Seperti itu kira kira yang diterapkan oleh kepala sekolah SDN Bolo II St. Fatimah S.Pd.SD.
Madapangga, KS.- Keberhasilan managemen berbasis sekolah sangat ditentukan oleh keberhasilan Pimpinannya dalam mengelola tenaga pendidikan yang tersedia di sekolah, dalam hal ini peningkatan produktifitas dan prestasi kerja dapat dilakukan dengan meningkatkan prilaku manusia di tempat kerja melalui aplikasi konsep dan tehnik managemen personalia modern, dengan sendirinya peningkatan mutu pendidikan dalam sekolah itu akan terlihat maju dan berkembang, seperti itu kira kira yang diterapkan oleh kepala sekolah SDN Bolo II St. Fatimah S.Pd.SD.
Dalam keterangan pers diruang kerjanya, Ibu muda yang berwajah ayu dengan senyum tipis diimbangi tailalat dipipi kiri membuatnya sedikit pesona, mempersilakan wartawan duduk didepan meja kerjanya, menatap wartawan dengan wajah yang ayu, membuat wartawan sedikit menghela nafas panjang, melihat keramahannya, yang sungguh mempesona, seakan akan wartawan itu adalah tamu agung baginya.
Dikatakannya, dalam memajukan pendidikan, sangat perlu adanya managemen yang konkrit, karena managemen tenaga pendidikan atau managemen personalia pendidikan bertujuan untuk mendayagunakan tenaga kependidikan secara efektif dan efisien untuk mencapai hasil yang optimal, dan semua itu harus dalam kondisi yang menyenangkan, agar pencapaian itu teramalkan.
Dengan sedikit mendekap tangan di meja, dengan keramahannya, ibu Fatimah pun melanjutkan,sehubungan dengan itu, fungsi personalia yang harus diterapkan oleh pimpinan adalah menarik, mengembangkan, menggaji, dan memotifasi personil guna mencapai tujuan sistim, membantu anggota mencapai posisi dan standar prilaku, serta memaksimalkan perkembangan karir tenaga kependidikan, serta menyelaraskan tujuan indifidu dan organisasi, tegas Ibu Fatimah.
Lanjut Fatimah, untuk mendorong motifasi itu sangat diperlukan sarana pendidikan itu lebih luas, dan nyaman, karena tanpa kenyamanan semua tujuan akan berjalan lama untuk mencapai kesuksesan, seperti contoh, SDN Bolo I adalah sekolah yang berukuran skla kecil, dalam pandangan pendidikan masih belum cukup dalam beberapa sisi, terutama sarana dan prasarana, dimana sekolah saya ini berdempetan sekali dengan SDN Bolo II, bila jam pelajaran sedang berjalan, sementara sekolah disebelah sedang berolah raga atau lainnya, dengan sendirinya akan terganggu. Dalam hal ini kami atas nama pribadi selaku penanggung jawab pendidikan di SDN Bolo II, sangat bermohon pada pemerintah untuk menemukan penyelesaiannya.
Memang sudah direncanakan, bahkan kami sudah membuat dasar bangunan untuk berpindah pada lahan baru, tapi oleh masyarakat dan beberapa guru lainnya banyak yang tidak setuju, mengingat jauh dari perkampungan. Atas dasar itu, saya selaku penanggung jawab, harus menerima, tapi sisi pendidikan tetap aman dan nyaman, tandas Ibu Fatimah.
Silaturrahmi langsung stabilitas, antara SDN Bolo I dan SDN Bolo II, seharusnya diperhatikan lebih khusus, mengingat sekolah tersebut, berdempetan, bila salah satu sekolah tersebut sedang melakukan pembelajaran, sementara sekolah disebelahnya sedang oleh raga atau bermain, dengan sendirinya salah satu sekolah tersebut akan terganggu.
