Sekolah Luar Biasa (SLB) Kartika Sari Darma Wanita Kota Bima hanya mendidik siswa pada tingkat SMPLB dengan berbagai tingkat kecacatan.
Kota Bima, KS.- Sekolah Luar Biasa (SLB) Kartika Sari Darma Wanita Kota Bima, berlokasi di Kelurahan Rontu didirikan sejak tahun 2002, hanya mendidik siswa pada tingkat SMPLB dengan berbagai tingkat kecacatan. Dan selama sepuluh tahun tersebut SMPLB tersebut telah behasil menamatkan puluhan hingga ratusan siswa yang dan siswi dari berbagai tingkat kecacatan yang dimiliki.
Kepala SLB Kartika Sari Darma Wanita Kota Bima,Jainudin,S.Pd yang dimintai keterangannya mengungkapkan, sejak tahun 2012, sekolah yang dipimpinnya itu diperlus dengan menerima pelayanan pendidikan ditingkat SDLB,SMPLB dan SMALB.”Dari tiga tingkatan tersebut ada empat ketunaan yang dilayani, yaitu Tuna Netra, Tuna Rungu, Tubna Daksa, dan Tuna Laras,”ujarnya saat diminta keterangannya di sekolahnya Rabu kemarin.
Dalam menjalankan program belajar mengajar di sekolah tersebut, diakuinya tidak ada kendala, karena guru guru yang mengajar memiliki keahlian sesuai dengan kecacatan yang dimiliki anak didik, hanya saja kata dia, kesadaran orang tua untuk mengantar dan menjemput anak yang masih kurang. Sehingga tingkat kehadiran siswa berkurang. “Sekolah kota masih terbatas dalam hal antar jemput, untuk itu sangat dibutuhkan kesadaran orang tua murid untuk mengantar dan menjemput anaknya, karena dengan keterbatasan yang siswa miliki kita kuatir kalau dilepas tanpa adanya pengawasan orang tua,”paparnya.
Sekolah yang dipimpinnya itu, merupakan sekolah yang gratis 100 persen, seluruh kebutuhan siswa ditanggung sekolah, bahkan biaya transportasi siswa pun ditanggung walaupun tidak mencukupi. Diakuinya, setiap siswa yang hadir dan masuk sekolah, pihak sekolah memberikan ongkos pulangnya. “Walaupun anggaran kita minim tetapi kita tetap memperhatikan kebutuhan siswa kita. Untuk itu sekali laghi saya harapkan kepada orang tua siswa untuk ikut membantu pendidikan anak anaknya, dengan meluangkan waktunya mengantar anaknya kesekolah,”harapnya.
SLB yang menempati Eks kantor Lurah Rontu tersebut, dengan diperluasnya jenjang pendidikan diakui mengalami kekurangan Ruang Kelas. Untuk mengantisipasi kekurangan tersebut, terpaksa ruang kelas yang ada di sekat atau diberi penbatas untuk menjadi dua kelas. Selain itu, kata Jainudin, sekolah juga memanfaatkan ruang guru atau ruang lainnya untuk memberikan pelajaran secara individu kepada siswanya. “Dengan keterbatasan ruangan yang kami miliki saat ini, kami mengharapkan adan bantuan pememrintah Kota Bima untuk pembangunan ruang kelas baru,”harapnya.
Diakuinya, jangkauan peminat SLB yang dipimpinnya itu, selain dari Kota Bima, juga ada siswa dari Kabupaten Bima. Sementara yang dari Kota Bima, terdapat siswa dari berbagai keluarahan yang ada di Kota Bima, bahkan dari Keluarahan Jatiwangi ada yang sekolah di SLB Kartika Sari, dari keluarahan Penanae, Kendo, Sambinae, Panggi, Sadia dan wilayah Timur Kota Bima, “Alhamdulillah siswa yang kita didik disini tersebar diseluruh wilayah keluarahan yang ada di Kota Bima, bahkan ada yang dari Kabupaten,”pungkasnya. (KS-Mul) .
Kepala SLB Kartika Sari Darma Wanita Kota Bima,Jainudin,S.Pd yang dimintai keterangannya mengungkapkan, sejak tahun 2012, sekolah yang dipimpinnya itu diperlus dengan menerima pelayanan pendidikan ditingkat SDLB,SMPLB dan SMALB.”Dari tiga tingkatan tersebut ada empat ketunaan yang dilayani, yaitu Tuna Netra, Tuna Rungu, Tubna Daksa, dan Tuna Laras,”ujarnya saat diminta keterangannya di sekolahnya Rabu kemarin.
Dalam menjalankan program belajar mengajar di sekolah tersebut, diakuinya tidak ada kendala, karena guru guru yang mengajar memiliki keahlian sesuai dengan kecacatan yang dimiliki anak didik, hanya saja kata dia, kesadaran orang tua untuk mengantar dan menjemput anak yang masih kurang. Sehingga tingkat kehadiran siswa berkurang. “Sekolah kota masih terbatas dalam hal antar jemput, untuk itu sangat dibutuhkan kesadaran orang tua murid untuk mengantar dan menjemput anaknya, karena dengan keterbatasan yang siswa miliki kita kuatir kalau dilepas tanpa adanya pengawasan orang tua,”paparnya.
Sekolah yang dipimpinnya itu, merupakan sekolah yang gratis 100 persen, seluruh kebutuhan siswa ditanggung sekolah, bahkan biaya transportasi siswa pun ditanggung walaupun tidak mencukupi. Diakuinya, setiap siswa yang hadir dan masuk sekolah, pihak sekolah memberikan ongkos pulangnya. “Walaupun anggaran kita minim tetapi kita tetap memperhatikan kebutuhan siswa kita. Untuk itu sekali laghi saya harapkan kepada orang tua siswa untuk ikut membantu pendidikan anak anaknya, dengan meluangkan waktunya mengantar anaknya kesekolah,”harapnya.
SLB yang menempati Eks kantor Lurah Rontu tersebut, dengan diperluasnya jenjang pendidikan diakui mengalami kekurangan Ruang Kelas. Untuk mengantisipasi kekurangan tersebut, terpaksa ruang kelas yang ada di sekat atau diberi penbatas untuk menjadi dua kelas. Selain itu, kata Jainudin, sekolah juga memanfaatkan ruang guru atau ruang lainnya untuk memberikan pelajaran secara individu kepada siswanya. “Dengan keterbatasan ruangan yang kami miliki saat ini, kami mengharapkan adan bantuan pememrintah Kota Bima untuk pembangunan ruang kelas baru,”harapnya.
Diakuinya, jangkauan peminat SLB yang dipimpinnya itu, selain dari Kota Bima, juga ada siswa dari Kabupaten Bima. Sementara yang dari Kota Bima, terdapat siswa dari berbagai keluarahan yang ada di Kota Bima, bahkan dari Keluarahan Jatiwangi ada yang sekolah di SLB Kartika Sari, dari keluarahan Penanae, Kendo, Sambinae, Panggi, Sadia dan wilayah Timur Kota Bima, “Alhamdulillah siswa yang kita didik disini tersebar diseluruh wilayah keluarahan yang ada di Kota Bima, bahkan ada yang dari Kabupaten,”pungkasnya. (KS-Mul) .
COMMENTS