Sekrestaris Desa (Sekdes) Punti Kecamatan Soromandi, Firmansyah S.Pd dilantik, Senin (25/1) pukul 09.30 Wita. Ia dilantik oleh pejabat Kepala Desa Punti, Syamsuddin H. Jafar SE di Kantor Desa setempat.
Bima, KS.- Sekrestaris Desa (Sekdes) Punti Kecamatan Soromandi, Firmansyah S.Pd dilantik, Senin (25/1) pukul 09.30 Wita. Ia dilantik oleh pejabat Kepala Desa Punti, Syamsuddin H. Jafar SE di Kantor Desa setempat.
Dalam acara pelantikan itu, dihadiri oleh Camat Soromandi, Yusuf S.Sos, KUPT Dikpora Soromandi, H. Sutarman H. Jafar M.Pd, Kasi Trantib Mulyadin, S.Sos, Aparatur Desa, dan sejumlah unsur tokoh penting Kecamatan Soromandi.
Firmansyah dilantik secara bersamaan dengan Kaur Pelaporan dan Perencanaan. Keduanya disumpah untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan baik, sebagai aparatur desa. Sambutan Camat Soromandi, Yusuf S.Sos, menyampaikan agar Sekdes dan Kaur yang dilantik, harus menjadi corong perubahan bagi Desa Punti. Karena kedua aparat desa yang dilantik masih tergolong muda, banyak ide dan gagasan yang bisa dibangun kedepan dengan semangat kepemudaan yang dimiliki keduanya.”Saya melihat kedua aparatur desa ini, sangat muda. Ada semangat membangun dalam diri keduanya, dan ini harus kita dukung bersama dalam rangka membangun desa untuk lebih maju dan mandiri lagi,” ujarnya
Kata Yusuf, saat ini pemuda sudah berani tampil dan masuk dalam system pengambil kebijakan di desa. Mulai dari pendamping desa, Kaur, Kepala Dusun, Sekdes bahkan Kepala Desa, di Kabupaten Bima, ada banyak pemuda yang terakomudir. Ini menandakan, pemuda hari ini sudah mulai cerdas dalam melihat dinamika di masyrakat yang membutuhkan sentuhan tangan para intelektul.”Ini kebanggaan kita semua, ada banyak pemuda yang potensial di soromandi yang siap dipakai. Rata-rata Sekdes dan Kaur yang direkrut di beberapa desa di Soromandi adalah anak muda. Untuk itu, mari kita bekerja sama untuk masyarakat kita,” imbuhnya.
Lanjutnya, diharapkannya semua aparatur desa agar bisa bekerja sama dalam membangun desa. Kucuran Anggaran Dana Desa (ADD), menjadi modal utama desa dalam memajukan dan sejahterahkan masyarakat desa. Adanya ADD itu, bukan untuk kepentingan pribadi maupun kelompok. Semua warga desa berhak diberdayakan melalui anggaran itu.”Gunakan ADD sesuai dengan juknak juknis yang ada. Jangan mencoba menyimpang dari aturan jika tidak ingin berurusan dengan hukum. Kelola anggaran itu dengan trasparan,” sarannya.
Sekretaris Desa Punti, Firmansyah dalam keterangan persnya usai dilantik, berjanji akan bekerja secara totalitas dalam melayani masyarakat. Ketua La Hila Intitute Bima ini, menuturkan akan membangun koordinasi yang baik dengan aparatur desa dan para tokoh di desa untuk merumuskan pembangunan jangka pendek, menengah dan panjang.”Motivasi awal saya sebagai Sekdes tidak lain hanya untuk mengabdikan diri pada masyarakat. Dengan pengetahuan yang saya miliki, Insya Allah, banyak perubahan yang bisa saya lakukan bersama aparatur desa disini,” ujarnya yakin
Kata dia, Adanya ADD, akan mempermudah cara kerja pemerintah Desa dalam membangun dan kembangkan potensi yang ada. Antara lain, di Desa Punti, ada beberapa tempat pariwisata yang tidak kalah dengan tempat wisata lainnya, seperti Noti dan Asakota. Di Noti ada dua obyek yang menjadi daya tarik wisatawan, antara lain pemandangan laut, gunung yang indah dan ada beberapa titik gua peninggalan jaman jepang. Namun sejauh ini, belum dikelola dengan baik, terutama akses jalan yang menuju gua peninggalan jepang.”Ini soal akses jalan dan fasilitas untuk menarik masuk para wisatawan untuk datang di Noti. Tapi saya akan mecoba melirik ini dan mendiskusikan dengan Pemerintah Daerah tentang bagaimana tempat pariwisata di Desa Punti bisa menghasilkan PAD,” katanya.
Di Asakota, banyak hal yang bisa dikembangkan. Terutama bagi wisatawan yang menyukai keindahan bawah laut. di Asakota terumbu karang dapat membuat mata terpana. Belum lagi potensi menarik lainnya, pecahan batu terkena bom pada masa penjajahan belanda, benteng dari batu yang masih tersusun rapi dan kokoh hingga saat ini. Konon, benteng asakota menjadi pusat pertahanan pribumi pada masa itu. Bahkan disana masih tersisa anak meriam.”Ini menjadi agenda kami di Desa untuk kembangkan potensi wisata di Desa kami,” janjinya.