Bahkan yang lebih ironis lagi, SDN Bolo II, betul betul kekurangan ruangan, terutama untuk tata usaha, dapat dibayangkan seorang pegawai harus rela bekerja diluar ruangan tepatnya didepan aula guru, sementara siswa asik bermain, tentu akan mengganggu kinerja para pegawai, harapan dan solusi terbaik agar pemerintah daerah dapat mengambil langkah demi pencapaian pendidkkan.(Om Kat)
Dalam keterangan pers diruang kerjanya, Ibu muda yang berwajah ayu dengan senyum tipis diimbangi tailalat dipipi kiri membuatnya sedikit pesona, mempersilakan wartawan duduk didepan meja kerjanya, menatap wartawan dengan wajah yang ayu, membuat wartawan sedikit menghela nafas panjang, melihat keramahannya, yang sungguh mempesona, seakan akan wartawan itu adalah tamu agung baginya.
Dikatakannya, dalam memajukan pendidikan, sangat perlu adanya managemen yang konkrit, karena managemen tenaga pendidikan atau managemen personalia pendidikan bertujuan untuk mendayagunakan tenaga kependidikan secara efektif dan efisien untuk mencapai hasil yang optimal, dan semua itu harus dalam kondisi yang menyenangkan, agar pencapaian itu teramalkan.
Dengan sedikit mendekap tangan di meja, dengan keramahannya, ibu Fatimah pun melanjutkan,sehubungan dengan itu, fungsi personalia yang harus diterapkan oleh pimpinan adalah menarik, mengembangkan, menggaji, dan memotifasi personil guna mencapai tujuan sistim, membantu anggota mencapai posisi dan standar prilaku, serta memaksimalkan perkembangan karir tenaga kependidikan, serta menyelaraskan tujuan indifidu dan organisasi, tegas Ibu Fatimah.
Lanjut Fatimah, untuk mendorong motifasi itu sangat diperlukan sarana pendidikan itu lebih luas, dan nyaman, karena tanpa kenyamanan semua tujuan akan berjalan lama untuk mencapai kesuksesan, seperti contoh, SDN Bolo I adalah sekolah yang berukuran skla kecil, dalam pandangan pendidikan masih belum cukup dalam beberapa sisi, terutama sarana dan prasarana, dimana sekolah saya ini berdempetan sekali dengan SDN Bolo II, bila jam pelajaran sedang berjalan, sementara sekolah disebelah sedang berolah raga atau lainnya, dengan sendirinya akan terganggu. Dalam hal ini kami atas nama pribadi selaku penanggung jawab pendidikan di SDN Bolo II, sangat bermohon pada pemerintah untuk menemukan penyelesaiannya.
Memang sudah direncanakan, bahkan kami sudah membuat dasar bangunan untuk berpindah pada lahan baru, tapi oleh masyarakat dan beberapa guru lainnya banyak yang tidak setuju, mengingat jauh dari perkampungan. Atas dasar itu, saya selaku penanggung jawab, harus menerima, tapi sisi pendidikan tetap aman dan nyaman, tandas Ibu Fatimah.
Silaturrahmi langsung stabilitas, antara SDN Bolo I dan SDN Bolo II, seharusnya diperhatikan lebih khusus, mengingat sekolah tersebut, berdempetan, bila salah satu sekolah tersebut sedang melakukan pembelajaran, sementara sekolah disebelahnya sedang oleh raga atau bermain, dengan sendirinya salah satu sekolah tersebut akan terganggu.
Bahkan yang lebih ironis lagi, SDN Bolo II, betul betul kekurangan ruangan, terutama untuk tata usaha, dapat dibayangkan seorang pegawai harus rela bekerja diluar ruangan tepatnya didepan aula guru, sementara siswa asik bermain, tentu akan mengganggu kinerja para pegawai, harapan dan solusi terbaik agar pemerintah daerah dapat mengambil langkah demi pencapaian pendidkkan.(Om Kat)
COMMENTS