$type=carousel$sn=0$cols=4$va=0$count=5$show=home

Jelang Detik Terakhir Pendaftaran | PPP Diskorsing KPU, Golkar Cemas

Dualisme kepengururan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Golkar hingga ke daerah tak saja berdampak buruk bagi kader.

Bima, KS.- Dualisme kepengururan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Golkar hingga ke daerah tak saja berdampak buruk bagi kader. Namun, polemik berkepanjangan dua partai tersebut menyebabkan figur yang diusung pada Pemilukada harus merasakan kekecewaan. Bila dua kepengurusan di daerah tidak satu koalisi dan ngotot mengusung pasangan figur berbeda, maka bisa dipastikan hanya akan jadi penonton atau penggembira di Pemilukada.

Seperti halnya dialami PPP dan Golkar di Kabupaten Bima. Komisi Pemilihan Umum (KPU) memastikan PPP tidak dapat mengusung figur pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bima karena dua kepengurusan berbeda arah dukungan. PPP kepengurusan Muktamar Surabaya mengusung pasangan Drs H Syafrudin HM Nur, MPd dengan Drs H Masykur (Syukur) sedangkan kepengurusan Muktamar Jakarta dikabarkan mendukung pasangan figur lain.

Saat Pasangan Syukur mendaftar di Kantor KPU Kabupaten Bima, Senin (27/7) siang, Ketua DPC PPP Kabupaten Bima versi Muktamar Surabaya, Hj Nurhayati terlihat hadir bersama pengurus mengantarakan pasangan yang diusung. PPP dengan modal 3 Kursi bergabung dalam koalisi bersama partai besar lainnya yakni Demokrat (5 Kursi), Nasdem (4 Kursi) dan PDI Perjuangan (3 Kursi).

Namun sayangnya, hasil verifikasi berkas dukungan Parpol bagi pasangan Syukur oleh KPU tidak mengesahkan dukungan PPP karena hanya melampirkan surat rekomendasi dari kepengurusan Muktamar Surabaya. Sehingga KPU hanya menghitung jumlah dukungan dari tiga Parpol lainnya sebanyak 12 kursi minus PPP. Itu artinya, syarat dukungan untuk Pasangan Syukur tetap melebihi 20 porsen (9 Kursi) kendati PPP tersingkir.

Nasib Partai Golkar juga tak jauh berbeda dengan PPP. Kepengurusan Munas Bali mengusung Hj Indah Damayanti Putri dengan Drs Dahlan HM Nur (Dinda-Dahlan) sedangkan kepengurusan Munas Ancol Jakarta kabarnya mengusung pasangan figur lain. Hal itu berimbas pada saat pendaftaran Pasangan Dinda-Dahlan, Senin (27/7) sore.

Pasangan Dinda-Dahlan yang datang dengan partai koalisi pengusung, Golkar (5 Kursi), Gerindra (4 Kursi) dan Hanura (4 Kursi) terpaksa harus pulang kembali untuk melengkapi syarat dukungan lantaran polemik Golkar. Berdasarkan hasil verifikasi KPU, pasangan Dinda-Dahlan hanya menyertakan surat rekomendasi dari Golkar Kepengurusan Munas Bali sementara dari Munas Jakarta tidak ada.

“Kami tetap menerima pendaftaran ini, tetapi berkasnya kami kembalikan dulu untuk dilengkapi karena belum terpenuhi syarat dukungan 9 Kursi,” jelas Ketua KPU Kabupaten Bima, Siti Nursusila, SIP, MM.SIP dihadapan pasangan Dinda-Dahlan di Ruangan Media Center KPU.

Kesempatan Pasangan Dinda-Dinda tersebut untuk melengkapi berkas syarat dukungan Parpol masih ada hingga penutupan pendaftaran pada Selasa (28/7) Pukul 16.00 Wita. Bila tak mendapat dukungan untuk memenuhi 9 Kursi, atau dengan kata lain tidak mendapatkan surat rekomendasi dari Golkar Kepengurusan Munas Jakarta, maka sudah dipastikan Pasangan Dinda-Dahlan gagal ikut bertarung dalam Pemilukada.

Disisi lain, informasi yang diperoleh wartawan, Golkar Kepengurusan Munas Jakarta akan mengusung figur sendiri yakni H Achmad H Abbas, MM berpasangan dengan Wahyudin, S.Ag dan mendaftar pada hari terakhir. Itu artinya, apabila kedua kubu tetap memaksa mengusung figur masing-masing, peluang untuk tambahan pasangan figur yang diterima tidak ada. Namun, seperti diketahui politik sangat dinamis dan dapat berubah dalam sekejap sehingga segala kemungkinan bisa saja terjadi. (KS-13)

COMMENTS

BLOGGER




Nama

Featured,1648,Hukum Kriminal,2167,Kesehatan,388,Korupsi,756,Olahraga,236,Opini,135,Pemerintahan,1567,Pendidikan,833,Politik,1284,Sosial Ekonomi,2629,
ltr
item
Koran Stabilitas: Jelang Detik Terakhir Pendaftaran | PPP Diskorsing KPU, Golkar Cemas
Jelang Detik Terakhir Pendaftaran | PPP Diskorsing KPU, Golkar Cemas
Dualisme kepengururan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Golkar hingga ke daerah tak saja berdampak buruk bagi kader.
Koran Stabilitas
https://www.koranstabilitas.com/2015/07/jelang-detik-terakhir-pendaftaran-ppp.html
https://www.koranstabilitas.com/
https://www.koranstabilitas.com/
https://www.koranstabilitas.com/2015/07/jelang-detik-terakhir-pendaftaran-ppp.html
true
8582696224840651461
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy