Isu pendapatan (keuntungan) kurir narkoba senilai Rp.600Juta di sekitar Wilayah Kantor Bupati Bima di Lingkungan Pelita Jatiwangi membuat Wa...
Isu pendapatan (keuntungan) kurir narkoba senilai Rp.600Juta di sekitar Wilayah Kantor Bupati Bima di Lingkungan Pelita Jatiwangi membuat Wakil Bupati Bima, Drs.H.Dahlan geram, bahkan berjanji akan melakukan tes urine seluruh pejabat Pemerintah Daerah Kabupaten Bima, terutama di Lingkup Setda. Tujuannya, agar publik tidak berspektif ada oknum pejabat atau pegawai yang menggunakan narkoba di lingkup Setda setempat.
BIMA, KS.- Narkoba di Bima merajalela, dan terus bertambah pelaku pengguna narkoba di Daerah yang konon didomonasi umat muslim. Sementara, pemasok narkoba diduga kuat melibatkan oknum etnis tertentu yang dengan tujuan untuk menjajah masyarakat Bima secara mental, sehingga lupa dengan tujuan hidup sesungguhnya.
Melihat kondisi demikian, membangkitkan keinginan Wakil Bupati untuk bersikap tegas, terutama terhadap para pejabat dan pegawai Pemkab yang sekarang diduga kuat terlibat dalam urusan narkoba.”Kalau ada pegawai atau pejabat yang terbukti menggunakan narkoba, maka saya akan mengambil tindakan tegas, bila perlu dipecat dari PNS, bagi yang PNS. Sementara untuk tenaga honor atau sukarela, akan dikeluarkan atau dipecat dari pekerjannya,”tegasnya.
Wabup juga mengaku saat ini tengah melakukan koordinasi dengan pihak penegak hukum, agar tidak membiarkan narkoba masuk dalam dunia pemerintahan. Diharapkan agar disikapi serius, bila perlu menangkap para oknum pegawai atau pejabat pemkab yang terindikasi menggunakan narkoba.”Saya lagi koordinasi dengan pihak aparat. Ya, intinya, saya tidak ingin nama pemkab bima tercoreng akibat ulah oknum pegawai dan pejabat yang suka kosumsi narkoba,”tuturnya.
Ditanya soal isu adanya pemasokan sabu di lingkup Setda Kabupaten Bima, Wabup tidak ingin menjelaskan terlalu panjang soal itu. Yang jelas katanya, ia akan membangun komunikasi lebih dulu dengan Sekda, sejauhmana Sekda menjaga nama baik pemerintah dalam kaitan itu, terutama bagaimana mengawasi para pegagawai agar jauh dari narkoba.”Sekarang sekda lagi keluar daerah, sepulangbersangkutan dari luar daerah, akan saya adakan rapat khusus soal penanggulangan narkoba dan rencana tes urin pegawai dan pejabat pemkab,”tandasnya.(KS-IN02)
BIMA, KS.- Narkoba di Bima merajalela, dan terus bertambah pelaku pengguna narkoba di Daerah yang konon didomonasi umat muslim. Sementara, pemasok narkoba diduga kuat melibatkan oknum etnis tertentu yang dengan tujuan untuk menjajah masyarakat Bima secara mental, sehingga lupa dengan tujuan hidup sesungguhnya.
Melihat kondisi demikian, membangkitkan keinginan Wakil Bupati untuk bersikap tegas, terutama terhadap para pejabat dan pegawai Pemkab yang sekarang diduga kuat terlibat dalam urusan narkoba.”Kalau ada pegawai atau pejabat yang terbukti menggunakan narkoba, maka saya akan mengambil tindakan tegas, bila perlu dipecat dari PNS, bagi yang PNS. Sementara untuk tenaga honor atau sukarela, akan dikeluarkan atau dipecat dari pekerjannya,”tegasnya.
Wabup juga mengaku saat ini tengah melakukan koordinasi dengan pihak penegak hukum, agar tidak membiarkan narkoba masuk dalam dunia pemerintahan. Diharapkan agar disikapi serius, bila perlu menangkap para oknum pegawai atau pejabat pemkab yang terindikasi menggunakan narkoba.”Saya lagi koordinasi dengan pihak aparat. Ya, intinya, saya tidak ingin nama pemkab bima tercoreng akibat ulah oknum pegawai dan pejabat yang suka kosumsi narkoba,”tuturnya.
Baca Juga
Ditanya soal isu adanya pemasokan sabu di lingkup Setda Kabupaten Bima, Wabup tidak ingin menjelaskan terlalu panjang soal itu. Yang jelas katanya, ia akan membangun komunikasi lebih dulu dengan Sekda, sejauhmana Sekda menjaga nama baik pemerintah dalam kaitan itu, terutama bagaimana mengawasi para pegagawai agar jauh dari narkoba.”Sekarang sekda lagi keluar daerah, sepulangbersangkutan dari luar daerah, akan saya adakan rapat khusus soal penanggulangan narkoba dan rencana tes urin pegawai dan pejabat pemkab,”tandasnya.(KS-IN02)
COMMENTS