Selain itu, Sekretaris Desa Punti ini juga akan membangun komunikasi yang baik dengan para tokoh masyarakat dalam melihat dinamika sosial yang terjadi ditengah masyarakat. Terutama moral generasi yang tergerus oleh budaya luar. Ia mencurigai di desanya, generasi muda sudah mulai terkontaminasi oleh obat tramadol, miras dan sejenisnya. Jika dibiarkan, maka akan berpengaruh pada tingkat kenakalan dan pelanggaran hukum lainnya.”Ini perlu duduk bersama dengan semua unsur tokoh, Babinsa, BAbinkantibmas agar bisa di musyawarahkan dalam membarantas hal yang tidak terpuji ini,” pungkasnya. (KS-04)
Dalam acara pelantikan itu, dihadiri oleh Camat Soromandi, Yusuf S.Sos, KUPT Dikpora Soromandi, H. Sutarman H. Jafar M.Pd, Kasi Trantib Mulyadin, S.Sos, Aparatur Desa, dan sejumlah unsur tokoh penting Kecamatan Soromandi.
Firmansyah dilantik secara bersamaan dengan Kaur Pelaporan dan Perencanaan. Keduanya disumpah untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan baik, sebagai aparatur desa. Sambutan Camat Soromandi, Yusuf S.Sos, menyampaikan agar Sekdes dan Kaur yang dilantik, harus menjadi corong perubahan bagi Desa Punti. Karena kedua aparat desa yang dilantik masih tergolong muda, banyak ide dan gagasan yang bisa dibangun kedepan dengan semangat kepemudaan yang dimiliki keduanya.”Saya melihat kedua aparatur desa ini, sangat muda. Ada semangat membangun dalam diri keduanya, dan ini harus kita dukung bersama dalam rangka membangun desa untuk lebih maju dan mandiri lagi,” ujarnya
Kata Yusuf, saat ini pemuda sudah berani tampil dan masuk dalam system pengambil kebijakan di desa. Mulai dari pendamping desa, Kaur, Kepala Dusun, Sekdes bahkan Kepala Desa, di Kabupaten Bima, ada banyak pemuda yang terakomudir. Ini menandakan, pemuda hari ini sudah mulai cerdas dalam melihat dinamika di masyrakat yang membutuhkan sentuhan tangan para intelektul.”Ini kebanggaan kita semua, ada banyak pemuda yang potensial di soromandi yang siap dipakai. Rata-rata Sekdes dan Kaur yang direkrut di beberapa desa di Soromandi adalah anak muda. Untuk itu, mari kita bekerja sama untuk masyarakat kita,” imbuhnya.
Lanjutnya, diharapkannya semua aparatur desa agar bisa bekerja sama dalam membangun desa. Kucuran Anggaran Dana Desa (ADD), menjadi modal utama desa dalam memajukan dan sejahterahkan masyarakat desa. Adanya ADD itu, bukan untuk kepentingan pribadi maupun kelompok. Semua warga desa berhak diberdayakan melalui anggaran itu.”Gunakan ADD sesuai dengan juknak juknis yang ada. Jangan mencoba menyimpang dari aturan jika tidak ingin berurusan dengan hukum. Kelola anggaran itu dengan trasparan,” sarannya.
Sekretaris Desa Punti, Firmansyah dalam keterangan persnya usai dilantik, berjanji akan bekerja secara totalitas dalam melayani masyarakat. Ketua La Hila Intitute Bima ini, menuturkan akan membangun koordinasi yang baik dengan aparatur desa dan para tokoh di desa untuk merumuskan pembangunan jangka pendek, menengah dan panjang.”Motivasi awal saya sebagai Sekdes tidak lain hanya untuk mengabdikan diri pada masyarakat. Dengan pengetahuan yang saya miliki, Insya Allah, banyak perubahan yang bisa saya lakukan bersama aparatur desa disini,” ujarnya yakin
Kata dia, Adanya ADD, akan mempermudah cara kerja pemerintah Desa dalam membangun dan kembangkan potensi yang ada. Antara lain, di Desa Punti, ada beberapa tempat pariwisata yang tidak kalah dengan tempat wisata lainnya, seperti Noti dan Asakota. Di Noti ada dua obyek yang menjadi daya tarik wisatawan, antara lain pemandangan laut, gunung yang indah dan ada beberapa titik gua peninggalan jaman jepang. Namun sejauh ini, belum dikelola dengan baik, terutama akses jalan yang menuju gua peninggalan jepang.”Ini soal akses jalan dan fasilitas untuk menarik masuk para wisatawan untuk datang di Noti. Tapi saya akan mecoba melirik ini dan mendiskusikan dengan Pemerintah Daerah tentang bagaimana tempat pariwisata di Desa Punti bisa menghasilkan PAD,” katanya.
Di Asakota, banyak hal yang bisa dikembangkan. Terutama bagi wisatawan yang menyukai keindahan bawah laut. di Asakota terumbu karang dapat membuat mata terpana. Belum lagi potensi menarik lainnya, pecahan batu terkena bom pada masa penjajahan belanda, benteng dari batu yang masih tersusun rapi dan kokoh hingga saat ini. Konon, benteng asakota menjadi pusat pertahanan pribumi pada masa itu. Bahkan disana masih tersisa anak meriam.”Ini menjadi agenda kami di Desa untuk kembangkan potensi wisata di Desa kami,” janjinya.
Selain itu, Sekretaris Desa Punti ini juga akan membangun komunikasi yang baik dengan para tokoh masyarakat dalam melihat dinamika sosial yang terjadi ditengah masyarakat. Terutama moral generasi yang tergerus oleh budaya luar. Ia mencurigai di desanya, generasi muda sudah mulai terkontaminasi oleh obat tramadol, miras dan sejenisnya. Jika dibiarkan, maka akan berpengaruh pada tingkat kenakalan dan pelanggaran hukum lainnya.”Ini perlu duduk bersama dengan semua unsur tokoh, Babinsa, BAbinkantibmas agar bisa di musyawarahkan dalam membarantas hal yang tidak terpuji ini,” pungkasnya. (KS-04)
COMMENTS