Proses seleksi Calon Sekretaris Desa (Sekdes) di Desa Tolowata Kecamatan Ambalawi Kabupaten Bima diindikasi bermasalah.
Proses seleksi Calon Sekretaris Desa (Sekdes) di Desa Tolowata Kecamatan Ambalawi Kabupaten Bima diindikasi bermasalah. Proses seleksi yang berlangsung selama dua hari, mulai tanggal 28 hingga 29 Januari itu dan dimenangkan Arif Rahman, SE itu diragukan sejumlah warga.
Pasalnya, aroma kemenangan calon Nomor urut 001 itu sudah tercium sejak hari pertama pembukaan pendaftaran calon Sekdes Senin (19/1) lalu. Disinyalir oleh warga ada permainan uang hingga jutaan rupiah dalam proses seleksi tersebut. Dalam kontestasi Sekdes itu, sebanyak lima calon mendaftar. Mereka adalah Arif Rahman, SE perwakilan Dusun Tengge 1, Sukri, Erita Utari, SE perwakilan Dusun Tere Lumba, Hasnun A. Majid, S.Pd perwakilan Dusun Tengge 1 dan Amrin, S.Pd perwakilan Dusun Tengge 2. Sementara dari perwakilan Dusun Benteng satu wargapun tidak ada yang ikut daftar sebagai peserta calon sekdes.
Menurut pengakuan dua warga setempat pada wartawan ini, Kamis (29/1) pagi, sebelumnya Pemerintahan Desa (Pemdes) Tolowata memiliki Sekdes yakni Herimawan. Namun Mantan Sekdes itu meminta undur diri dan memililih untuk mengabdi di Kantor Kecamatan Ambalawi sejak Desember 2014. “Sudah jelas dengan pengunduran diri mantan Sekdes sebelumnya diduga hubungan dengan Kades tidak harmonis dan tidak sehat. Sehingga patut dipertanyakan apabila panitia dan Pemdes memenangkan Arif Rahman sebagai Sekdes. Sebab Aroma terpilihnya Arif sudah tercium sejak hari pertama mendaftarkan diri,” kata kedua sumber saat ditemui di Dusun Dana Bura Desa Nipa.
Sumber yang meminta identitasnya dirahasiakan ini, meminta agar pihak panitia bertindak jujur, terbuka dan amanah pada pemilihan Sekdes Tolowata. Meminta tidak ada permainan uang hingga lobi serta faktor kedekatan antara oknum Kepala Desa (kades) dengan sekdes nantinya. “Kami berdua patut mencurigai gerak gerik Arif yang melakukan pendaftaran dihari pertama pembukaan pendaftaran. Pasalnya, dikuatirkan oknum Kades nanti memilih orang dari calon yang dapat dia ajak kerjasama,” ujarnya.
Kepala Desa Juardin H. Sa’aban yang dikonfirmasi membantah keras tudingan dari sejumlah warga tersebut. Pasalnya, sebelum pembukaan pendaftaran Calon Sekdes dirinya sering melakukan sosialisasi semua dusun di Tolowata. “Perekrutan sekdes ini terbuka untuk umum dan tidak ada main mata. Apalagi main uang hingga lobi-lobian. Kalau tidak percaya silahkan datang kroscek saat proses ujian ini (Kamis, red),” elaknya.
Sementara Ketua Panitia Arsyad AB, SE menjelaskan, pada Rabu (28/1) peserta sebagai Calon Sekdes selain mengikuti ujian kemampuan kemahiran komputer juga mengikuti ujian wawancara terkait Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 43 Tahun 2014 dan Undang-Undang Nomor 06 Tahun 2014 tentang Desa. Sedangkan pada hari Kamis (29/1) sekaligus ujian terakhir dan penentuan berupa ujian kemampuan kompetensi dan akademisi dan soal-soalnya masih terkait PP dan UU tentang desa.
“Kami dari panitia menegaskan tidak ada lobi-lobian terhadap lima calon sekdes ini, apalagi ada desakan dan pengaruh dari kades, yang jelas kami kerja sesuai mekanisme yang dibuat dan panitia ini bersifat idenpenden jadi jauh dari permainan seperti yang dilontarkan sumber itu,” ujarnya saat didampingi Kades, Juardin dan empat Anggota Panitia lainnya.
Dari lima calon pendaftar tegasnya, memang benar tidak ada keterwakilan dari warga dusun Benteng. Tapi berdasarkan seleksi administrasi Tanggal 24 hingga 25 Januari kelima calon tersebut dinyatakan lulus. Sementara terkait syarat-syarat peserta diantaranya maksimal ijasah SMA/Sederajad, ber-KTP Desa Tolowata, umur 20 sampai 42 tahun, tidak pernah dihukum dan dipenjara, keterangan berkelakuan baik dari kepolisian, bisa baca tulis serta membaca Al Qur’an.
Ditempat yang sama Camat Ambalawi Drs. Aidin, SP melalui Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Ishaka Hasan, SH menjelaskan, perekrutan calon sekdes ini berdasarkan surat Bupati Bima yang dikeluarkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bima agar pemdes Tolowata dan Desa Talapiti segera mengisi kekosongan jabatan sekdes didesanya masing-masing. Sehingga pada hari ini (Kamis, red) calon sekdes Tolowata diumumkan setelah hasil ujian nanti. “Tidak main-main sekdes ini akan digaji setiap bulan yang nilainya 70 porsen dari dana APBDes atau Rp.2,1 Juta per bulannya, jadi wajar saja lima orang peserta ini bersaing sehat,” ujarnya.
Terkait mantan Sekdes Heriman yang ditempatkan sebagai Staf di Kantor Camat Ambalawi, menurut Sekcam, Heriman secara pribadi meminta untuk ditempatkan di kantor camat setempat setelah diusulkan Pemerintah Kecamatan Ambalawi yang kemudian di SK-kan oleh Bupati Bima. “Mutasinya Heriman bukan ada masalah interen dengan kades Juardin, tapi murni atas permintaan pribadi Heriman untuk ditempatkan dikantor camat,” tambahnya. (KS-04)
 |
| Ilustrasi Calon Sekretaris Desa (Sekdes) |
Menurut pengakuan dua warga setempat pada wartawan ini, Kamis (29/1) pagi, sebelumnya Pemerintahan Desa (Pemdes) Tolowata memiliki Sekdes yakni Herimawan. Namun Mantan Sekdes itu meminta undur diri dan memililih untuk mengabdi di Kantor Kecamatan Ambalawi sejak Desember 2014. “Sudah jelas dengan pengunduran diri mantan Sekdes sebelumnya diduga hubungan dengan Kades tidak harmonis dan tidak sehat. Sehingga patut dipertanyakan apabila panitia dan Pemdes memenangkan Arif Rahman sebagai Sekdes. Sebab Aroma terpilihnya Arif sudah tercium sejak hari pertama mendaftarkan diri,” kata kedua sumber saat ditemui di Dusun Dana Bura Desa Nipa.
Sumber yang meminta identitasnya dirahasiakan ini, meminta agar pihak panitia bertindak jujur, terbuka dan amanah pada pemilihan Sekdes Tolowata. Meminta tidak ada permainan uang hingga lobi serta faktor kedekatan antara oknum Kepala Desa (kades) dengan sekdes nantinya. “Kami berdua patut mencurigai gerak gerik Arif yang melakukan pendaftaran dihari pertama pembukaan pendaftaran. Pasalnya, dikuatirkan oknum Kades nanti memilih orang dari calon yang dapat dia ajak kerjasama,” ujarnya.
Kepala Desa Juardin H. Sa’aban yang dikonfirmasi membantah keras tudingan dari sejumlah warga tersebut. Pasalnya, sebelum pembukaan pendaftaran Calon Sekdes dirinya sering melakukan sosialisasi semua dusun di Tolowata. “Perekrutan sekdes ini terbuka untuk umum dan tidak ada main mata. Apalagi main uang hingga lobi-lobian. Kalau tidak percaya silahkan datang kroscek saat proses ujian ini (Kamis, red),” elaknya.
Sementara Ketua Panitia Arsyad AB, SE menjelaskan, pada Rabu (28/1) peserta sebagai Calon Sekdes selain mengikuti ujian kemampuan kemahiran komputer juga mengikuti ujian wawancara terkait Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 43 Tahun 2014 dan Undang-Undang Nomor 06 Tahun 2014 tentang Desa. Sedangkan pada hari Kamis (29/1) sekaligus ujian terakhir dan penentuan berupa ujian kemampuan kompetensi dan akademisi dan soal-soalnya masih terkait PP dan UU tentang desa.
“Kami dari panitia menegaskan tidak ada lobi-lobian terhadap lima calon sekdes ini, apalagi ada desakan dan pengaruh dari kades, yang jelas kami kerja sesuai mekanisme yang dibuat dan panitia ini bersifat idenpenden jadi jauh dari permainan seperti yang dilontarkan sumber itu,” ujarnya saat didampingi Kades, Juardin dan empat Anggota Panitia lainnya.
Dari lima calon pendaftar tegasnya, memang benar tidak ada keterwakilan dari warga dusun Benteng. Tapi berdasarkan seleksi administrasi Tanggal 24 hingga 25 Januari kelima calon tersebut dinyatakan lulus. Sementara terkait syarat-syarat peserta diantaranya maksimal ijasah SMA/Sederajad, ber-KTP Desa Tolowata, umur 20 sampai 42 tahun, tidak pernah dihukum dan dipenjara, keterangan berkelakuan baik dari kepolisian, bisa baca tulis serta membaca Al Qur’an.
Ditempat yang sama Camat Ambalawi Drs. Aidin, SP melalui Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Ishaka Hasan, SH menjelaskan, perekrutan calon sekdes ini berdasarkan surat Bupati Bima yang dikeluarkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bima agar pemdes Tolowata dan Desa Talapiti segera mengisi kekosongan jabatan sekdes didesanya masing-masing. Sehingga pada hari ini (Kamis, red) calon sekdes Tolowata diumumkan setelah hasil ujian nanti. “Tidak main-main sekdes ini akan digaji setiap bulan yang nilainya 70 porsen dari dana APBDes atau Rp.2,1 Juta per bulannya, jadi wajar saja lima orang peserta ini bersaing sehat,” ujarnya.
Terkait mantan Sekdes Heriman yang ditempatkan sebagai Staf di Kantor Camat Ambalawi, menurut Sekcam, Heriman secara pribadi meminta untuk ditempatkan di kantor camat setempat setelah diusulkan Pemerintah Kecamatan Ambalawi yang kemudian di SK-kan oleh Bupati Bima. “Mutasinya Heriman bukan ada masalah interen dengan kades Juardin, tapi murni atas permintaan pribadi Heriman untuk ditempatkan dikantor camat,” tambahnya. (KS-04)
COMMENTS