Saat ini juga terdapat empat Kecamatan yang memiliki lahan sawah akan terancam Puso karena dampak musim kemarau.
Bima, KS.- Jika data sebelumnya yang dihimpun oleh BPBD Kabupaten Bima, sebanyak 12 Kecamatan mengalami krisis air bersih. Saat ini juga terdapat empat Kecamatan yang memiliki lahan sawah akan terancam Puso karena dampak musim kemarau.
Keempat kecamatan tersebut yakni, Kecamatan Palibelo, Woha, Monta, dan dan Belo. Dari data yang dihimpun oleh wartawan dilapangan, di Kecamatan Woha terdapat 54 hektar (Ha) terancam kekeringan ringan, 70 Ha sedang dan 31 berat. Kecamatan Palibelo terdapat 130 Ha terancam kekeringan ringan, 100 Ha sedang dan 155 berat. Kecamatan Belo, terancam kekeringan ringan 20 dan sedang 10 dan terakhir Kecamatan Monta terdapat 7 Ha terancam kekeringan ringan dan sedang hanya 3 Ha.
”Dari data yang kami terima, terdapat ratusan hektar sawah di empat Kecamatan ini mengalami kekeringan,” terang Kadis Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Bima, Ir. Muhammad Tayeb saat diwawancara Koran ini, Kamis (9/7) kemarin.
Dengan potensi kekeringan yang mengancam gagal panen para petani di empat Kecamatan tersebut, beberapa waktu lalu, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian memberikan bantuan sebanyak 35 unit mesin pompa air 9 Pk kepada para petani yang tersebar ke Kabupaten Bima. Pompa air tersebut untuk digunakan menarik air sungai terdekat maupun untuk sumur bor dangkal. ”Bantuan tersebut sebagai upaya Pemerintah membantu para petani untuk mendapatakan hasil panen yang maksimal,” ujarnya.
Tidak hanya itu, dalam waktu dekat ini Pemerintah Daerah Kabupaten Bima akan membagikan 35 unit mesin pompa air 5 PK untuk membantu para petani yang mengalami kekeringan. Dengan diberikan pompa air kepada patani, akan mempermudahkan bagi patani untuk mendapatkan air untuk mengairi persawahan mereka. ”Kami akan membagikan langsung kepada lokasi titik yang mengalami kekeringan,” katanya.
Terancam gagal panen empat Kecamatan ini, menurutnya karena faktor alam. Hal itu lazim terjadi disetiap tahunnya memasuki musim kemarau. Hasil pantauan BMKG, katanya puncak untuk musim kemarau ini akan dirasakan pada Bulan Agustus mendatang. ”Ini murni karena faKtor alam, kita tetap akan upayakan membantu petani dalam rangka mencapai hasil panen yang memuaskan,” imbuhnya.
Ditambahkanya, bantaun mesin pompa air dari pemerintah juga merupakan strategi pemerintah untuk mempertahakan target 20 persen swasembada pangan. Karena beberapa waktu lalu, Kabupaten Bima telah sepakat untuk bersama dengan pemerintah pusat untuk mencapai target 20 persen tersebut.”Ini upaya kita mempertahankan program nasional dengan target 20 persen swasembada pangan, semoga Kabupaten Bima mendapat predikat baik untuk dibidang pertanian,” tandanya. (KS-17)
Keempat kecamatan tersebut yakni, Kecamatan Palibelo, Woha, Monta, dan dan Belo. Dari data yang dihimpun oleh wartawan dilapangan, di Kecamatan Woha terdapat 54 hektar (Ha) terancam kekeringan ringan, 70 Ha sedang dan 31 berat. Kecamatan Palibelo terdapat 130 Ha terancam kekeringan ringan, 100 Ha sedang dan 155 berat. Kecamatan Belo, terancam kekeringan ringan 20 dan sedang 10 dan terakhir Kecamatan Monta terdapat 7 Ha terancam kekeringan ringan dan sedang hanya 3 Ha.
”Dari data yang kami terima, terdapat ratusan hektar sawah di empat Kecamatan ini mengalami kekeringan,” terang Kadis Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Bima, Ir. Muhammad Tayeb saat diwawancara Koran ini, Kamis (9/7) kemarin.
Dengan potensi kekeringan yang mengancam gagal panen para petani di empat Kecamatan tersebut, beberapa waktu lalu, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian memberikan bantuan sebanyak 35 unit mesin pompa air 9 Pk kepada para petani yang tersebar ke Kabupaten Bima. Pompa air tersebut untuk digunakan menarik air sungai terdekat maupun untuk sumur bor dangkal. ”Bantuan tersebut sebagai upaya Pemerintah membantu para petani untuk mendapatakan hasil panen yang maksimal,” ujarnya.
Tidak hanya itu, dalam waktu dekat ini Pemerintah Daerah Kabupaten Bima akan membagikan 35 unit mesin pompa air 5 PK untuk membantu para petani yang mengalami kekeringan. Dengan diberikan pompa air kepada patani, akan mempermudahkan bagi patani untuk mendapatkan air untuk mengairi persawahan mereka. ”Kami akan membagikan langsung kepada lokasi titik yang mengalami kekeringan,” katanya.
Terancam gagal panen empat Kecamatan ini, menurutnya karena faktor alam. Hal itu lazim terjadi disetiap tahunnya memasuki musim kemarau. Hasil pantauan BMKG, katanya puncak untuk musim kemarau ini akan dirasakan pada Bulan Agustus mendatang. ”Ini murni karena faKtor alam, kita tetap akan upayakan membantu petani dalam rangka mencapai hasil panen yang memuaskan,” imbuhnya.
Ditambahkanya, bantaun mesin pompa air dari pemerintah juga merupakan strategi pemerintah untuk mempertahakan target 20 persen swasembada pangan. Karena beberapa waktu lalu, Kabupaten Bima telah sepakat untuk bersama dengan pemerintah pusat untuk mencapai target 20 persen tersebut.”Ini upaya kita mempertahankan program nasional dengan target 20 persen swasembada pangan, semoga Kabupaten Bima mendapat predikat baik untuk dibidang pertanian,” tandanya. (KS-17)
COMMENTS