Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Trasmigrasi (Dinsoskentras) Kota Bima Rabu (16/9) melakukan pertemuan dengan ketua Kelompok Usaha Bersama (KUBe)
Kota Bima, KS.- Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Trasmigrasi (Dinsoskentras) Kota Bima Rabu (16/9) melakukan pertemuan dengan ketua Kelompok Usaha Bersama (KUBe) se kobi diaula dinas setempat. Pertemuan tersebut juga dalam rangka menjelaskan tentang kube reguler dan aspirasi, dimana kube aspirasi merupakan kube yang diperjuangkan anggota DPR RI sesuai wilayah Daerah Pemilihan (Dapil) masing-masing.
Dalam sosialisasi yang dihadiri pihak propinsi dan pusat (Kementrian Sosial, red) Kepala Dinas Dinsoskentras Drs. H. Muhidin Dahlan, MM mengatakan, ditahun 2015 ini Pemerintah Kota (Pemkot) Bima mendapatkan bantuan kube fakir miskin perkotaan senilai Rp. 1,2 Miliyar dan anggaran tersebut diperuntukkan bagi kube perkiosan, bakulan, ternak ayam dan kambing dan kube kue, kerupuk dan jajan masing-masing Rp. 20 juta per kelompok. “Sudah jelas kube aspirasi itu merupakan hasil lobi anggota DPR RI sedangkan reguler berdasarkan hasil permohonan dari kelompok dan telah dinilai oleh dinas dan layak untuk mendapatkan bantuan,” ujarnya dalam sambutan membuka acara tersebut.
Bantuan kube untuk kobi sebanyak 50 kelompok dari jalur reguler dan 10 kelompok untuk kube aspirasi, sedangkan untuk bantuan beda rumah melalui program Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) sebanyak 70 orang jalur reguler dan 20 orang jalur aspirasi. Bantuan ini dikelolah secara kelompok bukan oleh sebagian pengurus saja dan kalau disalah gunakan anggaran ini, dinas akan laporkannya kepihak berwajib, walaupun sudah dibagikan ke anggota kelompok tetap menjadi tanggung jawab anggota tersebut sebagai warga negara yang baik untuk kembalikan uang negara tersebut.
Lanjut H. Muhidin, begitupun apabila ada oknum pegawai dinas sosial yang meminta jatah apalagi memotong bantuan tersebut, harap dilaporkan kedirinya secara langsung tetang sikap oknum pegawainya, sehingga dirinya tidak segan-segan memberikan sangsi berat hingga dilaporkan ke polisi akibat sikap oknum bawahannya itu.
Sementara tim dari pusat, seperti yang disampaikan Endang. Untuk kube ternak kambing merupakan program gampang-gampang susah. Pasalnya, setelah ternak itu dibeli tidak dikelolah secara kelompok, tapi nyatanya dikandangkan secara pribadi, sehingga ketika dilepas ternak itu hilang akibat dicuri, dimakan hewan buas maupun alasan lainnya yang masuk akal. “Bagi pengurus kelompok, sebelum anggarannya masuk kerekening kelompok bisa melakukan perubahan progam. Seperti dari ternak kambing diganti ternak ayam, atau kube perkiosan dan bakulan,” ujarnya.
Menjawab sinyal dari pihak pusat, kadis Mujahidin langsung menjawab secara spontan, pihaknya tidak akan memberikan rekomendasi pencairan ke bank. Sehingga uang tersebut tetap ada direkening kelompok, dengan kata lain sebelum kelompok itu memiliki kandang terlebih dahulu sebagai bukti fisik, maka uang tersebut pihaknya akan pending dulu pencairannya.
