Beberapa pengusaha dan warga Kabupaten Dompu yang tergabung dalam LSM Laskar Anti Korupsi (LAKI) Selasa (26/08) mendatangi kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dompu.
Beberapa pengusaha dan warga Kabupaten Dompu yang tergabung dalam LSM Laskar Anti Korupsi (LAKI) Selasa (26/08) mendatangi kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dompu. Kedatangan mereka menuntut Pemkab setempat untuk segera mengembalikan uang sebesar Rp.8,6 Miliar milik 76 warga yang dipinjam Pemkab Dompu Tahun 2010 dan 2011 lalu.
Kehadiran beberapa pengusaha dan LSM LAKI Dompu tersebut, sempat berlangsung tegang antara salah seorang Pengusaha Sri Guna, warga Desa Kareke Kecamatan Pajo Dompu dengan salah satu ajudan Bupati Dompu di dalam ruangan tunggu. Pemicunya, lantaran Bupati Dompu. Drs. H. Bambang M. Yasin terkesan enggan merespon kehadiran mereka. Bahkan, melalui ajudanya, H. Bambang menyuruh beberapa warga dan LSM LAKI tersebut untuk bertemu langsung dengan Sekda Dompu, H. Agus Buchari SH. M.Si. ” Mohon maaf, pak Bupati sedang bersiap-siap menuju ke tempat daerah irigasi Rahalayu (So Jero Utara) di Dompu timur, untuk menghadiri acara do,a so wilayah Daerah Irigasi Rahalayu disana. Jadi, beliau menyarankan, agar bapak dan ibu untuk ketemu langsung dengan Sekda Dompu,” ujar Ajudan Bupati Dompu,kepada sejumlah warga (pengusaha) dan LSM LAKI Dompu tersebut.
Namun, arahan dan saran yang disampaikan Ajudan Bupati Dompu, kepada beberapa pengusaha praktis tidak membuahkan hasil. Sebab, mereka bersih keras ingin bertemu langsung dengan Bupati Dompu. Emosi karena itu, Sri Guna sontak beteriak sembari memanggil Bupati Dompu untuk keluar dan bertemu langsung dengan dirinya. ”Kami sudah 3 Tahun menunggu kepastian Pemda mengembalikan uang kami. Jadi saya minta Bupati segera keluar dan bertemu langsung dengan kami,” teriaknya di dalam ruangan tunggu Bupati.
Tak lama kemudian, Bupati Dompu keluar dari ruanganya dengan wajah yang terlihat marah dan emosi akibat tidak tahan mendengar teriakan Sri Guna. Suasana-pun kembali tegang. ”Mana penjaga dan Pol PP, kok bisa bisa-bisanya membiarkan orang berteriak di dalam sini, ” ujar HBY sembari menyuruh anak buahnya memanggil Sekda Dompu.
Sri Guna, pada Koran ini di halaman Pemda Dompu meminta Bupati Dompu untuk mengembalikan uang yang di pinjam senilai Rp.8,6 Milyar pada Tahun 2010/2011. Bahkan, dirinya menantang Bupati Dompu untuk melakukan “sumpah pocong”, apabila Bupati Dompu mengaku tidak menikmati uang yang di pinjam oleh Pemda tersebut. ”Kalau berani mari kita sumpah pocong, jika memang betul H. Bambang tidak makan uang itu,” ungkapnya dengan suara lantang.
Apabila uang tersebut tidak dikembalikan juga lanjut Sri Guna, pihaknya akan terus menagih sampai uang itu dikembalikan. ”Kalau uang itu tidak dikembalikan juga, kita lihat saja nanti,” ancamnya.
Sementara, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) Kabupaten Dompu, Alamsyah, pada Koran ini juga di halaman Kantor Pemda Dompu mengatakan, kehadiran pihaknya tiada lain untuk menagih janji Pemda Dompu untuk mengembalikan uang senilai Rp.8,6 Milyar tersebut. Selain perjanjian sebutnya, pengembalian itu terbukti berdasarkan hasil pertemuan antara beberapa pihak pada tahun kemarin. Hasilnya, Pemda Dompu menyepakati untuk mengembalikan uang milik sejumlah pengusaha tersebut. Namun, janji tersebut tak kunjung direalisasikan. “Mereka adalah pembohong, karena janji untuk mengembalikan uang tidfak pernah dipenuhi, “ pungkasnya.
