Diduga kuat, oknum Ketua Partai Politik (Parpol) Demokrat Kabupaten Bima, berinisial Skr ikut menjadi peserta wisuda di Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Politik (STISIP) Mbojo Bima Tahun 2014.
Diduga kuat, oknum Ketua Partai Politik (Parpol) Demokrat Kabupaten Bima, berinisial Skr ikut menjadi peserta wisuda di Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Politik (STISIP) Mbojo Bima Tahun 2014. Padahal, bersangkutan diketahui tidak pernah kuliah di kampus tersebut. Benarkah mantan Anggota DPRD Kota Bima itu mendapat gelar Sarjana Sosial (S.Sos) tanpa kuliah, alias “membeli” ijazah di di Kampus ?.
Terungkapnya dugaan tidak pernahnya Skr duduk di bangku kuliah, lantaran di Tahun 2013 lalu, Skr pernah datang ke Sekolah Tinggi Ilmu ditolak keras oleh pihak Kampus, lantaran Skr tidak pernah kuliah sebelumnya di kampus setempat, juga di kampus lain.
Ketus STIE Bima, Firdaus,SE,MM membenarkan, jika Skr sebelumnya datang menemuinya, meminta bantuan agar Skr dapat di ikutsertakan menjadi peserta wisuda di Tahun 2013, namun tidak diterima olehnya (Firdaus,red).”Saya menolak keinginan dia (Sakura,red). Karena dia tidak pernah kuliah di STIE, dan juga di kampus lain,”kata Firdaus dalam keterangan persnya.
Bagaimana bapak tahu bahwa Skr tidak pernah kuliah ?. Firdaus mengaku berdasarkan pengakuan Skr sendiri saat ditanya olehnya. Waktu itu katanya, ia sempat bertanya, apakah Ibu (Skr,red) pernah kuliah di kampus lain, dijawab oleh Skr tidak pernah kuliah. Artinya, kata Firdaus, sangat tidak mungkin Skr bisa wisuda di kampus lain, jika sebelumnya tidak pernah kuliah.”Memang Skr datang ke saya meminta untuk menjadi peserta wisuda. Ya, saya menolaknya, karena tidak memiliki dasar yang jelas keinginannya dia itu. Kalaupun saya menerimanya, maka nama baik kampus saya tercoreng,”ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Firdaus juga mengaku, saat ini yang menjadi mahasiswa di STIE adalah Hj. Indah Damayanti Putri, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bima, yang juga Ketua DPD Golkar Kabupaten Bima, hanya saja tidak meminta Wisuda seperti yang dilakukan Skr, melainkan kuliah seperti mahasiswa lain.”Umi Dinda (Panggilaan Sapaan) sekarang baru semester lima, sekitar Tahun 2016-2017 baru bisa wisuda,”cetusnya.
Puket III STISIP Mbojo Bima, Drs.Arif Sukirman membenarkan bahwa Skr sudah wisuda di STISIP. Keikutsertaan Skr menjadi wisudawati memiliki alasan jelas, karena sejak tahun 2004 Skr sudah menjadi mahasiswa di STISIP Mbojo Bima.”Skr menjadi mahasiswa di STISIP sejak Tahun 2004 lalu,”katanya.
Di tempat terpisah, Skr juga mengaku telah wisuda di STISIP tahun 2014 kemarin. Diakuinya, menjadi mahasiswa STISIP itu bersamaan dengan Ketua DPRD Kota Bima, Fery Sofian,SH sekarang, juga beberapa anggota Dewan lainnya.”Lagi pula saya tidak menjadi masalah tidak memiliki ijazah sarjana. Saya juga tidak pernah mencatut title sarjana dalam penulisan nama saya,”akunya.
