Banyaknya penanganan kasus korupsi dan pidana yang ditangani Kejaksaan Negeri (Kejari) Raba Bima saat ini, ternyata kerap dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab.
Bima, KS.- Banyaknya penanganan kasus korupsi dan pidana yang ditangani Kejaksaan Negeri (Kejari) Raba Bima saat ini, ternyata kerap dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab. Modusnya, oknum mengaku sebagai Jaksa bahkan Kepala Kejaksaan palsu untuk menipu masyarakat.

Ilustrasi
Hal itu terungkap dari pengakuan Kajari dan Jaksa setempat yang mengaku namanya kerap dicatut oleh orang-orang, yang mengaku Jaksa Penuntut Umum (JPU) untuk memeras masyarakat.
Kajari Raba Bima Eko Prayitno, SH mengungkapkan, di Bima ini banyak oknum-oknum yang mencatut nama pihaknya untuk memeras masyarakat. Beberapa kali, pihaknya dihubungi oleh warga dan menanyakan soal kasus yang tengah ditangani."Sudah beberapa kali nama saya dibawa-bawa oleh oknum itu,"ungkapnya belum lama ini.
Namun lanjutnya, hingga saat ini pihaknya belum dapat mengedintifikasi siapa oknum yang sering mencatut nama dirinya maupun nama Jaksa untuk memeras masyarakat. Oknum itu, mendatangi masyarakat yang keluarganya tersangkut kasus dan membicarakan soal pemberhentian kasus yang ditangani."Kami tidak pernah mendatangi masyarakat, apalagi bicara untuk pemberhentian penanganan kasus yang ditangani,"ujarnya.
Karena demikian katanya, ia menghimbau semua masyarakat Bima. Agar tidak mudah percaya dengan oknum-oknum yang mengaku JPU atau dari pihak Jaksa. Kalau ada yang mendatangi dan catut nama Jaksa, masyarakat berhak dan mempunyai kewajiban untuk memintai identitas yang jelas."Minta kartu anggotanya. Karena itu, adalah identitas tidak bisa dipalsukan,"katanya seraya menghimbau.
Kasi Intelejen, Lalu Muhammad Rasyidi, SH juga mengaku, geram dengan sikap oknum itu. Modus operandi yang sering dilakukannya, yakni mendatangi orang-orang yang miliki kasus. Selain itu, mereka juga pura-pura melakukan penyelidikan."Karena merasa ditekan, banyak masyarakat memberikan uang ke mereka,"tuturnya.
Untuk mengantisipasi oknum itu beraksi lagi, pihaknya melalui media ini menghimbau agar masyarakat tidak mudah percaya. Sembari, pihaknya tengah mengidentifikasi siapa oknum ini sebenarnya. "InsyaAllah, kami pasti akan mengetahui orang ini,"yakinnya.
Dimana saja nama Jaksa dicatut? Sementara ini, yang diketahui sekitar lima tempat. Orang-orang yang diperas ini, telah bertemu dengan pihaknya. "Setelah mereka melihat semua Jaksa, tidak ada satupun yang mereka kenal," ungkapnya.
Siapa saja Jaksa yang dicatut namanya? Rosydi mengaku, selain Kajari sendiri dan dirinya, Jaksa lainnya seperti Reza Safetsila Yusa, SH juga namanya dicatut oleh oknum itu. "Saya tegaskan kembali, jangan mudah percaya dengan pengakuan, kalau mereka tidak mampu menunjukkan kartu anggotanya," ingat dia. (KS-05)

Ilustrasi
Hal itu terungkap dari pengakuan Kajari dan Jaksa setempat yang mengaku namanya kerap dicatut oleh orang-orang, yang mengaku Jaksa Penuntut Umum (JPU) untuk memeras masyarakat.
Kajari Raba Bima Eko Prayitno, SH mengungkapkan, di Bima ini banyak oknum-oknum yang mencatut nama pihaknya untuk memeras masyarakat. Beberapa kali, pihaknya dihubungi oleh warga dan menanyakan soal kasus yang tengah ditangani."Sudah beberapa kali nama saya dibawa-bawa oleh oknum itu,"ungkapnya belum lama ini.
Namun lanjutnya, hingga saat ini pihaknya belum dapat mengedintifikasi siapa oknum yang sering mencatut nama dirinya maupun nama Jaksa untuk memeras masyarakat. Oknum itu, mendatangi masyarakat yang keluarganya tersangkut kasus dan membicarakan soal pemberhentian kasus yang ditangani."Kami tidak pernah mendatangi masyarakat, apalagi bicara untuk pemberhentian penanganan kasus yang ditangani,"ujarnya.
Karena demikian katanya, ia menghimbau semua masyarakat Bima. Agar tidak mudah percaya dengan oknum-oknum yang mengaku JPU atau dari pihak Jaksa. Kalau ada yang mendatangi dan catut nama Jaksa, masyarakat berhak dan mempunyai kewajiban untuk memintai identitas yang jelas."Minta kartu anggotanya. Karena itu, adalah identitas tidak bisa dipalsukan,"katanya seraya menghimbau.
Kasi Intelejen, Lalu Muhammad Rasyidi, SH juga mengaku, geram dengan sikap oknum itu. Modus operandi yang sering dilakukannya, yakni mendatangi orang-orang yang miliki kasus. Selain itu, mereka juga pura-pura melakukan penyelidikan."Karena merasa ditekan, banyak masyarakat memberikan uang ke mereka,"tuturnya.
Untuk mengantisipasi oknum itu beraksi lagi, pihaknya melalui media ini menghimbau agar masyarakat tidak mudah percaya. Sembari, pihaknya tengah mengidentifikasi siapa oknum ini sebenarnya. "InsyaAllah, kami pasti akan mengetahui orang ini,"yakinnya.
Dimana saja nama Jaksa dicatut? Sementara ini, yang diketahui sekitar lima tempat. Orang-orang yang diperas ini, telah bertemu dengan pihaknya. "Setelah mereka melihat semua Jaksa, tidak ada satupun yang mereka kenal," ungkapnya.
Siapa saja Jaksa yang dicatut namanya? Rosydi mengaku, selain Kajari sendiri dan dirinya, Jaksa lainnya seperti Reza Safetsila Yusa, SH juga namanya dicatut oleh oknum itu. "Saya tegaskan kembali, jangan mudah percaya dengan pengakuan, kalau mereka tidak mampu menunjukkan kartu anggotanya," ingat dia. (KS-05)
COMMENTS