Seperti yang terjadi di Kelurahan Na’e Kecamatan Mpunda Kota Bima, kegiatan MTQ tingkat kelurahan tidak didukung oleh Lurah setempat.
Apa jadinya program Pemerintah Kota Bima, “Bima Berzakat, Magrib Mengaji” jika pemerintah sendiri tidak mendukung program tersebut. Seperti yang terjadi di Kelurahan Na’e Kecamatan Mpunda Kota Bima, kegiatan MTQ tingkat kelurahan tidak didukung oleh Lurah setempat. Pasalnya, setiap rapat mulai dari perencanaan, persiapan hingga menjelang kegiatan tidak dihadiri oleh lurah.
Hal tersebut disampaikan salah satu warga Kelurahan Na’e, Mansyur kepada Koran ini, Minggu sore kemarin. Menurutnya, sejak pembentukan panitia hingga persiapan MTQ, dirinya tidak pernah melihat Pak Lurah berada dilokasi kegiatan. “Rapat saja Pak Lurah tidak hadir. Bagaimana mendukung program pemerintah, kalau pak Lurahnya tidak mendukung,” ujarnya.
Dibeberkannya, rapat sudah dilakukan beberapa kali, namun Pak Lurah tidak pernah hadir. Begitupun kegiatan gotong royong membersihkan areal kegiatan MTQ saja Pak Lurah tidak hadir. “Bagaimana masyarakatnya mau bekerja jika pak lurahnya tidak terlibat langsung. Ini kegiatan keagamaan yang telah diprogramkan pemerintah. Jadi secara totalitas, Pak Lurah harus terlibat dalam acara ini. Atau memang lurah tidak mendukung program Walikota Bima,” tudingnya.
Informasi Lurah yang tidak mengikuti kegiatan MTQ yang akan dilaskanakan tanggal 27-30 Januari 2015, termasuk rapat-rapat tersebut juga dibenarkan oleh panitia. Ketua Panitia MTQ tingkat Kelurahan Na’e, Fauzi H.Nur,SP yang didampingi Ketua RW.01 dan sejumlah ketua RT, membenarkan Lurah Na’e yang tidak terlihat dalam kegiatan MTQ tersebut. “Memang benar, beberapa kali kita mengadakan rapat, pak lurah selalu tidak hadir. Dia yang menandatangani undangan, tapi dia sendiri tidak hadir,” jelasnya.
Sementara itu, Lurah Na’e, Ihwanul Muslimin, SP yang dikonfirmasi membantah jika dirinya dikatakan tidak terlibat aktif atau tidak menghadiri rapat kegaitan MTQ. Karena diakuinya, tetap ada koordinasi antara lurah dengan panitia. Diakuinya, pernah memang dirinya tidak mengikuti rapat, karena ada kegiatan yang bersamaan. “Saya tiap hari berada disana, dan lewat disana. Saya sudah kabarkan ke panitia, bahwa saya tidak bisa hadir Karena ada acara lain dalam waktu yang bersamaan,” tandasnya.
Menurutnya, tidak perlu Lurah berada di lokasi dalam waktu 24 jam, karena sudah dipercayakan Kepada Panitia. Karena jika sudah dipercayakan begitu, yang kerja adalah panitia, sementara Lurah menunggu koordinasi dari panitia.“ Kalau saya sudah percayakan ke panitia, tidak perlu saya setiap saat berada disana. Jadi panitia ndak usah rewel, yang penting uangnya tidak saya apa-apain,” ujarnya. (KS-02)
![]() |
Ilustrasi MTQ |
Dibeberkannya, rapat sudah dilakukan beberapa kali, namun Pak Lurah tidak pernah hadir. Begitupun kegiatan gotong royong membersihkan areal kegiatan MTQ saja Pak Lurah tidak hadir. “Bagaimana masyarakatnya mau bekerja jika pak lurahnya tidak terlibat langsung. Ini kegiatan keagamaan yang telah diprogramkan pemerintah. Jadi secara totalitas, Pak Lurah harus terlibat dalam acara ini. Atau memang lurah tidak mendukung program Walikota Bima,” tudingnya.
Informasi Lurah yang tidak mengikuti kegiatan MTQ yang akan dilaskanakan tanggal 27-30 Januari 2015, termasuk rapat-rapat tersebut juga dibenarkan oleh panitia. Ketua Panitia MTQ tingkat Kelurahan Na’e, Fauzi H.Nur,SP yang didampingi Ketua RW.01 dan sejumlah ketua RT, membenarkan Lurah Na’e yang tidak terlihat dalam kegiatan MTQ tersebut. “Memang benar, beberapa kali kita mengadakan rapat, pak lurah selalu tidak hadir. Dia yang menandatangani undangan, tapi dia sendiri tidak hadir,” jelasnya.
Sementara itu, Lurah Na’e, Ihwanul Muslimin, SP yang dikonfirmasi membantah jika dirinya dikatakan tidak terlibat aktif atau tidak menghadiri rapat kegaitan MTQ. Karena diakuinya, tetap ada koordinasi antara lurah dengan panitia. Diakuinya, pernah memang dirinya tidak mengikuti rapat, karena ada kegiatan yang bersamaan. “Saya tiap hari berada disana, dan lewat disana. Saya sudah kabarkan ke panitia, bahwa saya tidak bisa hadir Karena ada acara lain dalam waktu yang bersamaan,” tandasnya.
Menurutnya, tidak perlu Lurah berada di lokasi dalam waktu 24 jam, karena sudah dipercayakan Kepada Panitia. Karena jika sudah dipercayakan begitu, yang kerja adalah panitia, sementara Lurah menunggu koordinasi dari panitia.“ Kalau saya sudah percayakan ke panitia, tidak perlu saya setiap saat berada disana. Jadi panitia ndak usah rewel, yang penting uangnya tidak saya apa-apain,” ujarnya. (KS-02)
COMMENTS