Sebanyak 100 Kelompok Tani (Koptan) Bawang merah mendapat bibit bawang sebanyak 5.000 ton, dengan pembagian 5 ton tiap koptan
Bima, KS.- Berdasarkan data kelompok tani di Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultural Kabupaten Bima, sebanyak 100 Kelompok Tani (Koptan) Bawang merah mendapat bibit bawang sebanyak 5.000 ton, dengan pembagian 5 ton tiap koptan yang mendapat legalitas dari UPTD Pertanian setempat.
Di Desa Sampungu sebanyak empat koptan yang mendapat bibit bawang. Antara lain, Koptan So Kabondo, Koptan So Panco, Koptan So Lambu dan Koptan So Hinggi Dua. Masing-masing koptan beranggotakan 20-25 anggota, namun pembagian bibit bawang tidak hanya didapat oleh anggota kelompok, tapi juga para petani bawang lain memperoleh bibit bantuan tersebut.
Misalkna, koptan So Hinggi II, dalam proposal pengajuan bibit beberapa waktu lalu, terdapat 20 Anggota Kelompok termasuk Ketua, namun masyarakat yang diberikan bibit sebanyak 89 Kepala Keluarga (KK), dengan kesepakatan pembagian yakni 100Kg untuk yang punya nama, 50Kg bagi masyarakat yang tidak ada nama dalam anggota kelompok tersebut.
Ketua Koptan So Hinggi Dua, Wahyudin Syamsudin menuturkan, saat ini harga bibit bawang di pasaran minimal Rp.900Ribu hingga Rp.1,5juta per 100Kg. Harga bibit sebanyak itu merupakan bibit bawang yang sudah dikeringkan oleh para cukong atau pengusaha bawang sekitar tiga bulan lamanya.”Walaupun harga Rp.1,5Juta, petani kita sekarang tetap membelinya, meski harus dengan cara utang, atau dibayar setelah panen nantinya,”jelasnya.
Wahyudin juga mengaku, atas kepedulian pemerintah di Tahun 2015 ini, para petani di Sampungu cukup terbantu, karena untuk mendapatkan bibit bawang 50Kg, mestinya harus keluar uang minimal Rp.500Ribu hingga Rp.750Ribu. Namun dengan perhatian pemerintah terhadap para petani bawang saat ini, petani tak perlu lagi menyediakan biaya untuk membeli bibit, tapi cukup dengan menyediakan uang untuk beli obat-obatan.”Saya sebagai Ketua koptan So hinggi, telah habis membagi bibit bawang 5 ton tersebut kepada 89 KK, semua yang diberikan bibit itu adalah petani bawang,”terangnya.
Apakah bibit yang diberikan tersebut tak dijual oleh petani, lantara beratnya 50Kg tanggung untuk ditanam ?. Wahyudin menegaskan, petani yang mendapat bibit dari Koptan So Hingga tidak mungkin menjual bibit bawang, kecuali bagi petani yang sudah lebih dulu menanam bawang dari bibit milik sendiri atau dibeli sendiri, sehingga tak lagi memiliki lahan untuk menanam bibit bantuan, itu bisa terjadi transaksi jual beli bibit.”Yang pasti, bibit yang diberikan tak akan disalah gunakan, semuanya akan tetap digunakan untuk kebutuhan tani bawang,”ujarnya yakin.
Di tempat terpisah, Kabid Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultural Kabupaten Bima, Aminullah membenarkan telah memberikan bibit 20 ton untuk empat koptan di Desa Sampungu, dan 4.880 ton untuk koptan desa lain yang tersebar di Kabupaten Bima.”Alhamdulillah, kami telah memberikan bantuan bibit bawang untuk 100 koptan di Kabupaten Bima. Satu kelompok beranggotakan 20-30 orang petani. Semoga saja, bibit bantuan lima ton tersebut, bisa memproduksi bawang ratusan ton,”kata Amin dengan penuh harap.(KS-Fik)
Di Desa Sampungu sebanyak empat koptan yang mendapat bibit bawang. Antara lain, Koptan So Kabondo, Koptan So Panco, Koptan So Lambu dan Koptan So Hinggi Dua. Masing-masing koptan beranggotakan 20-25 anggota, namun pembagian bibit bawang tidak hanya didapat oleh anggota kelompok, tapi juga para petani bawang lain memperoleh bibit bantuan tersebut.
Misalkna, koptan So Hinggi II, dalam proposal pengajuan bibit beberapa waktu lalu, terdapat 20 Anggota Kelompok termasuk Ketua, namun masyarakat yang diberikan bibit sebanyak 89 Kepala Keluarga (KK), dengan kesepakatan pembagian yakni 100Kg untuk yang punya nama, 50Kg bagi masyarakat yang tidak ada nama dalam anggota kelompok tersebut.
Ketua Koptan So Hinggi Dua, Wahyudin Syamsudin menuturkan, saat ini harga bibit bawang di pasaran minimal Rp.900Ribu hingga Rp.1,5juta per 100Kg. Harga bibit sebanyak itu merupakan bibit bawang yang sudah dikeringkan oleh para cukong atau pengusaha bawang sekitar tiga bulan lamanya.”Walaupun harga Rp.1,5Juta, petani kita sekarang tetap membelinya, meski harus dengan cara utang, atau dibayar setelah panen nantinya,”jelasnya.
Wahyudin juga mengaku, atas kepedulian pemerintah di Tahun 2015 ini, para petani di Sampungu cukup terbantu, karena untuk mendapatkan bibit bawang 50Kg, mestinya harus keluar uang minimal Rp.500Ribu hingga Rp.750Ribu. Namun dengan perhatian pemerintah terhadap para petani bawang saat ini, petani tak perlu lagi menyediakan biaya untuk membeli bibit, tapi cukup dengan menyediakan uang untuk beli obat-obatan.”Saya sebagai Ketua koptan So hinggi, telah habis membagi bibit bawang 5 ton tersebut kepada 89 KK, semua yang diberikan bibit itu adalah petani bawang,”terangnya.
Apakah bibit yang diberikan tersebut tak dijual oleh petani, lantara beratnya 50Kg tanggung untuk ditanam ?. Wahyudin menegaskan, petani yang mendapat bibit dari Koptan So Hingga tidak mungkin menjual bibit bawang, kecuali bagi petani yang sudah lebih dulu menanam bawang dari bibit milik sendiri atau dibeli sendiri, sehingga tak lagi memiliki lahan untuk menanam bibit bantuan, itu bisa terjadi transaksi jual beli bibit.”Yang pasti, bibit yang diberikan tak akan disalah gunakan, semuanya akan tetap digunakan untuk kebutuhan tani bawang,”ujarnya yakin.
Di tempat terpisah, Kabid Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultural Kabupaten Bima, Aminullah membenarkan telah memberikan bibit 20 ton untuk empat koptan di Desa Sampungu, dan 4.880 ton untuk koptan desa lain yang tersebar di Kabupaten Bima.”Alhamdulillah, kami telah memberikan bantuan bibit bawang untuk 100 koptan di Kabupaten Bima. Satu kelompok beranggotakan 20-30 orang petani. Semoga saja, bibit bantuan lima ton tersebut, bisa memproduksi bawang ratusan ton,”kata Amin dengan penuh harap.(KS-Fik)
COMMENTS