Pakaian sekolah, perlengkapan belajar, sepatu dan sandal saya telah terbakar. Sudah tiga hari saya tidak sekolah
Bima, KS.- Tidak ada yang tersisa akibat kebakaran yang melanda kampung Dusun Tengah Desa Bajo Pulau. Keganasan api, melenyapkan semuanya. Rumah – rumah yang berdiri tegap, berubah jadi bara dan abu.
Ilustrasi
Semua merasakan kesedihan, demikian juga anak – anak di Dusun itu. Musibah tersebut telah membakar perlengkapan sekolah mereka. Keinginan mandi dan berangkat pagi, menimba ilmu dan duduk manis di dalam kelas, untuk sementara waktu terhenti.“Pakaian sekolah, perlengkapan belajar, sepatu dan sandal saya telah terbakar. Sudah tiga hari saya tidak sekolah,” ujar Anto, Siswa korban kebakaran.
Begitu pun dengan anak – anak yang lain, kendati bencana menghanguskan tempat tinggal mereka, namun tidak akan pernah merenggut semangat mereka untuk tetap sekolah. “Kami ingin sekolah seperti biasa. Tapi bagaimana mau pergi sekolah, pakaian dan perlengkapan sekolah kami tidak ada,” katanya.
Demikian pula disampaikan Wanti, anak perempuan yang tengah membersihkan sisa sisa kebakaran di halaman rumahnya. Ia juga ingin kembali sekolah, bermain dan belajar dengan teman – teman lainnya. “Saya ingin sekolah,” tuturnya dengan senyum.
Besar harapan dan semangat mereka, meraih kembali mimpi yang sempat terbakar. Semoga saja duka bencana ini cepat berlalu, dan anak – anak kembali ceria dengan masa – masa indahnya.
Di tempat berbeda, Nuryanti, (38) Ibu dua anak ini juga menginginkan adanya bantuan pakaian dan perlengkapan sekolah. Agar anak – anaknya kembali ke meja belajar. “Anak saya yang pertama SMP kelas 3 dan yang kedua kelas 1 SD. Mereka tidak bisa sekolah karena pakaian sudah hangus terbakar,” ucapnya. (KS-Ryan G)
Ilustrasi
Semua merasakan kesedihan, demikian juga anak – anak di Dusun itu. Musibah tersebut telah membakar perlengkapan sekolah mereka. Keinginan mandi dan berangkat pagi, menimba ilmu dan duduk manis di dalam kelas, untuk sementara waktu terhenti.“Pakaian sekolah, perlengkapan belajar, sepatu dan sandal saya telah terbakar. Sudah tiga hari saya tidak sekolah,” ujar Anto, Siswa korban kebakaran.
Begitu pun dengan anak – anak yang lain, kendati bencana menghanguskan tempat tinggal mereka, namun tidak akan pernah merenggut semangat mereka untuk tetap sekolah. “Kami ingin sekolah seperti biasa. Tapi bagaimana mau pergi sekolah, pakaian dan perlengkapan sekolah kami tidak ada,” katanya.
Demikian pula disampaikan Wanti, anak perempuan yang tengah membersihkan sisa sisa kebakaran di halaman rumahnya. Ia juga ingin kembali sekolah, bermain dan belajar dengan teman – teman lainnya. “Saya ingin sekolah,” tuturnya dengan senyum.
Besar harapan dan semangat mereka, meraih kembali mimpi yang sempat terbakar. Semoga saja duka bencana ini cepat berlalu, dan anak – anak kembali ceria dengan masa – masa indahnya.
Di tempat berbeda, Nuryanti, (38) Ibu dua anak ini juga menginginkan adanya bantuan pakaian dan perlengkapan sekolah. Agar anak – anaknya kembali ke meja belajar. “Anak saya yang pertama SMP kelas 3 dan yang kedua kelas 1 SD. Mereka tidak bisa sekolah karena pakaian sudah hangus terbakar,” ucapnya. (KS-Ryan G)
COMMENTS