Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) Taman Kanak-Kanak (TK) dan Pendidikan Usia Dini (PAUD), ditahun-tahun sebelumnya hanya mendapatkan bantuan Rp. 7,2 Juta
Kota Bima, KS.- Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) Taman Kanak-Kanak (TK) dan Pendidikan Usia Dini (PAUD), ditahun-tahun sebelumnya hanya mendapatkan bantuan Rp. 7,2 Juta per lembaga, kini 2016 berubah. Penyaluran dana lewat DAK BOP TK/PAUD sekarang bantuannya berdasarkan jumlah siswa yang diuangkan Rp. 600 ribu per siswa.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kota Bima melalui Kasi PAUD Sailan, S. Sos pada koran ini Jum’at (19/2) mengatakan, kini setiap lembaga hanya mendapatkan bantuan BOP minimal Rp. 12 juta (15 orang siswa) dan maksimal Rp. 35 juta (60 siswa). “Dari PAUD yang terdaftar di Kota Bima sebanyak 162 lembaga, namun yang aktif hanya sekitar 126 lembaga saja. Sedangkan sisanya 36 lembaga hanya pasang papan nama dan tidak ada aktifitas belajar mengajar sama sekali,” ujarnya saat ditemui diruang bidang Pendidikan Non Formal dan Informal (PNFI).
Menurutnya, minimal dan maksimal bantuan tersebut sudah ditentukan dari pusat dan apabila lembaga memiliki siswa diatas 60 orang. Maka diberikan kewenangan untuk mengatur pengurangan Rp. 600 ribu per siswa tersebut, guna pemerataan. Sementara terkait 36 lembaga yang memiliki ijin operasional yang masih berlaku dan pada 2017 mendatang baru berakhir. “Dalam waktu dekat ini bidang PNFI akan melaporkan pada kepala dikpora terkait lembaga yang hanya nebeng nama saja dan tidak menutup kemungkinan lembaga malas tersebut tidak diberikan rekomendasi perpanjangan ijin operasionalnya,” ancamnya.
Selain perubahan penyaluran BOP PAUD lewat DAK, pada 1-6 Februari 2016 lalu berlangsung kongres Ikatan Guru Taman Kanak – Kanak Indonesia (IGTKI) di Jakarta. Sehingga dalam kongres dimaksud diputuskan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) menggunakan Kurikulum 2013.
Sementara itu, pada tahun yang sama lewat APBD II Kota Bima sebanyak 6 TK mendapatkan bantuan masing-masing Rp. 150 juta untuk pembangunan satu ruang kelasa baru. Yakni, diantaranya TK Mentari Lampe, TK Beringin Dodu, TK Serumpun Nungga, TK Kutilang Rabadompu Timur, TK Bahagia Manggemaci dan TK Al Ikhlas Jatiwangi. Keenam TK penerima manfaat tersebut semuanya TK negeri. (KS – 05)
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kota Bima melalui Kasi PAUD Sailan, S. Sos pada koran ini Jum’at (19/2) mengatakan, kini setiap lembaga hanya mendapatkan bantuan BOP minimal Rp. 12 juta (15 orang siswa) dan maksimal Rp. 35 juta (60 siswa). “Dari PAUD yang terdaftar di Kota Bima sebanyak 162 lembaga, namun yang aktif hanya sekitar 126 lembaga saja. Sedangkan sisanya 36 lembaga hanya pasang papan nama dan tidak ada aktifitas belajar mengajar sama sekali,” ujarnya saat ditemui diruang bidang Pendidikan Non Formal dan Informal (PNFI).
Menurutnya, minimal dan maksimal bantuan tersebut sudah ditentukan dari pusat dan apabila lembaga memiliki siswa diatas 60 orang. Maka diberikan kewenangan untuk mengatur pengurangan Rp. 600 ribu per siswa tersebut, guna pemerataan. Sementara terkait 36 lembaga yang memiliki ijin operasional yang masih berlaku dan pada 2017 mendatang baru berakhir. “Dalam waktu dekat ini bidang PNFI akan melaporkan pada kepala dikpora terkait lembaga yang hanya nebeng nama saja dan tidak menutup kemungkinan lembaga malas tersebut tidak diberikan rekomendasi perpanjangan ijin operasionalnya,” ancamnya.
Selain perubahan penyaluran BOP PAUD lewat DAK, pada 1-6 Februari 2016 lalu berlangsung kongres Ikatan Guru Taman Kanak – Kanak Indonesia (IGTKI) di Jakarta. Sehingga dalam kongres dimaksud diputuskan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) menggunakan Kurikulum 2013.
Sementara itu, pada tahun yang sama lewat APBD II Kota Bima sebanyak 6 TK mendapatkan bantuan masing-masing Rp. 150 juta untuk pembangunan satu ruang kelasa baru. Yakni, diantaranya TK Mentari Lampe, TK Beringin Dodu, TK Serumpun Nungga, TK Kutilang Rabadompu Timur, TK Bahagia Manggemaci dan TK Al Ikhlas Jatiwangi. Keenam TK penerima manfaat tersebut semuanya TK negeri. (KS – 05)
COMMENTS