Dalam perhelatan pesta demokrasi, PNS kerap diminta untuk tidak berat sebelah, atau bahkan berpihak pada salah satu partai tertentu.
Posisi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam setiap pesta demokrasi sejatinya diharapkan menjaga netralitas. Dalam perhelatan pesta demokrasi, PNS kerap diminta untuk tidak berat sebelah, atau bahkan berpihak pada salah satu partai tertentu. Itu bukan berarti PNS tidak bisa memberikan hak suara, namun tidak dibenarkan untuk terlibat langsung dalam kampanye partai politik.
Berdasarkan UU Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD dan UU Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pilpres, ditegaskan bahwa Pegawai Negeri Sipil (PNS) dilarang terlibat dalam kegiatan kampanye partai politik. Tidak main-main, di dalam UU tertuang, setiap PNS yang terbukti melakukan kegiatan kampanye dapat dikenai sanksi bahkan diancam pidana.
Namun aturan demi aturan yang dibuat oleh Negara atau penyelenggara pemilu, tetap saja dilanggar. Hal itu seperti dilakukan ajudan Walikota Bima, Syahrial Nuryadin, S.IP atau yang biasa disapa Ryan. Jebolan IPDN ini dengan terang-terangan dan bangga memasang Display Picture (DP) atau foto Profil BlackBerry Messenger (BBM) dengan mobil yang berbalut foto Calon Presiden Prabowo.
Pada bagian belakang kaca mobil yang diduga miliknya itu juga tertulis I Love (Love dalam bentuk Gambar) Prabowo. Disampingnya terlihat gambar Prabowo dengan desain kartun mengenakan kopiah hitam ukuran setengah badan dengan ukuran pas kaca mobil. Gambar dan tulisan tersebut sepertinya telah dipesan khusus karena terlihat menempel serasi dibagian belakang mobil bernomor polisi DR 1419 WZ yang juga berwarna merah tersebut.
Bagaimana komentar Ryan mengenai hal itu? Saat dikonfirmasi melalui pesan BBM nya, pria berpostur tinggi ini justru tidak keberatan jika diwawancara. Bahkan Ia dengan jelas mengaku, gambar tersebut baru saja ditempel. Ditanya apa tidak takut dengan aturan PNS yang dilarang kampanye, Ia justru balik bertanya, kampanye apa dan mana atributnya. “Itu kan fotonya saja, bukan atribut partai dan nomornya,” katanya singkat.
Meski awalnya Ryan terkesan terbuka, Ia akhirnya beralibi mobil itu bukan milik dia, tapi milik kakaknya, yang juga bukan seorang PNS. “Mobil saya kan mobil Kakak juga, mobil adik juga. Memangnya kenapa,” Tanya dia. Melalui pesan BBM nya juga Ryan mengatakan, lagipula tidak ada salahnya ia mengagumi Prabowo, dengan mamasang fotonya di Mobil atau di kamar. “Poster nya besar – besar,” tambahnya.
Namun, beberapa saat usai diwawancara wartawan DP BBM Ryan yang sebelumnya terlihat foto prabowo tak ada lagi karena telah diganti dengan DP bergambar lainnya. (KS-13)
Berdasarkan UU Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD dan UU Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pilpres, ditegaskan bahwa Pegawai Negeri Sipil (PNS) dilarang terlibat dalam kegiatan kampanye partai politik. Tidak main-main, di dalam UU tertuang, setiap PNS yang terbukti melakukan kegiatan kampanye dapat dikenai sanksi bahkan diancam pidana.
Namun aturan demi aturan yang dibuat oleh Negara atau penyelenggara pemilu, tetap saja dilanggar. Hal itu seperti dilakukan ajudan Walikota Bima, Syahrial Nuryadin, S.IP atau yang biasa disapa Ryan. Jebolan IPDN ini dengan terang-terangan dan bangga memasang Display Picture (DP) atau foto Profil BlackBerry Messenger (BBM) dengan mobil yang berbalut foto Calon Presiden Prabowo.
Pada bagian belakang kaca mobil yang diduga miliknya itu juga tertulis I Love (Love dalam bentuk Gambar) Prabowo. Disampingnya terlihat gambar Prabowo dengan desain kartun mengenakan kopiah hitam ukuran setengah badan dengan ukuran pas kaca mobil. Gambar dan tulisan tersebut sepertinya telah dipesan khusus karena terlihat menempel serasi dibagian belakang mobil bernomor polisi DR 1419 WZ yang juga berwarna merah tersebut.
Bagaimana komentar Ryan mengenai hal itu? Saat dikonfirmasi melalui pesan BBM nya, pria berpostur tinggi ini justru tidak keberatan jika diwawancara. Bahkan Ia dengan jelas mengaku, gambar tersebut baru saja ditempel. Ditanya apa tidak takut dengan aturan PNS yang dilarang kampanye, Ia justru balik bertanya, kampanye apa dan mana atributnya. “Itu kan fotonya saja, bukan atribut partai dan nomornya,” katanya singkat.
Meski awalnya Ryan terkesan terbuka, Ia akhirnya beralibi mobil itu bukan milik dia, tapi milik kakaknya, yang juga bukan seorang PNS. “Mobil saya kan mobil Kakak juga, mobil adik juga. Memangnya kenapa,” Tanya dia. Melalui pesan BBM nya juga Ryan mengatakan, lagipula tidak ada salahnya ia mengagumi Prabowo, dengan mamasang fotonya di Mobil atau di kamar. “Poster nya besar – besar,” tambahnya.
Namun, beberapa saat usai diwawancara wartawan DP BBM Ryan yang sebelumnya terlihat foto prabowo tak ada lagi karena telah diganti dengan DP bergambar lainnya. (KS-13)
COMMENTS