Tidak hanya moral peserta didik yang terus merosot,tapi moral tenaga pengajar juga semakin memprihatinkan
Tidak hanya moral peserta didik yang terus merosot,tapi moral tenaga pengajar juga semakin memprihatinkan. Baik tindakan penggelapan dana bantuan hingga tindakan asusila yang diluar kewajaran agama. Salah satu cara untuk mengantisipasi agar tindakan seperti itu tidak terulang lagi, yakni dengan memberikan tindakan tegas terhadap oknum tenaga pendidik yang melakukan perbuatan tidak terpuji tersebut.
Hal itu disampaikan oleh salah seorang Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bima Ilham Yusuf S.H. Katanya,tanpa sanksi tegas tidak akan memberikan efek jera terhadap tenaga pendidik. Sehingga mereka semena-mena untuk malakukan tindakan yang dapat mencoreng citra dunia pendidikan. "Jika ada guru yang melanggar moral dan aturan, harus berikan sanksi tegas. Bila perlu dipecat saja, jangan diberi ampun," tegas Ilham.
Sebenarnya lanjut ketua DPC PKS Kabupaten Bima ini, di Indonesia ini sudah ditanamkan sistim pendidikan karakter. Namun prakteknya di lapangan, masih banyak guru yang tidak berkarakter. Buktinya, hampir selalu ada kabar guru yang melakukan perbuatan amoral.
Sebagai pendidik, hal semacam itu tidak harus terjadi pada dunia pendidikan. Sebab, tenaga pendidik adalah teladan bagi siswa. Jika guru melakukan perbuatan yang melanggar moral lanjut dia, tentu akan berimbas pada kualitas peserta didik yang dihasilkan. "Bagaimana kita bisa menciptakan generasi yang berkarakter, kalau yang mendidik tidak berkarakter," sesalnya.
Dalam mengajar katanya, tidak hanya numpang nama dan sebatas kata-kata saja. Namun yang terpenting adalah, apa yang diajar pada murid juga harus dicerminkan melalaui perbuatan. "Salah satu untuk mengatasi hal ini, kita harus tegakan prinsip-prinsip yang ada dalam agama kita. Karena Nabi Muhammad SAW sudah mengajarkan hal itu," imbuhnya.
Kepada pemerintah daerah juga diminta, untuk konsen memberikan pembinaan karakter pada tenaga pengajar ini. Mengingat di tangan mereka -lah akan diciptakan generasi penerus bangsa ini. Termasuk juga karakter orang tua juga harus ditanamkan. "Pemda harus serius memberikan pembinaan untuk menanamkan alhaqul karimah ini. Tidak hanya siswa yang harus di bina, tapi guru-guru juga harus," pungkasnya. (KS-06)
Hal itu disampaikan oleh salah seorang Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bima Ilham Yusuf S.H. Katanya,tanpa sanksi tegas tidak akan memberikan efek jera terhadap tenaga pendidik. Sehingga mereka semena-mena untuk malakukan tindakan yang dapat mencoreng citra dunia pendidikan. "Jika ada guru yang melanggar moral dan aturan, harus berikan sanksi tegas. Bila perlu dipecat saja, jangan diberi ampun," tegas Ilham.
Sebenarnya lanjut ketua DPC PKS Kabupaten Bima ini, di Indonesia ini sudah ditanamkan sistim pendidikan karakter. Namun prakteknya di lapangan, masih banyak guru yang tidak berkarakter. Buktinya, hampir selalu ada kabar guru yang melakukan perbuatan amoral.
Sebagai pendidik, hal semacam itu tidak harus terjadi pada dunia pendidikan. Sebab, tenaga pendidik adalah teladan bagi siswa. Jika guru melakukan perbuatan yang melanggar moral lanjut dia, tentu akan berimbas pada kualitas peserta didik yang dihasilkan. "Bagaimana kita bisa menciptakan generasi yang berkarakter, kalau yang mendidik tidak berkarakter," sesalnya.
Dalam mengajar katanya, tidak hanya numpang nama dan sebatas kata-kata saja. Namun yang terpenting adalah, apa yang diajar pada murid juga harus dicerminkan melalaui perbuatan. "Salah satu untuk mengatasi hal ini, kita harus tegakan prinsip-prinsip yang ada dalam agama kita. Karena Nabi Muhammad SAW sudah mengajarkan hal itu," imbuhnya.
Kepada pemerintah daerah juga diminta, untuk konsen memberikan pembinaan karakter pada tenaga pengajar ini. Mengingat di tangan mereka -lah akan diciptakan generasi penerus bangsa ini. Termasuk juga karakter orang tua juga harus ditanamkan. "Pemda harus serius memberikan pembinaan untuk menanamkan alhaqul karimah ini. Tidak hanya siswa yang harus di bina, tapi guru-guru juga harus," pungkasnya. (KS-06)
COMMENTS