PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) meluncurkan Tabungan BNI Pandai yang dapat dibuka melalui Agen BNI 46, yang merupakan agen program Laku Pandai di BNI.
Kota Bima, KS.- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) meluncurkan Tabungan BNI Pandai yang dapat dibuka melalui Agen BNI 46, yang merupakan agen program Laku Pandai di BNI. Peluncuran produk tabungan ini adalah bentuk komitmen dan dukungan BNI terhadap Program Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) sebagai konsep branchless banking yang digagas Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Pemukulan gendang menandai peluncuran program Tabungan BNI Pandai
Peluncuran Tabungan BNI Pandai ini dilaksanakan di Kelurahan Kolo, Kecamatan Asakota, Kota Bima, Senin (8/6). Hadir pada acara tersebut Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D Hadad, Direktur Utama BNI, Achmad Baiquni, Wakil Walikota Bima H A Rahman H Abidin dan Anggota Komisi XI DPR RI, Wilgo Zainar.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D Hadad dalam sambutannya mengatakan, program Laku Pandai dikeluarkan OJK sebagai bentuk inovasi penyediaan infrastruktur layanan jasa keuangan guna menjangkau kelompok masyarakat kurang beruntung di pedesaan dan daerah terpencil.
"Sampai saat ini sudah ada 6 bank termasuk BNI yang mengikuti program Laku Pandai ini. Diharapkan 11 bank lain yang sudah merencanakan ikut dalam program ini bisa segera merealisasikannya tahun ini untuk bersama-sama kita membuka akses keuangan ke masyarakat untuk meningkatkan kesejateraan mereka," kata Muliaman.
Dijelaskannya, BNI memulai program ini dari sebuah kawasan yang memang sangat membutuhkan keberpihakan dalam hal peningkatan literasi keuangan, yaitu di Kelurahan Kolo, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat. Bima dipilih karena tingkat literasi keuangan masyarakat di sekitar lokasi tersebut relatif masih terbatas namun minat dan antusias masyarakat terhadap program Laku Pandai cukup tinggi.
Peluncuran Produk Tabungan BNI Pandai di Bima ini, sebagai salah satu tempat implementasi Laku Pandai yang dipilih di kawasan Indonesia Bagian Timur. BNI memang berniat mengembangkan Agen Laku Pandai di kawasan Indonesia bagian Timur. Setelah Bima tempat lain untuk Laku Pandai ini adalah Mataram - Nusa Tenggara Barat dan Kupang - Nusa Tenggara Timur. Jasa transaksi perbankan BNI kini dapat dinikmati masyarakat yang tidak memiliki akses ke bank secara langsung.
Produk yang dikembangkan dalam implementasi Laku Pandai pada tahap awal adalah berupa tabungan. Tabungan BNI Pandai ini merupakan produk tabungan (basic saving account) yang memiliki fitur produk. Diantaranya, dapat dimiliki oleh perorangan dalam mata uang rupiah, bebas biaya administrasi dan biaya transaksi transfer masuk maupun pemindahbukuan, memperoleh bunga, maksimum saldo sebesar Rp 20 juta, dan maksimum transaksi per bulan Rp 5 juta baik untuk tarik tunai maupun transfer.
Jasa perbankan yang dapat dilayani oleh Agen BNI 46 pada tahap awal adalah Pembukaan Rekening, Setor Tunai, dan Tarik Tunai Tabungan BNI Pandai yang didukung oleh jaringan real time onlineuntuk mempermudah akses bagi masyarakat.
BNI juga menyiapkan perlengkapan teknologi berupa Electronic Data Capture (EDC) Mini ATM yang ditempatkan di Agen untuk setor tunai, tarik tunai, cek saldo, pembelian pulsa dan transfer antar rekening BNI. Selain EDC Mini ATM, BNI juga menyiapkan sarana web base untuk pembukaan rekening, setor tunai, dan tarik tunai. Nasabah juga disediakan Buku Tabungan dan Kartu Debit untuk melengkapi kebutuhan transaksi nasabah. "Keunggulan sistem yang dikembangkan BNI di Laku Pandai ini adalah adanya pilihan menggunakan web-base dan atau EDC Mini ATM sebagai media transaksi bagi Agen," Direktur Utama BNI, Achmad Baiquni.
Harapan BNI kata Baiquni, Laku Pandai menjadi peluang untuk mengembangkan basis nasabah dan channel distribution selain Kantor Cabang. Karena konsep dasar Laku Pandai adalah menyediakan Layanan Perbankan tanpa Kantor Cabang (branchless banking). Ke depannya fitur produk akan dikembangkan ke produk-produk yang telah dicanangkan OJK seperti kredit atau pembiayaan mikro, dan asuransi mikro.
