Untuk menunjang kelancaran proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sekaligus mendukung keberhasilan sekolah. Pihak SMAN 1 Wawo menggelar rapat komite
Bima, KS.- Untuk menunjang kelancaran proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sekaligus mendukung keberhasilan sekolah. Pihak SMAN 1 Wawo, Sabtu kemarin (29/8) menggelar rapat komite dengan seluruh walimurid dan jajaran pengurus komite SMAN 1 Wawo. Rapat tersebut dihadiri oleh Kepala UPTD Dikpora dan para kepala SMP dan SMA se-wilayah Kecamatan Wawo.
Kepala SMAN 1 Wawo, Muhtar H. Abidin, S.Pd, kepada koran ini usai paripurna pembahasan dana komite tersebut mengatakan, meski sempat terjadi tarik ulur antara pihak sekolah dan para walimurid terkait jumlah uang komite selama setahun. Namun rapat yang berlangsung alot tersebut akhirnya disepakati bersama bahwa uang komite SMAN 1 Wawo ditetapkan sebanyak, Rp. 600 Ribu per walimurid pertahun, khususnya untuk tahun ajaran 2015-2016. Jumlah dana komite ini meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya dipatok sebesar, Rp. 450 ribu per walimurid.
Menurut Muhtar, dinaikannya biaya komite dari sebesar, Rp. 450 menjadi 600 ribu per walimurid tersebut, didasari dengan berbagai alasan dan pertimbangan yang matang demi keberhasilan dan kemajuan sekolah yang dipimpinnya, termasuk untuk meningkatkan prestasi para siswa yang tengah menimba ilmu di SMAN 1 Wawo. Salah satu contoh yang nyata dalam beberapa tahun terakhir ini adalah keberhasilan sejumlah anak didiknya menembus masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) diberbagai daerah di Indonesia.
Selain itu lanjut Muhtar, yang lebih penting lagi dari keberadaan dana komite tersebut adalah untuk pembayaran honor (Gaji) para guru sukarela (GTT) yang mengabdi di SMAN 1 Wawo. Bahkan pemberian jatah para GTT ini, terutama untuk biaya transpornya paling banyak menyedot anggaran komite, karena jumlah mereka mencapai 37 orang, dengan alokasi pembayaran honornya disesuaikan dengan jumlah jam mengajarnya masing-masing.
Disamping itu, masih banyak pengeluaran lainnya yang bersumber dari dana komite ini, seperti untuk kegiatan yang mengarah pada peningkatan mutu siswa dalam bentuk ekstra kokurikuler, seperti lomba olimpiade Sains MIPA dan lainnya, termasuk pengeluaran untuk kegiatan hari-hari besar dan perawatan ringan disekitar lingkungan sekolah. “Dari jumlah dana komite ini, sepuluh persennya nanti kita akan pergunakan juga untuk pembuatan pagar permanen sekitar sekolah. Pada intinya, penggunaan uang komite selama setahun dan keinginan kami untuk membuat pagar ini sudah kami paparkan semuanya dalam rapat dengan seluruh walimurid SMAN 1 Wawo,” terangnya.
Jebolan IKIP Ujung Pandang yang saat ini sudah berganti nama menjadi UNM tersebut menambahkan, meski jumlah keseluruhan siswa di SMAN 1 Wawo sampai sekarang mencapai 758 orang. Namun yang diwajibkan untuk membayar semua uang komitenya hanya sebanyak 500 orang, sementara sisanya yang dianggap kategori siswa miskin hanya membayar separuhnya saja, bahkan untuk anak yatim piatu itu dibebaskan biaya komitenya.
“Sebenarnya kami di SMA saat ini sudah mendapat dana Bantuan Opersional Sekolah (BOS), tapi sayangnya, dana bantuan pusat tersebut tidak bisa diganggu gugat oleh kami, karena sudah ada pos pengeluarnya masing-masing. Kalau diganggu sedikit saja, kami bisa dijerat hukum,”tegas Muhtar. (KS-03)
Kepala SMAN 1 Wawo, Muhtar H. Abidin, S.Pd, kepada koran ini usai paripurna pembahasan dana komite tersebut mengatakan, meski sempat terjadi tarik ulur antara pihak sekolah dan para walimurid terkait jumlah uang komite selama setahun. Namun rapat yang berlangsung alot tersebut akhirnya disepakati bersama bahwa uang komite SMAN 1 Wawo ditetapkan sebanyak, Rp. 600 Ribu per walimurid pertahun, khususnya untuk tahun ajaran 2015-2016. Jumlah dana komite ini meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya dipatok sebesar, Rp. 450 ribu per walimurid.
Menurut Muhtar, dinaikannya biaya komite dari sebesar, Rp. 450 menjadi 600 ribu per walimurid tersebut, didasari dengan berbagai alasan dan pertimbangan yang matang demi keberhasilan dan kemajuan sekolah yang dipimpinnya, termasuk untuk meningkatkan prestasi para siswa yang tengah menimba ilmu di SMAN 1 Wawo. Salah satu contoh yang nyata dalam beberapa tahun terakhir ini adalah keberhasilan sejumlah anak didiknya menembus masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) diberbagai daerah di Indonesia.
Selain itu lanjut Muhtar, yang lebih penting lagi dari keberadaan dana komite tersebut adalah untuk pembayaran honor (Gaji) para guru sukarela (GTT) yang mengabdi di SMAN 1 Wawo. Bahkan pemberian jatah para GTT ini, terutama untuk biaya transpornya paling banyak menyedot anggaran komite, karena jumlah mereka mencapai 37 orang, dengan alokasi pembayaran honornya disesuaikan dengan jumlah jam mengajarnya masing-masing.
Disamping itu, masih banyak pengeluaran lainnya yang bersumber dari dana komite ini, seperti untuk kegiatan yang mengarah pada peningkatan mutu siswa dalam bentuk ekstra kokurikuler, seperti lomba olimpiade Sains MIPA dan lainnya, termasuk pengeluaran untuk kegiatan hari-hari besar dan perawatan ringan disekitar lingkungan sekolah. “Dari jumlah dana komite ini, sepuluh persennya nanti kita akan pergunakan juga untuk pembuatan pagar permanen sekitar sekolah. Pada intinya, penggunaan uang komite selama setahun dan keinginan kami untuk membuat pagar ini sudah kami paparkan semuanya dalam rapat dengan seluruh walimurid SMAN 1 Wawo,” terangnya.
Jebolan IKIP Ujung Pandang yang saat ini sudah berganti nama menjadi UNM tersebut menambahkan, meski jumlah keseluruhan siswa di SMAN 1 Wawo sampai sekarang mencapai 758 orang. Namun yang diwajibkan untuk membayar semua uang komitenya hanya sebanyak 500 orang, sementara sisanya yang dianggap kategori siswa miskin hanya membayar separuhnya saja, bahkan untuk anak yatim piatu itu dibebaskan biaya komitenya.
“Sebenarnya kami di SMA saat ini sudah mendapat dana Bantuan Opersional Sekolah (BOS), tapi sayangnya, dana bantuan pusat tersebut tidak bisa diganggu gugat oleh kami, karena sudah ada pos pengeluarnya masing-masing. Kalau diganggu sedikit saja, kami bisa dijerat hukum,”tegas Muhtar. (KS-03)
COMMENTS