Sebab, Syukur dipastikan tetap meraih kemenangan meski tanpa dukungan "penumpang gelap", maksudnya pendukung yang lebih mengutamakan kepentingan finansial
Bima, KS.- Perhelatan Pesta Demokrasi untuk memilih Bupati dan Wakil Bupati (Wabup) Bima periode 2015-2020 mendatang, tinggal 16 hari lagi. Keempat kubu Pasangan Calon (Paslon) yang resmi bertarung pada ajang bergengsi 9 Desember 2015 mendatang, sudah dan sedang gencar memainkan pola, trik, dan strategi politik. Tujuanya satu yakni demi dan untuk meraih kemenangan pada kompetesi politik tersebut.
Pasangan SYUKUR
Ada yang memainkan isu yang terkesan menjatuhkan rival politik, bahkan ada yang sengaja melempar informasi tidak jelas menyangkut pengalihan dukungan dari kubu paslon satu ke paslon lain. Terbukti, isu penarikan dukungan dimaksud sedang mengarah pada paslon Drs. H.Syafrudin, HM.Nur,M.Pd,MM - Drs.H.Maskur,HMS (Syukur).
Tetapi, isu politik demikian dianggap permainan klasik, tak mempengaruhi dukungan sekaligus pilihan rakyat terhadap paslon Nomor.3 tersebut. Sebab, Syukur dipastikan tetap meraih kemenangan meski tanpa dukungan "penumpang gelap", maksudnya pendukung yang lebih mengutamakan kepentingan finansial, tak ikhlas berbuat demi dan untuk memenangkan Syukur.Hal itu disampaikan,Ketua Relasi, Julkifli Donggo Kala, SE menanggapi isu miring, termasuk penarikan dukungan paslon syukur ke paslon lain. Mantan Kader Golkar rezim mendiang Almarhum Bupati Bima,H.Feri Zulkarnain, ST itu mengatakan, permainan semacam itu sudah terbiasa dalam dunia politik, termasuk pola pelemparan isu soal banyaknya pendukung syukur yang berpindah mendukung paslon lain.
"Itu lumrah, biasa dalam dunia politik.Kalaupun isu itu benar, paling berapa sih, itupun segelintir oknum berkepentingan yang mengutamakan fulus, bukan dukungan yang benar-benar dari keihklasan dan ketulusan hati. Syukur butuh pendukung,lebih-lebih timses yang ikhlas, bukan pendukung yang mengukur langkah kaki dengan uang. Intinya, kami (Syukur,red) butuh pendukung yang ikhlas, karena ini demi masa depan ratusan Dou Labo Dana Mbojo," tegas kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.
Diakuinya, informasi simpangsiur (tidak jelas) dan tak bernilai secara politis semacam itu sudah beredar ditengah-tengah masyarakat. Namun, masyarakat tak percaya begitu saja tanpa kebenaran atas informasi yang sengaja diendus lawan politik paslon Syukur. Terlebih, isu yang tengah dilempar adalah penarikan dukungan timses Ama Koce. Padahal sesungguhnya, timses dimaksud masih solid, bersatu mendukung sekaligus berkomitmen mengantarkan Syukur hingga meraih kemenangan. Lagipula, isu murahan semacam itu bukan hanya soal Ama Koce, tetapi jauh sebelumnya juga diisukan terkait mundurnya Drs.H.Zainul Arifin (Abuya) dalam mendukung paslon tersebut. "Semua isu yang sudah beredar, termasuk soal ama koce tidak benar,itu fitnah yang sengaja disebarluaskan oknum dari paslon lain. Faktanya, tim ama koce masih solid sampai saat ini, bahkan mereka berkomitmen mengantarkan paslon syukur hingga menduduki kursi kepemimpinan lima tahun selanjutnya," ujar Julkifli.
Soal terindetifikasi berpindahnya dukungan kader partai demokrat,seperti Arifudin, S.Sos dan Adiman pun dianggap tak mempengaruhi dukungan rakyat untuk kemenangan Syukur. Justru menurut Jul, tindakan kader partai koalisi tersebut merupakan bentuk perlawanan terhadap partai, bukan pada paslon Syukur. Artinya, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai tidak ditaati dan dipatuhi. Jadi, soal itu pihaknya (relasy) menyerahkan sepenuhnya kepada partai."Apapun bentuk tindakan untuk mereka, kami kembalikan ke partai. Karena, yang dilawan bukan Syukur, tapi partai. Intinya, isu isu semacam itu, lebih-lebih soal ditemukan kader demokrat yang terlibat aktif mendukung paslon lain,sama sekali tak berpengaruh, Syukur tetap menang meski tanpa mereka," pungkasnya. (KS-Anhar)
Pasangan SYUKUR
Ada yang memainkan isu yang terkesan menjatuhkan rival politik, bahkan ada yang sengaja melempar informasi tidak jelas menyangkut pengalihan dukungan dari kubu paslon satu ke paslon lain. Terbukti, isu penarikan dukungan dimaksud sedang mengarah pada paslon Drs. H.Syafrudin, HM.Nur,M.Pd,MM - Drs.H.Maskur,HMS (Syukur).