Muhidin juga menambahkan, agar kube bersabar dulu menunggu proses pencairan anggaran dari pusat. Pasalnya, saat ini tenaga pendamping sebanyak 6 orang sedang ikuti diklat di Bandung, dan patut kita bangga ke 6 orang duta kobi merupan pendamping yang diseleksi dari 25 orang ditingkat kobi. “Tidak berhenti dari sini saja bantuan ini, nantinya akan ada kube berprestasi dan akan mendapatkan bantuan hingga Rp. 50 juta per kelompok dan pada akhirnya akan berakhir pendirian koperasi yang dapat mesejahterakan anggota kelompok maupun masyarakat sekitarnya. (KS – Irul)
Dalam sosialisasi yang dihadiri pihak propinsi dan pusat (Kementrian Sosial, red) Kepala Dinas Dinsoskentras Drs. H. Muhidin Dahlan, MM mengatakan, ditahun 2015 ini Pemerintah Kota (Pemkot) Bima mendapatkan bantuan kube fakir miskin perkotaan senilai Rp. 1,2 Miliyar dan anggaran tersebut diperuntukkan bagi kube perkiosan, bakulan, ternak ayam dan kambing dan kube kue, kerupuk dan jajan masing-masing Rp. 20 juta per kelompok. “Sudah jelas kube aspirasi itu merupakan hasil lobi anggota DPR RI sedangkan reguler berdasarkan hasil permohonan dari kelompok dan telah dinilai oleh dinas dan layak untuk mendapatkan bantuan,” ujarnya dalam sambutan membuka acara tersebut.
Bantuan kube untuk kobi sebanyak 50 kelompok dari jalur reguler dan 10 kelompok untuk kube aspirasi, sedangkan untuk bantuan beda rumah melalui program Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) sebanyak 70 orang jalur reguler dan 20 orang jalur aspirasi. Bantuan ini dikelolah secara kelompok bukan oleh sebagian pengurus saja dan kalau disalah gunakan anggaran ini, dinas akan laporkannya kepihak berwajib, walaupun sudah dibagikan ke anggota kelompok tetap menjadi tanggung jawab anggota tersebut sebagai warga negara yang baik untuk kembalikan uang negara tersebut.
Lanjut H. Muhidin, begitupun apabila ada oknum pegawai dinas sosial yang meminta jatah apalagi memotong bantuan tersebut, harap dilaporkan kedirinya secara langsung tetang sikap oknum pegawainya, sehingga dirinya tidak segan-segan memberikan sangsi berat hingga dilaporkan ke polisi akibat sikap oknum bawahannya itu.
Sementara tim dari pusat, seperti yang disampaikan Endang. Untuk kube ternak kambing merupakan program gampang-gampang susah. Pasalnya, setelah ternak itu dibeli tidak dikelolah secara kelompok, tapi nyatanya dikandangkan secara pribadi, sehingga ketika dilepas ternak itu hilang akibat dicuri, dimakan hewan buas maupun alasan lainnya yang masuk akal. “Bagi pengurus kelompok, sebelum anggarannya masuk kerekening kelompok bisa melakukan perubahan progam. Seperti dari ternak kambing diganti ternak ayam, atau kube perkiosan dan bakulan,” ujarnya.
Menjawab sinyal dari pihak pusat, kadis Mujahidin langsung menjawab secara spontan, pihaknya tidak akan memberikan rekomendasi pencairan ke bank. Sehingga uang tersebut tetap ada direkening kelompok, dengan kata lain sebelum kelompok itu memiliki kandang terlebih dahulu sebagai bukti fisik, maka uang tersebut pihaknya akan pending dulu pencairannya.
Muhidin juga menambahkan, agar kube bersabar dulu menunggu proses pencairan anggaran dari pusat. Pasalnya, saat ini tenaga pendamping sebanyak 6 orang sedang ikuti diklat di Bandung, dan patut kita bangga ke 6 orang duta kobi merupan pendamping yang diseleksi dari 25 orang ditingkat kobi. “Tidak berhenti dari sini saja bantuan ini, nantinya akan ada kube berprestasi dan akan mendapatkan bantuan hingga Rp. 50 juta per kelompok dan pada akhirnya akan berakhir pendirian koperasi yang dapat mesejahterakan anggota kelompok maupun masyarakat sekitarnya. (KS – Irul)
COMMENTS