$type=carousel$sn=0$cols=4$va=0$count=5$show=home


SBY Merasa Disadap, Demokrat Galau Akan Galang Hak Angket Untuk Pemerintah

Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Benny Kabur Harman. (Foto Dok:Istimewa) JAKARTA, KS.- Wakil Ketua Fraksi Partai Demokr...

Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Benny Kabur Harman. (Foto Dok:Istimewa)

JAKARTA, KS.- Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat Benny K. Harman menyatakan pihaknya telah menyelesaikan rancangan usulan pengajuan hak angket menyelidiki dugaan penyadapan terhadap Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Benny menjelaskan, pengajuan hak angket harus memenuhi syarat minimal 25 anggota Dewan dan lebih dari dua fraksi. Benny tak berkomentar terkait dengan dukungan fraksi terhadap usulan tersebut. "Nanti pada waktunya diumumkan," katanya.

Fraksi Partai Demokrat mengusulkan pengajuan hak angket untuk menyelidiki dugaan penyadapan pembicaraan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dengan Rois A'am Nahdlatul Ulama KH Ma'ruf Amin. Wakil Ketua Fraksi Demokrat Benny K. Harman menambahkan, pihaknya tengah menggalang dukungan terhadap usulan tersebut.

"Itu bukan pernyataan langsung yang ditujukan untuk pemerintah, ini masalah kita bersama, saya rasa ini bukan hanya masalah pemerintah," katanya.Dalam cuitan melalui akun twitternya @SBYudhoyono, SBY menuliskan "Ya Allah, Tuhan YME. Negara kok jadi begini. Juru fitnah & penyebar "hoax"berkuasa & merajalela. Kapan rakyat & yang lemah menang ?*SBY* Siapa yang dimaksud SBY sebagai si penyebar hoax, sampai saat ini belum ada klarifikasi lebih lanjut dari SBY.

Benny Kabur Harman mengaku khawatir maraknya berita bohong akan memicu perpecahan bangsa. Fenomena tersebut dapat menggerus persatuan dan kesatuan bangsa, serta menurunkan kualitas demokrasi di Indonesia.

Siapa yang berada di balik maraknya berita hoax ini, ia mengaku tidak tahu. Namun ia yakin yang bertanggungjawab atas maraknya berita bohong ini sengaja menyebarkan hoax untuk kepentingan politik. Kata dia hal itu tidak semata-mata terkait dengan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta.

"Suka atau tidak suka, (ini) berkaitan dengan kompetisi, berkaitan dengan pilkada. Bagi kami kompetisi adalah sebuah keniscayaan, tapi bagi kami hendaknya itu dilakukan dengan etika," katanya.Pelaku menurut Benny Kabur Harman juga berniat untuk menjatuhkan lawan politiknya. Sang penyebar berita hoax itu terlalu takut untuk muncul langsung mengakui identitasnya, untuk menyerang lawan politiknya secara terbuka.

Walau beberapa fraksi menolak, seperti Ketua Dewan Pimpinan Pusat bidang Perekonomian Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hendrawan Supraktikno mengatakan partainya tidak menyetujui usul hak angket. Sebab, tak ada urgensi, relevansi, dan signifikansi atas pengusutan tersebut.

Di tempat terpisah, Wali Ketua Fraksi NasDem Johnny G. Plate menambahkan, usulan tersebut terlalu prematur. Selain itu, usulan tersebut tak berdasar dan hanya berusaha mengintervensi proses pengadilan.

Kicauan mantan Presiden RI ke 6. Susilo Bambang Yudoyono atau yang akrab dipanggil SBY tentang berita bohong atau hoax, bukan ditujukan untuk pemerintahan Joko Widodo yang berkuasa saat ini.

Kepada wartawan di Jakarta, Benny mengatakan kicauan SBY yang juga merupakan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat itu merupakan bentuk keprihatinan.

Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono “diserang” oleh pengkritiknya setelah menulis kicauan tentang hoax di akun Twitter resminya @SBYudhoyono. Sebagian pengkritik itu menganggap kicauan SBY – demikian Susilo dipanggil – sebagai kritik terhadap pemerintah berkuasa yang dipimpin Presiden Joko Widodo.

