eristiwa terbakarnya sebuah bus malam PO Surya Kencana yang mengangkut puluhan karyawan FIF Cabang Bima
Bima, KS.- Peristiwa terbakarnya sebuah bus malam PO Surya Kencana yang mengangkut puluhan karyawan FIF Cabang Bima, terjadi sekitar pukul 03.00 dini hari pada Jumát malam lalu. Kebakaran mobil tersebut terjadi di areal pelabuhan Tano Kabupaten Sumbawa Barat, sebelum bus memasuki kapal feri. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun barang-barang para penumpang ludes bersama satu unit bus yang baru 8 bulan beroperasi tersebut.
Bus malam PO Surya Kencana Terbakar
Akibatnya, sebagian penumpang yang hendak menuju Gili Trawangan tersebut memilih untuk pulang ke Bima karena barang-barang mereka sudah hangus terbakar. Namun sebagiannya lagi melanjutkan perjalanan dengan menaiki kapal ferri.
Salah satu penumpang yang juga karyawan FIF M.Quraisin mengaku kecewa dengan pelayanan pihak bus dan ASDP (Pelabuhan), karena tidak ada upaya pemadaman api. Bis terbakar sejak pukul 03.00 hingga pukul 08.00 wita, namun tidak ada satupun mobil pemadam yang memadamkan api. “Tidak ada upaya pemadaman, mobil tersebut terkesan sengaja dibiarkan terbakar, akibatnya, saya harus kehilangan barang-barang saya bersama tiga unit handphone, dan juga uang tunai Rp.5 Juta,”bebernya.
Dirinya kecewa karena pihak bus tidak memperhatikan hak mereka sebagai penumpang. Dirinya harus pulang dengan biaya sendiri, tanpa ada bis pengganti yang disediakan oleh PO Surya Kencana. “Saya juga belum tahu ini, apakah ada ganti ruginya atau tidak,” ujarnya.
Dirinya juga menyorot soal tidak adannya alat pemadam yang disediakan dalam bus tersebut, termasuk pihak ASDP juga tidak menyediakan alat pemadam. Sehingga tidak ada upaya pemadaman yang dilakukan kedua pihak tersebut.
Sementara itu, pengelola PO Surya Kencana Cabang Bima, Stevan yang ditemui di panggkalan Bus di depan KLK Kota Bima belum bisa memberikan komentar banyak terkait peristiwa kebakaran tersebut. Karena dirinya belum mengetahui apa penyebab kebakaran tersebut. Mengenai hak penumpang, pihaknya sudah menyediakan mobil pengganti setelah para penumpang tiba di Kayangan. “Saya tidak tahu kalau ada penumpang yang kembali, karena tidak ada pemberitahuan dari ketua rombongan. Kami sudah menyediakan mobil pengganti di pelabuhan Kayangan, untuk penumpang mobil yang terbakar,” jelasnya.
Mengenai ganti rugi, dirinya juga belum bisa memberikan keterangan, karena harus koordinasi dulu dengan pimpinannya yang ada di Mataram. Menurutnya, Bis sudah membeli tiket penyeberangan dan sudah melewati portal untuk masuk ke Feri. Jadi segala peristiwa yang terjadi di dalam areal pelabuhan itu sudah menjadi tangungjawab ASDP. “Untuk urusan ganti rugi nanti dulu, kita harus perjelas dulu kronologisnya,” jelasnya seraya meninggalkan wartawan yang sedang mewawancarainya. (KS-Abbie)
Bus malam PO Surya Kencana Terbakar
Akibatnya, sebagian penumpang yang hendak menuju Gili Trawangan tersebut memilih untuk pulang ke Bima karena barang-barang mereka sudah hangus terbakar. Namun sebagiannya lagi melanjutkan perjalanan dengan menaiki kapal ferri.
Salah satu penumpang yang juga karyawan FIF M.Quraisin mengaku kecewa dengan pelayanan pihak bus dan ASDP (Pelabuhan), karena tidak ada upaya pemadaman api. Bis terbakar sejak pukul 03.00 hingga pukul 08.00 wita, namun tidak ada satupun mobil pemadam yang memadamkan api. “Tidak ada upaya pemadaman, mobil tersebut terkesan sengaja dibiarkan terbakar, akibatnya, saya harus kehilangan barang-barang saya bersama tiga unit handphone, dan juga uang tunai Rp.5 Juta,”bebernya.
Dirinya kecewa karena pihak bus tidak memperhatikan hak mereka sebagai penumpang. Dirinya harus pulang dengan biaya sendiri, tanpa ada bis pengganti yang disediakan oleh PO Surya Kencana. “Saya juga belum tahu ini, apakah ada ganti ruginya atau tidak,” ujarnya.
Dirinya juga menyorot soal tidak adannya alat pemadam yang disediakan dalam bus tersebut, termasuk pihak ASDP juga tidak menyediakan alat pemadam. Sehingga tidak ada upaya pemadaman yang dilakukan kedua pihak tersebut.
Sementara itu, pengelola PO Surya Kencana Cabang Bima, Stevan yang ditemui di panggkalan Bus di depan KLK Kota Bima belum bisa memberikan komentar banyak terkait peristiwa kebakaran tersebut. Karena dirinya belum mengetahui apa penyebab kebakaran tersebut. Mengenai hak penumpang, pihaknya sudah menyediakan mobil pengganti setelah para penumpang tiba di Kayangan. “Saya tidak tahu kalau ada penumpang yang kembali, karena tidak ada pemberitahuan dari ketua rombongan. Kami sudah menyediakan mobil pengganti di pelabuhan Kayangan, untuk penumpang mobil yang terbakar,” jelasnya.
Mengenai ganti rugi, dirinya juga belum bisa memberikan keterangan, karena harus koordinasi dulu dengan pimpinannya yang ada di Mataram. Menurutnya, Bis sudah membeli tiket penyeberangan dan sudah melewati portal untuk masuk ke Feri. Jadi segala peristiwa yang terjadi di dalam areal pelabuhan itu sudah menjadi tangungjawab ASDP. “Untuk urusan ganti rugi nanti dulu, kita harus perjelas dulu kronologisnya,” jelasnya seraya meninggalkan wartawan yang sedang mewawancarainya. (KS-Abbie)
COMMENTS