Forum Gerakan Solidaritas (FGS) Bima, kembali turun kejalan. Mereka mendesak Kapolres Bima Kota menuntaskan kasus pembunhan Adhar mahasiswa STIH Muhamadyah Bima
Forum Gerakan Solidaritas (FGS) Bima, kembali turun kejalan. Mereka mendesak Kapolres Bima Kota menuntaskan kasus pembunhan Adhar mahasiswa STIH Muhamadyah Bima yang telah dibunuh depan Kampus setempat beberapa waktu lalu itu. Aksi tersebut, dilakukan puluhan Mahasiswa itu depan Mapolresta Bima Kota Senin (30/3) pagi.
Kapolres Bima Kota AKBP. Andi Syahri, SH MH
Salah satu orator, Messi mengatakan, tewasnya Adhar masih menyimpan duka mendalam bagi masyarakat dan keluarga. Sudah dua puluh delapan hari kepergian Adhar, tetapi belum ada tanda tanda penegakan hukum dari Polres Bima Kota."Kami mendesak agar kasus ini segera diungkap. Mana janji Kapolres,”tagihnya seraya mendesak agar pelaku segera ditangkap.
Peristiwa berdarah di Kampus STIH Bima itu, menututnya sangat resistensi. Kalau masih belum terungkap, tidak ada satu orang pun yang mampu menjaga kondisifitas Kabupaten Bima. Sebab, kasus ini masih mengisakan duka yang mendalam bagi kerabat dan keluarga Adhar termasuk keluarga besar STIH BIMA."Kami butuh keadilan. Dimanakah letak keadilan untuk Adhar,”tanyanya.
Kepolsian hanya bisa berjanji. Beberapa orang telah dimintai keterangan. Namun, pelaku belum kunjung diungkap dan diseret di penjara. Jangan sampai instabilitas daerah akan terjadi, bilamana pelaku masih juga tidak ditangkap."Masa dijaman modern seperti ini, menangkap satu pelaku saja ko susah,”sorotnya.
Secara terpisah, Kapolres Bima Kota, AKBP Andry Syahril, S. Ik, SH, M. Hum yang dikonfirmasi mengaku, pihaknya telah menerbitkan Daftar Pencarian Orang (DPO) terhadap pelaku. Selain itu, terus berupaya memburu pelaku. "Kami sudah terbitkan Surat DPO untuk pelaku,” katanya di Ruang Tipikor Satreskrim Polres Bima Kota, Senin (30/3).
Akan tetapi, Andry meminta masyarakat dan keluarga bersabar. Kepolisian tidak pernah tidur dalam mengungkap kasus ini. Upaya perburuan pelaku masih berjalan hingga sekarang. Bahkan sudah melakukan koordinasi dengan Polres Bima Kabupaten."Kami butuh dukungan semua pihak, semisal memberikan informasi keberadaan posisi pelaku,”ujarnya.
Mestinya kata Kapolres, masyarakat jangan hanya menyerahkan sepenuhnya upaya perburuan pelaku kepada aparat. Informasi keberadaan pelaku mesti diberikan. Jangan sampai, ketika aparat tengah mengejar pelaku, ada sebagain masyarakat menyembunyikannya. Hal tersebut tentu akan menghambat pekerjaan Kepolisian. "Kalau ada masyarakat atau teman-teman yang demo mengetahui keberadaan pelaku, segera berikan informasi. Biar kita bekuk pelakunya bersama," katanya.(KS-05/KS-17)
Kapolres Bima Kota AKBP. Andi Syahri, SH MH
Salah satu orator, Messi mengatakan, tewasnya Adhar masih menyimpan duka mendalam bagi masyarakat dan keluarga. Sudah dua puluh delapan hari kepergian Adhar, tetapi belum ada tanda tanda penegakan hukum dari Polres Bima Kota."Kami mendesak agar kasus ini segera diungkap. Mana janji Kapolres,”tagihnya seraya mendesak agar pelaku segera ditangkap.
Peristiwa berdarah di Kampus STIH Bima itu, menututnya sangat resistensi. Kalau masih belum terungkap, tidak ada satu orang pun yang mampu menjaga kondisifitas Kabupaten Bima. Sebab, kasus ini masih mengisakan duka yang mendalam bagi kerabat dan keluarga Adhar termasuk keluarga besar STIH BIMA."Kami butuh keadilan. Dimanakah letak keadilan untuk Adhar,”tanyanya.
Kepolsian hanya bisa berjanji. Beberapa orang telah dimintai keterangan. Namun, pelaku belum kunjung diungkap dan diseret di penjara. Jangan sampai instabilitas daerah akan terjadi, bilamana pelaku masih juga tidak ditangkap."Masa dijaman modern seperti ini, menangkap satu pelaku saja ko susah,”sorotnya.
Secara terpisah, Kapolres Bima Kota, AKBP Andry Syahril, S. Ik, SH, M. Hum yang dikonfirmasi mengaku, pihaknya telah menerbitkan Daftar Pencarian Orang (DPO) terhadap pelaku. Selain itu, terus berupaya memburu pelaku. "Kami sudah terbitkan Surat DPO untuk pelaku,” katanya di Ruang Tipikor Satreskrim Polres Bima Kota, Senin (30/3).
Akan tetapi, Andry meminta masyarakat dan keluarga bersabar. Kepolisian tidak pernah tidur dalam mengungkap kasus ini. Upaya perburuan pelaku masih berjalan hingga sekarang. Bahkan sudah melakukan koordinasi dengan Polres Bima Kabupaten."Kami butuh dukungan semua pihak, semisal memberikan informasi keberadaan posisi pelaku,”ujarnya.
Mestinya kata Kapolres, masyarakat jangan hanya menyerahkan sepenuhnya upaya perburuan pelaku kepada aparat. Informasi keberadaan pelaku mesti diberikan. Jangan sampai, ketika aparat tengah mengejar pelaku, ada sebagain masyarakat menyembunyikannya. Hal tersebut tentu akan menghambat pekerjaan Kepolisian. "Kalau ada masyarakat atau teman-teman yang demo mengetahui keberadaan pelaku, segera berikan informasi. Biar kita bekuk pelakunya bersama," katanya.(KS-05/KS-17)
COMMENTS