Pada 19 Januari 2017 pukul 11.39 malam atau 23.39 wib, SBY menulis, “Ya Allah, Tuhan YME. Negara kok jadi begini. Juru fitnah & penyebar “hoax” berkuasa & merajalela. Kapan rakyat & yg lemah menang? *SBY*”

Beberapa komentar langsung melakukan perbandingan dengan mengatakan “ada pesan dibalik doa pak, skrg sdh lbh baik, mmg blm sempurna, mklm baru 2 thn lbh jkw-jk memimpin,blm 10 thn, jd dimaklumi.”

Namun, ada juga komentar yang mendukung SBY dengan menyindir pemerintahan Joko Widodo. Salah satunya berbunyi “Keliatan sekali emang pak kelasnya, di era pak SBY gak ada kisruh sampai tercerai berai kayak skrg ini... Hoax bikin rusuh.”

Pembelaan terhadap SBY juga tampak pada kicauan yang berbunyi seperti ini: “justru beliau sudah bercermin, 10 thn masa pemerinthan beliau adem ayem... Gk ada benturan antar rakyat kyak skrg.”

Beberapa komentar di atas sama sekali tidak berhubungan dengan isu hoax yang dilontarkan SBY di akun Twitter-nya. Konsentrasi dialog di media sosial ini lebih mengarah kepada persaingan politik.
Dari sekitar 40 komentar di bawah cuitan SBY, hanya ada beberapa yang menyebutkan kata hoax. Salah satunya berbunyi, “ya Ela pak, Berdoa nya di mesjid/Musolh pak. Jangn di Medsos. Satu lagi, anak buah bpk suka sebar Hoax, bapak ga prnh doa/negur.”

Sedangkan Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat lain, Syarif Hasan saat dikonfirmasi menilai, cuitan SBY merupakan ungkapan keprihatian terhadap maraknya penyebaran berita hoax beberapa waktu terakhir ini. “Itu bentuk daripada keprihatian seorang pemimpin, di mana saat kepemimpinan beliau tidak pernah terjadi seperti itu. Sangat prihatin, tentu itu sangat wajar, karena saat memimpin tidak seperti ini,” ujarnya.

Cuitan itu tentu ditujukan untuk para penyebar berita hoax di negeri ini. Namun, ia enggan berspekulasi apakah kemungkinkan penyebar berita hoax yang dimaksud tersebut adalah Pemerintahan saat ini. “Ya terserahlah, yang pasti saat beliau memimpin kan nggak pernah seperti ini,” kata dia.

Karenanya, ia menilai, sudah seharusnya pemerintah serius menindaklanjuti banyaknya persoalan berita hoax saat ini. Karena jika tidak, persoalan akan terus berlanjut. “Harusnya pemerintah segera menanggapi masalah hoax ini, jangan terus dibiarkan, harus ditindak,” katanya. (Fath/Ipan/Alponco/KS.Com)

COMMENTS

BLOGGER




Nama

Featured,1620,Hukum Kriminal,2143,Kesehatan,387,Korupsi,751,Olahraga,236,Opini,134,Pemerintahan,1561,Pendidikan,832,Politik,1271,Sosial Ekonomi,2602,
ltr
item
Koran Stabilitas: SBY Merasa Disadap, Demokrat Galau Akan Galang Hak Angket Untuk Pemerintah
SBY Merasa Disadap, Demokrat Galau Akan Galang Hak Angket Untuk Pemerintah
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyvSHKKp_4o1BeHmBdJDaUAbEyQsnaBNU0kvMS3q1B9zFcG5B8hmgahenmSPRpfPjZYyFZJSndEu5NfluV4Z-OX2B6fDupVL29FdmV9NJeDrefL8fm316DBGUH0i4elCgKq3qntha99I4/s640/Benny+Kabur+Harman.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyvSHKKp_4o1BeHmBdJDaUAbEyQsnaBNU0kvMS3q1B9zFcG5B8hmgahenmSPRpfPjZYyFZJSndEu5NfluV4Z-OX2B6fDupVL29FdmV9NJeDrefL8fm316DBGUH0i4elCgKq3qntha99I4/s72-c/Benny+Kabur+Harman.jpg
Koran Stabilitas
https://www.koranstabilitas.com/2017/02/sby-merasa-disadap-demokrat-galau-akan.html
https://www.koranstabilitas.com/
https://www.koranstabilitas.com/
https://www.koranstabilitas.com/2017/02/sby-merasa-disadap-demokrat-galau-akan.html
true
8582696224840651461
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy