Disaat warga tengah susah dan sedih pasca dihantam banjir bandang tanggal 21 & 23 Desember lalu, disaat itu pula Lurah Matakando Irwan S...
Disaat warga tengah susah dan sedih pasca dihantam banjir bandang tanggal 21 & 23 Desember lalu, disaat itu pula Lurah Matakando Irwan S,Sos dan Ketua RW 01 M.Sidik Hamzah berulah, dengan melakukan kejahatan “menilep” uang bantuan dari BNPB Pusat untuk perumah senilai Rp.500Ribu. Jumlah uang yang diduga diserahkan ke orang lain, selain nama yang tertera dari Kelurahan sebanyak 10 orang atau angka Rp.5Juta.
KOTA BIMA, KS.- Mencium adanya aroma penyalahgunaan dana bantuan, membuat warga Talotando dan sekitarnya bergerak mendatangi Kantor Lurah mempertanyakan sebagian dana bantuan untuk perumah senilai Rp.500Ribu tersebut. Rupanya, perjuangan warga tak sia-sia, dan menemukan nama warga yang sudah dihapus dengan cara mentipeks nama-nama yang sudah tercetak. Kejahatan itu, diduga dilakukan oleh oknum RW bekerjasama dengan Lurah, karena disaat itu antara Ketua RW dengan Lurah saling lempar tanggungjawab.
Salah seorang warga Tolotando Kartini mempertanyakan, kenapa dirinya tidak mendapat bantuan, sementara rumahnya dihantam banjir gunung.”Rumah saya rusak juga karena terkenak banjir gunung,”tuturnya.
Karena itu, Kartini meminta agar pihak kepolisian segera mengusut tuntas peristiwa yang merugikan rakyat tersebut, perbuatan Ketua RW 01 dengan Lurah Matakando tersebut termasuk pungutan liar (pungli).”Kami rakyat miskin dirugikan atas sikap oknum Lurah dan Ketua RW 01,”keluhnya seraya mengaku akan datangi Kantor Walikota Bima, jika tidak mengambil sikap terhadap Lurah Matakando.
Ketua RW 01 M.Sidik Hamzah saat pertemuan dengan warga di rumahnya mengaku lupa dengan nama-nama yang berhak mendapatkan uang, karena ada beberapa nama yang dobel.”Saya juga lupa, nanti saya ingat lagi, siapa saja nama-nama yang berhak mendapatkan dana bantuan Rp.500Ribu itu,”tuturnya terbata-bata.
Begitu juga Lurah Matakando, Irwan S,Sos saat itu mengaku tidak tau soal pembagian uang tersebut, karena tidak melakukan koordinasi dengan dirinya.”Itu ulah Ketua RW, saya tidak tau soal pembagian uang, karena dibagi malam hari juga oleh Ketua RW,”terangnya. (KS-Q05)
KOTA BIMA, KS.- Mencium adanya aroma penyalahgunaan dana bantuan, membuat warga Talotando dan sekitarnya bergerak mendatangi Kantor Lurah mempertanyakan sebagian dana bantuan untuk perumah senilai Rp.500Ribu tersebut. Rupanya, perjuangan warga tak sia-sia, dan menemukan nama warga yang sudah dihapus dengan cara mentipeks nama-nama yang sudah tercetak. Kejahatan itu, diduga dilakukan oleh oknum RW bekerjasama dengan Lurah, karena disaat itu antara Ketua RW dengan Lurah saling lempar tanggungjawab.
Salah seorang warga Tolotando Kartini mempertanyakan, kenapa dirinya tidak mendapat bantuan, sementara rumahnya dihantam banjir gunung.”Rumah saya rusak juga karena terkenak banjir gunung,”tuturnya.
Karena itu, Kartini meminta agar pihak kepolisian segera mengusut tuntas peristiwa yang merugikan rakyat tersebut, perbuatan Ketua RW 01 dengan Lurah Matakando tersebut termasuk pungutan liar (pungli).”Kami rakyat miskin dirugikan atas sikap oknum Lurah dan Ketua RW 01,”keluhnya seraya mengaku akan datangi Kantor Walikota Bima, jika tidak mengambil sikap terhadap Lurah Matakando.
Ketua RW 01 M.Sidik Hamzah saat pertemuan dengan warga di rumahnya mengaku lupa dengan nama-nama yang berhak mendapatkan uang, karena ada beberapa nama yang dobel.”Saya juga lupa, nanti saya ingat lagi, siapa saja nama-nama yang berhak mendapatkan dana bantuan Rp.500Ribu itu,”tuturnya terbata-bata.
Begitu juga Lurah Matakando, Irwan S,Sos saat itu mengaku tidak tau soal pembagian uang tersebut, karena tidak melakukan koordinasi dengan dirinya.”Itu ulah Ketua RW, saya tidak tau soal pembagian uang, karena dibagi malam hari juga oleh Ketua RW,”terangnya. (KS-Q05)
COMMENTS