Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kota Bima mendukung usulan untuk menerapkan kartu kendali pada semua Sekolah Dasar dan Taman Kanak-Kanak.
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kota Bima mendukung usulan untuk menerapkan kartu kendali pada semua Sekolah Dasar dan Taman Kanak-Kanak. Hal itu bertujuan untuk mencegah tindak kejahatan penculikan anak seperti yang terjadi beberapa lalu di Kota Bima.
“Kami sangat sepakat adanya usulan penerapan kartu kendali bagi sekolah. Itu sangat bermanfaat untuk mengetahui siapa yang menjemput siswa usai mereka pulang sekolah,” kata Kepala Dinas Dikpora Kota Bima melalui Kabid Dikmen, Drs. A. Azis saat ditemui wartawan, Selasa (26/8) kemarin.
Azis mengaku, kasus penculikan anak di Kota Bima memang baru terjadi. Tapi menurutnya, bukan tidak mungkin kasus kejahatan itu akan kembali muncul dengan berbagai modus baru. Anak usia Sekolah Dasar dan TK sangat rawan menjadi korban karena belum terlalu paham dan mampu berpikir rasional. Para pelaku akan memanfaatkan kesempatan itu bila tidak ada kewaspadaan dari sekolah dan orang tua.
Peran sekolah dan orangtua dinilainya sangat penting untuk mencegah kasus penculikan itu tidak terulang kembali. Selama proses kegiatan belajar mengajar, anak menjadi tanggungjawab pihak sekolah untuk mengontrol dan mengawasinya hingga mereka pulang kembali ke rumahnya masing-masing. “Nah, orangtua murid harus menjalin komunikasi intens dengan sekolah agar mengetahui anaknya sudah pulang atau tidak,” terangnya.
Bila orangtua berhalangan untuk menjemput lanjutnya, anak harus dipastikan mengetahui dan mengenal siapa yang akan menjemput mereka. Untuk membantu anak mengetahuinya, kartu kendali dinilai sangat tepat untuk diterapkan. Setiap penjemput harus diwajibkan mengenakan kartu tersebut agar anak dan pihak sekolah tahu. “Sekolah dan orangtua harus duduk bersama membahas persoalan ini sebagai langkah pencegahan,” tuturnya.
Dia menambahkan, dinas akan segera mengeluarkan surat himbauan kepada semua Sekolah Dasar da TK agar usulan itu secepatnya dibahas dan diterapkan. “Kami berharap, kejadian kemarin bisa menjadi pembelajaran bagi orangtua dan pihak sekolah sehingga tidak terjadi lagi,” pungkasnya. (KS-13)
“Kami sangat sepakat adanya usulan penerapan kartu kendali bagi sekolah. Itu sangat bermanfaat untuk mengetahui siapa yang menjemput siswa usai mereka pulang sekolah,” kata Kepala Dinas Dikpora Kota Bima melalui Kabid Dikmen, Drs. A. Azis saat ditemui wartawan, Selasa (26/8) kemarin.
Azis mengaku, kasus penculikan anak di Kota Bima memang baru terjadi. Tapi menurutnya, bukan tidak mungkin kasus kejahatan itu akan kembali muncul dengan berbagai modus baru. Anak usia Sekolah Dasar dan TK sangat rawan menjadi korban karena belum terlalu paham dan mampu berpikir rasional. Para pelaku akan memanfaatkan kesempatan itu bila tidak ada kewaspadaan dari sekolah dan orang tua.
Peran sekolah dan orangtua dinilainya sangat penting untuk mencegah kasus penculikan itu tidak terulang kembali. Selama proses kegiatan belajar mengajar, anak menjadi tanggungjawab pihak sekolah untuk mengontrol dan mengawasinya hingga mereka pulang kembali ke rumahnya masing-masing. “Nah, orangtua murid harus menjalin komunikasi intens dengan sekolah agar mengetahui anaknya sudah pulang atau tidak,” terangnya.
Bila orangtua berhalangan untuk menjemput lanjutnya, anak harus dipastikan mengetahui dan mengenal siapa yang akan menjemput mereka. Untuk membantu anak mengetahuinya, kartu kendali dinilai sangat tepat untuk diterapkan. Setiap penjemput harus diwajibkan mengenakan kartu tersebut agar anak dan pihak sekolah tahu. “Sekolah dan orangtua harus duduk bersama membahas persoalan ini sebagai langkah pencegahan,” tuturnya.
Dia menambahkan, dinas akan segera mengeluarkan surat himbauan kepada semua Sekolah Dasar da TK agar usulan itu secepatnya dibahas dan diterapkan. “Kami berharap, kejadian kemarin bisa menjadi pembelajaran bagi orangtua dan pihak sekolah sehingga tidak terjadi lagi,” pungkasnya. (KS-13)
COMMENTS