Sekedar public ketahui, pengakuan Firdaus bahwa Skr pernah datang ke STIE tahun 2013 lalu meminta untuk menjadi wisudawati, bertolak belakang dengan pengakuan Puket III STISIP Mbojo Bima, Drs.Arif Sukriman yang mengaku Skr menjadi mahasiswa STISIP sejak Tahun 2004 lalu. Lantas, apa dasar management STISIP menerima Skr untuk masuk semester atas, bahkan bisa menjadi peserta wisuda tahun 2014, atau setahun setelah datang ke STIE. Jawabannya, tergantung pada penilain public dan pihak terkait yang peduli akan nama baik dunia pendidikan di Bima, juga penegakan hukum di Dana Mbojo tercinta ini.(KS-Tim)
 |
| Partai Politik (Parpol) Demokrat |
Ketus STIE Bima, Firdaus,SE,MM membenarkan, jika Skr sebelumnya datang menemuinya, meminta bantuan agar Skr dapat di ikutsertakan menjadi peserta wisuda di Tahun 2013, namun tidak diterima olehnya (Firdaus,red).”Saya menolak keinginan dia (Sakura,red). Karena dia tidak pernah kuliah di STIE, dan juga di kampus lain,”kata Firdaus dalam keterangan persnya.
Bagaimana bapak tahu bahwa Skr tidak pernah kuliah ?. Firdaus mengaku berdasarkan pengakuan Skr sendiri saat ditanya olehnya. Waktu itu katanya, ia sempat bertanya, apakah Ibu (Skr,red) pernah kuliah di kampus lain, dijawab oleh Skr tidak pernah kuliah. Artinya, kata Firdaus, sangat tidak mungkin Skr bisa wisuda di kampus lain, jika sebelumnya tidak pernah kuliah.”Memang Skr datang ke saya meminta untuk menjadi peserta wisuda. Ya, saya menolaknya, karena tidak memiliki dasar yang jelas keinginannya dia itu. Kalaupun saya menerimanya, maka nama baik kampus saya tercoreng,”ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Firdaus juga mengaku, saat ini yang menjadi mahasiswa di STIE adalah Hj. Indah Damayanti Putri, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bima, yang juga Ketua DPD Golkar Kabupaten Bima, hanya saja tidak meminta Wisuda seperti yang dilakukan Skr, melainkan kuliah seperti mahasiswa lain.”Umi Dinda (Panggilaan Sapaan) sekarang baru semester lima, sekitar Tahun 2016-2017 baru bisa wisuda,”cetusnya.
Puket III STISIP Mbojo Bima, Drs.Arif Sukirman membenarkan bahwa Skr sudah wisuda di STISIP. Keikutsertaan Skr menjadi wisudawati memiliki alasan jelas, karena sejak tahun 2004 Skr sudah menjadi mahasiswa di STISIP Mbojo Bima.”Skr menjadi mahasiswa di STISIP sejak Tahun 2004 lalu,”katanya.
Di tempat terpisah, Skr juga mengaku telah wisuda di STISIP tahun 2014 kemarin. Diakuinya, menjadi mahasiswa STISIP itu bersamaan dengan Ketua DPRD Kota Bima, Fery Sofian,SH sekarang, juga beberapa anggota Dewan lainnya.”Lagi pula saya tidak menjadi masalah tidak memiliki ijazah sarjana. Saya juga tidak pernah mencatut title sarjana dalam penulisan nama saya,”akunya.
Sekedar public ketahui, pengakuan Firdaus bahwa Skr pernah datang ke STIE tahun 2013 lalu meminta untuk menjadi wisudawati, bertolak belakang dengan pengakuan Puket III STISIP Mbojo Bima, Drs.Arif Sukriman yang mengaku Skr menjadi mahasiswa STISIP sejak Tahun 2004 lalu. Lantas, apa dasar management STISIP menerima Skr untuk masuk semester atas, bahkan bisa menjadi peserta wisuda tahun 2014, atau setahun setelah datang ke STIE. Jawabannya, tergantung pada penilain public dan pihak terkait yang peduli akan nama baik dunia pendidikan di Bima, juga penegakan hukum di Dana Mbojo tercinta ini.(KS-Tim)
COMMENTS