Akibat anak kandungnya, Ardiansyah siswa SMAN 3 Kota Bima dipukul oknum Polisi, Bripda Indra, Ibu Rumah Tangga ini mengalami shok berat.
Kota Bima, KS.- Akibat anak kandungnya, Ardiansyah siswa SMAN 3 Kota Bima dipukul oknum Polisi, Bripda Indra, Ibu Rumah Tangga ini mengalami shok berat. Ia tidak diterima anaknya diperlakukan tidak manusiawi oleh oknum Polisi.
Saat Wartawan berkunjung dikediamannya di Kelurahan Rontu, terlihat wajah Siti Rahmah, ibu Kandung siswa sedih. Ia juga terlihat lemah karena semenjak kejadian pemukulan pada Kamis (5/11) pagi itu, ia tidak memiliki nafsu makan. “Saya tidak terima anak saya diperlakukan seperti itu,” ujarnya dengan wajah sendu
Pihak keluarganya agar bersikeras untuk mempinadakan oknum polisi arogan tersebut. Menuturnya, jika anaknya berbuat salah, harus diberikan pembinaan secara baik-baik. Jangan langsung memukul, apalagi diperlakukan dihadapan guru dan siswa lainnya. “Anak saya tidak stabil setelah dipukul oleh oknum Polisi itu, dia harus bertanggung jawab dengan kondisi mental anak saya,” tegasnya.
Menurutnya, anak yang ia sayangi itu merupakan tipekal anak pendiam. Ardiansyah dalam kesehariannya dicap anak yang baik dan tidak pernah berbuat nakal dilingkungan tempat tinggalnya. “Saya kaget mendengar anak saya seperti itu, apalagi mau ditusuk menggunakan sangkur,” terangnya.
Semenjak kejadian itu, ia juga melihat anaknya murung dan jarang berbicara. Ada perubahan mental anaknya setelah kejadian tersebut. “Anak saya berubah drastis semenjak kejadian itu,” katanya yang diamini suaminya Yasin Tayeb.
Senin (hari ini), ia dan keluarga besarnya akan melaporkan ulah oknum tersebut ke Reskrim Polres Bima Kota. Jika kemarin secara kelembagaan di sekolah sudah melaporkan, pihak keluarganya juga akan melaporkan ulah premanisme oknum polisi tersebut. “Sebagai manusia kami sudah memaafkan ulah Polisi itu, namun sebagai warga Negara yang taat hokum, maka kami akan menjadikan hokum itu sebagai panglima,” ujar isteri Ketua RT 07 Kelurahan Rontu ini. (KS-Ryan G)
Saat Wartawan berkunjung dikediamannya di Kelurahan Rontu, terlihat wajah Siti Rahmah, ibu Kandung siswa sedih. Ia juga terlihat lemah karena semenjak kejadian pemukulan pada Kamis (5/11) pagi itu, ia tidak memiliki nafsu makan. “Saya tidak terima anak saya diperlakukan seperti itu,” ujarnya dengan wajah sendu
Pihak keluarganya agar bersikeras untuk mempinadakan oknum polisi arogan tersebut. Menuturnya, jika anaknya berbuat salah, harus diberikan pembinaan secara baik-baik. Jangan langsung memukul, apalagi diperlakukan dihadapan guru dan siswa lainnya. “Anak saya tidak stabil setelah dipukul oleh oknum Polisi itu, dia harus bertanggung jawab dengan kondisi mental anak saya,” tegasnya.
Menurutnya, anak yang ia sayangi itu merupakan tipekal anak pendiam. Ardiansyah dalam kesehariannya dicap anak yang baik dan tidak pernah berbuat nakal dilingkungan tempat tinggalnya. “Saya kaget mendengar anak saya seperti itu, apalagi mau ditusuk menggunakan sangkur,” terangnya.
Semenjak kejadian itu, ia juga melihat anaknya murung dan jarang berbicara. Ada perubahan mental anaknya setelah kejadian tersebut. “Anak saya berubah drastis semenjak kejadian itu,” katanya yang diamini suaminya Yasin Tayeb.
Senin (hari ini), ia dan keluarga besarnya akan melaporkan ulah oknum tersebut ke Reskrim Polres Bima Kota. Jika kemarin secara kelembagaan di sekolah sudah melaporkan, pihak keluarganya juga akan melaporkan ulah premanisme oknum polisi tersebut. “Sebagai manusia kami sudah memaafkan ulah Polisi itu, namun sebagai warga Negara yang taat hokum, maka kami akan menjadikan hokum itu sebagai panglima,” ujar isteri Ketua RT 07 Kelurahan Rontu ini. (KS-Ryan G)
COMMENTS