Ia menegaskan agar Pemda segera mengembalikan uang tersebut. Apabila uang itu tidak juga dikembalikan, maka pihaknya akan terus menagih uang tersebut. “Bila perlu, kami akan kembali melakukan aksi demo sampai uang itu dikembalikan,”ancamnya. (KS-10)
Kehadiran beberapa pengusaha dan LSM LAKI Dompu tersebut, sempat berlangsung tegang antara salah seorang Pengusaha Sri Guna, warga Desa Kareke Kecamatan Pajo Dompu dengan salah satu ajudan Bupati Dompu di dalam ruangan tunggu. Pemicunya, lantaran Bupati Dompu. Drs. H. Bambang M. Yasin terkesan enggan merespon kehadiran mereka. Bahkan, melalui ajudanya, H. Bambang menyuruh beberapa warga dan LSM LAKI tersebut untuk bertemu langsung dengan Sekda Dompu, H. Agus Buchari SH. M.Si. ” Mohon maaf, pak Bupati sedang bersiap-siap menuju ke tempat daerah irigasi Rahalayu (So Jero Utara) di Dompu timur, untuk menghadiri acara do,a so wilayah Daerah Irigasi Rahalayu disana. Jadi, beliau menyarankan, agar bapak dan ibu untuk ketemu langsung dengan Sekda Dompu,” ujar Ajudan Bupati Dompu,kepada sejumlah warga (pengusaha) dan LSM LAKI Dompu tersebut.
Namun, arahan dan saran yang disampaikan Ajudan Bupati Dompu, kepada beberapa pengusaha praktis tidak membuahkan hasil. Sebab, mereka bersih keras ingin bertemu langsung dengan Bupati Dompu. Emosi karena itu, Sri Guna sontak beteriak sembari memanggil Bupati Dompu untuk keluar dan bertemu langsung dengan dirinya. ”Kami sudah 3 Tahun menunggu kepastian Pemda mengembalikan uang kami. Jadi saya minta Bupati segera keluar dan bertemu langsung dengan kami,” teriaknya di dalam ruangan tunggu Bupati.
Tak lama kemudian, Bupati Dompu keluar dari ruanganya dengan wajah yang terlihat marah dan emosi akibat tidak tahan mendengar teriakan Sri Guna. Suasana-pun kembali tegang. ”Mana penjaga dan Pol PP, kok bisa bisa-bisanya membiarkan orang berteriak di dalam sini, ” ujar HBY sembari menyuruh anak buahnya memanggil Sekda Dompu.
Sri Guna, pada Koran ini di halaman Pemda Dompu meminta Bupati Dompu untuk mengembalikan uang yang di pinjam senilai Rp.8,6 Milyar pada Tahun 2010/2011. Bahkan, dirinya menantang Bupati Dompu untuk melakukan “sumpah pocong”, apabila Bupati Dompu mengaku tidak menikmati uang yang di pinjam oleh Pemda tersebut. ”Kalau berani mari kita sumpah pocong, jika memang betul H. Bambang tidak makan uang itu,” ungkapnya dengan suara lantang.
Apabila uang tersebut tidak dikembalikan juga lanjut Sri Guna, pihaknya akan terus menagih sampai uang itu dikembalikan. ”Kalau uang itu tidak dikembalikan juga, kita lihat saja nanti,” ancamnya.
Sementara, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) Kabupaten Dompu, Alamsyah, pada Koran ini juga di halaman Kantor Pemda Dompu mengatakan, kehadiran pihaknya tiada lain untuk menagih janji Pemda Dompu untuk mengembalikan uang senilai Rp.8,6 Milyar tersebut. Selain perjanjian sebutnya, pengembalian itu terbukti berdasarkan hasil pertemuan antara beberapa pihak pada tahun kemarin. Hasilnya, Pemda Dompu menyepakati untuk mengembalikan uang milik sejumlah pengusaha tersebut. Namun, janji tersebut tak kunjung direalisasikan. “Mereka adalah pembohong, karena janji untuk mengembalikan uang tidfak pernah dipenuhi, “ pungkasnya.
Ia menegaskan agar Pemda segera mengembalikan uang tersebut. Apabila uang itu tidak juga dikembalikan, maka pihaknya akan terus menagih uang tersebut. “Bila perlu, kami akan kembali melakukan aksi demo sampai uang itu dikembalikan,”ancamnya. (KS-10)
COMMENTS