Rencananya sebanyak 300 ekor Kuda Pacuan akan memeriahkan Festival Kuda Bima yang dicanangkan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bima dalam waktu dekat ini.
Kota Bima, KS.- Rencananya sebanyak 300 ekor Kuda Pacuan akan memeriahkan Festival Kuda Bima yang dicanangkan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bima dalam waktu dekat ini. Ratusan Kuda Bima itu akan star dari Lapangan Pahlawan menuju Istana Bima (Asi Mbojo).
Ilustrasi
Kepala Disbudpar Kota Bima melalui Kabid Kebudayaan, Sunarti, MM, Kamis (27/8) mengatakan, Festival Kuda Bima merupakan program tahunan dinas setempat. Tujuannya adalah menyosialisasikan kepada masyarakat bahwa kuda harus dipelihara. Karena popularitas kuda saat ini sudah mulai berkurang sehingga harus dibudidayakan kembali secara temurun. “Hal ini sesuai slogan dan motto Kota Bima, Ingat Kuda Ingat Bima dan Ingat Bima Ingat Kuda,” jelasnya saat ditemui di ruang kerjanya.
Pihaknya belum bisa membeberkan kapan puncak acara tersebut dilaksanakan. Namun dipastikan akan digelar dalam waktu dekat ini. Pihaknya akan turun melakukan pendataan kepemilikan kuda pacuan yang ada di lima kecamatan se-Kota Bima. Untuk joki yang menaiki kuda tersebut bukan hanya untuk laki-laki, tetapi juga dianjurkan untuk perempuan. Namun dengan batas umur minimal 20 tahun. Artinya, pemilik kuda yang ikut sertakan kudanya untuk ikut festival itu, tidak memperbolehkan joki yang masih usia anak-anak. “Saat pawai nanti bagi kuda yang memenuhi kriteria penilaian akan diberikan hadiah,” tuturnya.
Selain Festival Kuda, Disbudpar juga akan mengelar lomba mewarnai kuda yang diikuti pelajar usia dini dari tingkat TK hingga SD, pameran dan kuliner kuda, kuda perang dan susu kuda liar. Untuk kuliner kuda, pihaknya akan memamerkan kuliner kuda pada undangan yang menghadiri fertival tersebut. “Seperti sate kuda, soto kuda, kagape kuda dan lain-lainnya sesuai khas budaya Bima,” tandasnya. (KS-04)
Ilustrasi
Kepala Disbudpar Kota Bima melalui Kabid Kebudayaan, Sunarti, MM, Kamis (27/8) mengatakan, Festival Kuda Bima merupakan program tahunan dinas setempat. Tujuannya adalah menyosialisasikan kepada masyarakat bahwa kuda harus dipelihara. Karena popularitas kuda saat ini sudah mulai berkurang sehingga harus dibudidayakan kembali secara temurun. “Hal ini sesuai slogan dan motto Kota Bima, Ingat Kuda Ingat Bima dan Ingat Bima Ingat Kuda,” jelasnya saat ditemui di ruang kerjanya.
Pihaknya belum bisa membeberkan kapan puncak acara tersebut dilaksanakan. Namun dipastikan akan digelar dalam waktu dekat ini. Pihaknya akan turun melakukan pendataan kepemilikan kuda pacuan yang ada di lima kecamatan se-Kota Bima. Untuk joki yang menaiki kuda tersebut bukan hanya untuk laki-laki, tetapi juga dianjurkan untuk perempuan. Namun dengan batas umur minimal 20 tahun. Artinya, pemilik kuda yang ikut sertakan kudanya untuk ikut festival itu, tidak memperbolehkan joki yang masih usia anak-anak. “Saat pawai nanti bagi kuda yang memenuhi kriteria penilaian akan diberikan hadiah,” tuturnya.
Selain Festival Kuda, Disbudpar juga akan mengelar lomba mewarnai kuda yang diikuti pelajar usia dini dari tingkat TK hingga SD, pameran dan kuliner kuda, kuda perang dan susu kuda liar. Untuk kuliner kuda, pihaknya akan memamerkan kuliner kuda pada undangan yang menghadiri fertival tersebut. “Seperti sate kuda, soto kuda, kagape kuda dan lain-lainnya sesuai khas budaya Bima,” tandasnya. (KS-04)
COMMENTS