Kamis (28/5) sekita pukul 10.00 Wita, disepanjang jalan Nata dan Dore. Telah ditanami pohon pisang oleh puluhan warga Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima.
Bima, KS.- Kamis (28/5) sekita pukul 10.00 Wita, disepanjang jalan Nata dan Dore. Telah ditanami pohon pisang oleh puluhan warga Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima. Mereka menuntut agar jalan tersebut segera dihotmiks. Warga yang tergabung dalam Gerakan pemuda peduli rakyat (Gempar) Kecamatan setempat, juga melakukan pemblokiran.
ilustrasi pohon pisang
Langkah itu sebagai bentuk protes warga terhadap Pemerintah Kabupaten Bima dibawa Kepemimpinan Drs. H. Syafruddin HM. Nur, M. Pd yang selama ini acuh untuk memperbaiki jalan tersebut."Kami telah mendatangi Pemda dan DPRD Kabupaten Bima. Tapi, tidak ada respon baik sehingga kami menanam pisang di tengah jalan sebagi bentuk protes kami,"ungkap Firman Kamis (28/5).
Mereka menilai, Pemerintah tidak adil dalam hal memperbaiki infrastruktuk jalan di Kecamatan Palibelo ini. Merekapu menuding, bahwa Pemerintah Kecamatan telah memberikan janji palsu."Camat berjanji pertengahan bulan Mei akan mengaspal jalan ini, tapi hingga saat ini belum juga terealisasi,"tudingnya.
Aksi pemblokiran ini katanya, didukung sepenuhnya oleh masyarakat Nata dan Dore. Kalau seperti ini terus caranya, pihaknya bisa saja mengjlaim bahwa Pemerintah tidak pro terhadap rakyat."Jalan di Desa Nata dan Dore khususnya di Kecamatan Palibelo ini tidak akab di kerjakan,"katanya.
Semntara hasil reses Anggota DPRD Kabupaten Bima di Kantor Camat beberapa bulan lalu, ketua DPR Murni Suciati mengatakan Anggran Rp. 2,5 Miliar sudah diketok untuk perbaikan jalan Nata sampai ke Cenggu. Tidak lama lagi akan dikerjakan."Itu hanya janji semata. Ingat, kami tidak akan membuka pemblokiran sebelum alat berat dihadirkan untuk perbaikkan jalan,"tegasnya. (KS-05)
ilustrasi pohon pisang
Langkah itu sebagai bentuk protes warga terhadap Pemerintah Kabupaten Bima dibawa Kepemimpinan Drs. H. Syafruddin HM. Nur, M. Pd yang selama ini acuh untuk memperbaiki jalan tersebut."Kami telah mendatangi Pemda dan DPRD Kabupaten Bima. Tapi, tidak ada respon baik sehingga kami menanam pisang di tengah jalan sebagi bentuk protes kami,"ungkap Firman Kamis (28/5).
Mereka menilai, Pemerintah tidak adil dalam hal memperbaiki infrastruktuk jalan di Kecamatan Palibelo ini. Merekapu menuding, bahwa Pemerintah Kecamatan telah memberikan janji palsu."Camat berjanji pertengahan bulan Mei akan mengaspal jalan ini, tapi hingga saat ini belum juga terealisasi,"tudingnya.
Aksi pemblokiran ini katanya, didukung sepenuhnya oleh masyarakat Nata dan Dore. Kalau seperti ini terus caranya, pihaknya bisa saja mengjlaim bahwa Pemerintah tidak pro terhadap rakyat."Jalan di Desa Nata dan Dore khususnya di Kecamatan Palibelo ini tidak akab di kerjakan,"katanya.
Semntara hasil reses Anggota DPRD Kabupaten Bima di Kantor Camat beberapa bulan lalu, ketua DPR Murni Suciati mengatakan Anggran Rp. 2,5 Miliar sudah diketok untuk perbaikan jalan Nata sampai ke Cenggu. Tidak lama lagi akan dikerjakan."Itu hanya janji semata. Ingat, kami tidak akan membuka pemblokiran sebelum alat berat dihadirkan untuk perbaikkan jalan,"tegasnya. (KS-05)
COMMENTS