa dekat dengan penguasa,”pungkasnya.
Sekretaris Dispertapa Kabupaten Bima, H.Sumarno membantah adanya isu tersebut. Jika benar, agar dilaporkan ke pihak berwajib atau dinas terkait, agar bisa di ambil sikap tegas terhadap Ketua Koptan tersebut.”Bagi warga yang merasa dirugikan oleh ulah oknum tertentu, silahkan lapor ke Dinas atau pihak berwajib. Karena tindakan demikian, salah besar dan merusak nama warga di desa setempat, dimana bantuan pemerintah diperjual belikan oleh oknum tertentu,”tegasnya.(KS-R01)
COMMENTS