Ketua Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Kota Bima, H. A. Rahman H. Abidin, SE, meminta maaf kepada seluruh pemain Persekobi karena gagal untuk berlaga di Bali
Ketua Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Kota Bima, H. A. Rahman H. Abidin, SE, meminta maaf kepada seluruh pemain Persekobi karena gagal untuk berlaga di Bali memperebutkan Piala Suratin tingkat interzona. Permohonan maaf itu disampaikan Rahman saat pertemuan di kediamannya beberapa hari lalu dihadapan pemain Persekobi dan pengurus PSSI.
“Saya memahami kekecewaan pemain yang telah memperlihatkan juara ditingkat Rayon NTB. Karenanya, saya tidak malu menyampaikan permohonan maaf lebih khusus kepada pemain Piala Suratin karena tidak sempat berangkat,” kata Rahman yang juga Wakil Walikota dan Ketua KONI Kota Bima ini.
Rahman berjanji, bila masih ada umur panjang dan diberikan waktu oleh Tuhan, akan membayar kekecewaan para pemain yang gagal berangkat dengan mendukung penuh pelaksanaan even salanjutnya. Kemanapun agenda pertandingan pemain, dirinya siap untuk membiayai keberangkatan dan segala kebutuhan lainnya seberapa pun besarnya biaya itu.
Diakuinya, penyampaian permohonan maaf dan komitmen itu disampaikan bukan karena informasi Persekobi gagal berangkat keluar pada sejumlah media. Namun, lebih pada mengobati kekecewaan pemain Suratin yang tidak jadi melanjutkan kompetisi. Dirinya tidak ingin, kekecewaan itu terus dirasakan pemain sehingga berimbas pada semangat untuk berlatih dan mengikuti kompetisi selanjutnya.
“Sebab sebagai politisi, saya telah terbiasa mendengarkan kritikan dan sorotan seperti itu dari berbagai pihak. Jadi ini bukan karena keluar koran, tapi untuk membalas kekecewaan pemain,” tandasnya.
Rahman juga menegaskan, kegagalan Persekobi untuk berangkat ke Bali bukan semata-mata karena persoalan anggaran. Namun karena tidak adanya koordinasi pengurus untuk mencari jalan keluar mengatasi kendala itu. Ada kesan dirinya sebagai Ketua Umum diserahkan semua tanggungjawab organisasi dan pengambilan keputusan. Padahal, semestinya pengurus juga bertanggungjawab dalam pengambilan keputusan, meski tetap berkoordinasi dengannya.
“Keinginan saya kemarin itu dirapatkan, bukan karena saya sibuk lantas tugas itu diabaikan begitu saja. Tapi yang datang ke saya hanya satu orang. Ini kesalahan manajemen, tapi saya tidak ingin salahkan pengurus karena ini salah saya. Hanya saya sayangkan tiba-tiba kok keluar di media,” imbuhnya.
Dia menyesalkan pernyataan yang keluar di media yang merembet hingga urusan pemerintahan. Apalagi mempertanyakan kemana semua anggara KONI Rp4,5 Miliar. Padahal, tanggungjawabnya saat ini bukan hanya sebagai Ketua Persekobi, tetapi juga Ketua Umum KONI yang mesti mengurus cabang olahraga lainnya. Tidak mungkin, anggaran yang ada diarahkan hanya pada Sepakbola karena cabang olahraga lain juga butuh anggaran.