Tetapi, isu politik demikian dianggap permainan klasik, tak mempengaruhi dukungan sekaligus pilihan rakyat terhadap paslon Nomor.3 tersebut. Sebab, Syukur dipastikan tetap meraih kemenangan meski tanpa dukungan "penumpang gelap", maksudnya pendukung yang lebih mengutamakan kepentingan finansial, tak ikhlas berbuat demi dan untuk memenangkan Syukur.Hal itu disampaikan,Ketua Relasi, Julkifli Donggo Kala, SE menanggapi isu miring, termasuk penarikan dukungan paslon syukur ke paslon lain. Mantan Kader Golkar rezim mendiang Almarhum Bupati Bima,H.Feri Zulkarnain, ST itu mengatakan, permainan semacam itu sudah terbiasa dalam dunia politik, termasuk pola pelemparan isu soal banyaknya pendukung syukur yang berpindah mendukung paslon lain.
"Itu lumrah, biasa dalam dunia politik.Kalaupun isu itu benar, paling berapa sih, itupun segelintir oknum berkepentingan yang mengutamakan fulus, bukan dukungan yang benar-benar dari keihklasan dan ketulusan hati. Syukur butuh pendukung,lebih-lebih timses yang ikhlas, bukan pendukung yang mengukur langkah kaki dengan uang. Intinya, kami (Syukur,red) butuh pendukung yang ikhlas, karena ini demi masa depan ratusan Dou Labo Dana Mbojo," tegas kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.
Diakuinya, informasi simpangsiur (tidak jelas) dan tak bernilai secara politis semacam itu sudah beredar ditengah-tengah masyarakat. Namun, masyarakat tak percaya begitu saja tanpa kebenaran atas informasi yang sengaja diendus lawan politik paslon Syukur. Terlebih, isu yang tengah dilempar adalah penarikan dukungan timses Ama Koce. Padahal sesungguhnya, timses dimaksud masih solid, bersatu mendukung sekaligus berkomitmen mengantarkan Syukur hingga meraih kemenangan. Lagipula, isu murahan semacam itu bukan hanya soal Ama Koce, tetapi jauh sebelumnya juga diisukan terkait mundurnya Drs.H.Zainul Arifin (Abuya) dalam mendukung paslon tersebut. "Semua isu yang sudah beredar, termasuk soal ama koce tidak benar,itu fitnah yang sengaja disebarluaskan oknum dari paslon lain. Faktanya, tim ama koce masih solid sampai saat ini, bahkan mereka berkomitmen mengantarkan paslon syukur hingga menduduki kursi kepemimpinan lima tahun selanjutnya," ujar Julkifli.
Soal terindetifikasi berpindahnya dukungan kader partai demokrat,seperti Arifudin, S.Sos dan Adiman pun dianggap tak mempengaruhi dukungan rakyat untuk kemenangan Syukur. Justru menurut Jul, tindakan kader partai koalisi tersebut merupakan bentuk perlawanan terhadap partai, bukan pada paslon Syukur. Artinya, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai tidak ditaati dan dipatuhi. Jadi, soal itu pihaknya (relasy) menyerahkan sepenuhnya kepada partai."Apapun bentuk tindakan untuk mereka, kami kembalikan ke partai. Karena, yang dilawan bukan Syukur, tapi partai. Intinya, isu isu semacam itu, lebih-lebih soal ditemukan kader demokrat yang terlibat aktif mendukung paslon lain,sama sekali tak berpengaruh, Syukur tetap menang meski tanpa mereka," pungkasnya. (KS-Anhar)
H.Syafru anda jangan main main dengan mesjid, mana? katanya mau kasih sumbangan 120 juta buat mesjid nurul yaqin kok yang diberi sebuah cek kosong anda jangan begitu pikir dong,,,,,?
BalasHapus