Ia melanjutkan, BNI mentargetkan dapat menjalin kerja sama dengan 3.000 agen perorangan dan badan hukum yang tersebar di seluruh Indonesia sampai dengan Desember 2015. Dengan adanya agen yang menjadi representasi dari bank, manfaat yang diperoleh BNI adalah BNI memiliki perpanjangan tangan untuk peningkatan akses ke calon nasabah di pelosok sekaligus dapat mempercepat pertumbuhan tingkat literasi keuangan sebagai program inklusi keuangan. Para agen Laku Pandai akan memperkaya jaringan outlet BNI yang hingga 31 Maret 2015 memiliki 1.772 outlet. (KS-13/Advetorial)
Pemukulan gendang menandai peluncuran program Tabungan BNI Pandai
Peluncuran Tabungan BNI Pandai ini dilaksanakan di Kelurahan Kolo, Kecamatan Asakota, Kota Bima, Senin (8/6). Hadir pada acara tersebut Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D Hadad, Direktur Utama BNI, Achmad Baiquni, Wakil Walikota Bima H A Rahman H Abidin dan Anggota Komisi XI DPR RI, Wilgo Zainar.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D Hadad dalam sambutannya mengatakan, program Laku Pandai dikeluarkan OJK sebagai bentuk inovasi penyediaan infrastruktur layanan jasa keuangan guna menjangkau kelompok masyarakat kurang beruntung di pedesaan dan daerah terpencil.
"Sampai saat ini sudah ada 6 bank termasuk BNI yang mengikuti program Laku Pandai ini. Diharapkan 11 bank lain yang sudah merencanakan ikut dalam program ini bisa segera merealisasikannya tahun ini untuk bersama-sama kita membuka akses keuangan ke masyarakat untuk meningkatkan kesejateraan mereka," kata Muliaman.
Dijelaskannya, BNI memulai program ini dari sebuah kawasan yang memang sangat membutuhkan keberpihakan dalam hal peningkatan literasi keuangan, yaitu di Kelurahan Kolo, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat. Bima dipilih karena tingkat literasi keuangan masyarakat di sekitar lokasi tersebut relatif masih terbatas namun minat dan antusias masyarakat terhadap program Laku Pandai cukup tinggi.
Peluncuran Produk Tabungan BNI Pandai di Bima ini, sebagai salah satu tempat implementasi Laku Pandai yang dipilih di kawasan Indonesia Bagian Timur. BNI memang berniat mengembangkan Agen Laku Pandai di kawasan Indonesia bagian Timur. Setelah Bima tempat lain untuk Laku Pandai ini adalah Mataram - Nusa Tenggara Barat dan Kupang - Nusa Tenggara Timur. Jasa transaksi perbankan BNI kini dapat dinikmati masyarakat yang tidak memiliki akses ke bank secara langsung.
Produk yang dikembangkan dalam implementasi Laku Pandai pada tahap awal adalah berupa tabungan. Tabungan BNI Pandai ini merupakan produk tabungan (basic saving account) yang memiliki fitur produk. Diantaranya, dapat dimiliki oleh perorangan dalam mata uang rupiah, bebas biaya administrasi dan biaya transaksi transfer masuk maupun pemindahbukuan, memperoleh bunga, maksimum saldo sebesar Rp 20 juta, dan maksimum transaksi per bulan Rp 5 juta baik untuk tarik tunai maupun transfer.
Jasa perbankan yang dapat dilayani oleh Agen BNI 46 pada tahap awal adalah Pembukaan Rekening, Setor Tunai, dan Tarik Tunai Tabungan BNI Pandai yang didukung oleh jaringan real time onlineuntuk mempermudah akses bagi masyarakat.
BNI juga menyiapkan perlengkapan teknologi berupa Electronic Data Capture (EDC) Mini ATM yang ditempatkan di Agen untuk setor tunai, tarik tunai, cek saldo, pembelian pulsa dan transfer antar rekening BNI. Selain EDC Mini ATM, BNI juga menyiapkan sarana web base untuk pembukaan rekening, setor tunai, dan tarik tunai. Nasabah juga disediakan Buku Tabungan dan Kartu Debit untuk melengkapi kebutuhan transaksi nasabah. "Keunggulan sistem yang dikembangkan BNI di Laku Pandai ini adalah adanya pilihan menggunakan web-base dan atau EDC Mini ATM sebagai media transaksi bagi Agen," Direktur Utama BNI, Achmad Baiquni.
Harapan BNI kata Baiquni, Laku Pandai menjadi peluang untuk mengembangkan basis nasabah dan channel distribution selain Kantor Cabang. Karena konsep dasar Laku Pandai adalah menyediakan Layanan Perbankan tanpa Kantor Cabang (branchless banking). Ke depannya fitur produk akan dikembangkan ke produk-produk yang telah dicanangkan OJK seperti kredit atau pembiayaan mikro, dan asuransi mikro.
Ia melanjutkan, BNI mentargetkan dapat menjalin kerja sama dengan 3.000 agen perorangan dan badan hukum yang tersebar di seluruh Indonesia sampai dengan Desember 2015. Dengan adanya agen yang menjadi representasi dari bank, manfaat yang diperoleh BNI adalah BNI memiliki perpanjangan tangan untuk peningkatan akses ke calon nasabah di pelosok sekaligus dapat mempercepat pertumbuhan tingkat literasi keuangan sebagai program inklusi keuangan. Para agen Laku Pandai akan memperkaya jaringan outlet BNI yang hingga 31 Maret 2015 memiliki 1.772 outlet. (KS-13/Advetorial)
kalau kita lupa dengan kode agen bni/nama pengguna agen bni laku pandai ada solusi pak?
BalasHapus