Uang KONI lanjut dia, tidak pernah sepersen pun dipegangnya. Semua diurus dan dipegang bendaraha. Kalaupun keluar, semua berdasarkan permintaan dan tugasnya hanya tandatangan serta menginstruksikan. “Saya tidak mungkin cari makan di Persekobi. Jadi kalau ada masalah kita bicarakan ini secara keluarga, kalau ada masalah datanglah ke saya. InsyaAllah, semasih saya ketua kedepan kalian butuh Rp.1 Miliar pun akan saya siapkan. Tapi saya ingin pengurus juga ada inisiatif, jangan hanya menunggu dari saya. Karena saya sebagai Ketua KONI dan Wakil Walikota juga harus mengurus yang lain yang lebih penting,” terangnya. (KS-13)
“Saya memahami kekecewaan pemain yang telah memperlihatkan juara ditingkat Rayon NTB. Karenanya, saya tidak malu menyampaikan permohonan maaf lebih khusus kepada pemain Piala Suratin karena tidak sempat berangkat,” kata Rahman yang juga Wakil Walikota dan Ketua KONI Kota Bima ini.
Rahman berjanji, bila masih ada umur panjang dan diberikan waktu oleh Tuhan, akan membayar kekecewaan para pemain yang gagal berangkat dengan mendukung penuh pelaksanaan even salanjutnya. Kemanapun agenda pertandingan pemain, dirinya siap untuk membiayai keberangkatan dan segala kebutuhan lainnya seberapa pun besarnya biaya itu.
Diakuinya, penyampaian permohonan maaf dan komitmen itu disampaikan bukan karena informasi Persekobi gagal berangkat keluar pada sejumlah media. Namun, lebih pada mengobati kekecewaan pemain Suratin yang tidak jadi melanjutkan kompetisi. Dirinya tidak ingin, kekecewaan itu terus dirasakan pemain sehingga berimbas pada semangat untuk berlatih dan mengikuti kompetisi selanjutnya.
“Sebab sebagai politisi, saya telah terbiasa mendengarkan kritikan dan sorotan seperti itu dari berbagai pihak. Jadi ini bukan karena keluar koran, tapi untuk membalas kekecewaan pemain,” tandasnya.
Rahman juga menegaskan, kegagalan Persekobi untuk berangkat ke Bali bukan semata-mata karena persoalan anggaran. Namun karena tidak adanya koordinasi pengurus untuk mencari jalan keluar mengatasi kendala itu. Ada kesan dirinya sebagai Ketua Umum diserahkan semua tanggungjawab organisasi dan pengambilan keputusan. Padahal, semestinya pengurus juga bertanggungjawab dalam pengambilan keputusan, meski tetap berkoordinasi dengannya.
“Keinginan saya kemarin itu dirapatkan, bukan karena saya sibuk lantas tugas itu diabaikan begitu saja. Tapi yang datang ke saya hanya satu orang. Ini kesalahan manajemen, tapi saya tidak ingin salahkan pengurus karena ini salah saya. Hanya saya sayangkan tiba-tiba kok keluar di media,” imbuhnya.
Dia menyesalkan pernyataan yang keluar di media yang merembet hingga urusan pemerintahan. Apalagi mempertanyakan kemana semua anggara KONI Rp4,5 Miliar. Padahal, tanggungjawabnya saat ini bukan hanya sebagai Ketua Persekobi, tetapi juga Ketua Umum KONI yang mesti mengurus cabang olahraga lainnya. Tidak mungkin, anggaran yang ada diarahkan hanya pada Sepakbola karena cabang olahraga lain juga butuh anggaran.
Uang KONI lanjut dia, tidak pernah sepersen pun dipegangnya. Semua diurus dan dipegang bendaraha. Kalaupun keluar, semua berdasarkan permintaan dan tugasnya hanya tandatangan serta menginstruksikan. “Saya tidak mungkin cari makan di Persekobi. Jadi kalau ada masalah kita bicarakan ini secara keluarga, kalau ada masalah datanglah ke saya. InsyaAllah, semasih saya ketua kedepan kalian butuh Rp.1 Miliar pun akan saya siapkan. Tapi saya ingin pengurus juga ada inisiatif, jangan hanya menunggu dari saya. Karena saya sebagai Ketua KONI dan Wakil Walikota juga harus mengurus yang lain yang lebih penting,” terangnya. (KS-13)
COMMENTS