Sebanyak 22 orang siswa SDN 46 Kota Bima penerima Bantuan Siswa Miskin (BSM) tahun 2016 tergolong miskin dan rata-rata dari keluarga tidak mampu.
Kota Bima, KS.- Sebanyak 22 orang siswa SDN 46 Kota Bima penerima Bantuan Siswa Miskin (BSM) tahun 2016 tergolong miskin dan rata-rata dari keluarga tidak mampu. Demikian disampaikan Kepala SDN 46 Kota Bima Rustam, S.Pd menanggapi pernyataan wali murid, bahwa SDN yang berlokasi di Lingkungan Lela Kelurahan Jatibaru Kecamatan Asakota itu peruntukkan BSM pada siswa yang mampu.
Beberapa waktu lalu seorang wali murid yang egang namanya dikorankan, pada wartawan belum lama ini menyayangkan sikap sekolah yang membagikan BSM kepada siswa yang tergolong mampu dan orang tua siswa penerima BSM rata-rata berpenghasilan jelas setiap bulannya. “Kenapa siswa yang tergolong benar-benar miskin tidak kebagian untuk mendapatkan BSM, karena sudah jelas itu bantuan untuk siswa miskin dan bukan sebaliknya,” ujar sumber terpecaya saat ditemui dikediamannya Selasa (23/2) lalu.
Menanggapi pernyataan sepihak dari orang tua siswa, Kepala SDN 46 Kota Bima Rustam pada koran ini Jum’at (26/2) mengatakan, ke 22 siswa tersebut rata-rata siswa tergolong tidak mampu. Karena pekerjaan orang tua dari siswa itu, rata-rata kesehariannya sebagai petani, tukang kayu dan kuli bangunan. “Dari 22 siswa penerima BSM, salah satunya anak yatim piatum dan siswa tersebut kini hanya tinggal dengan neneknya saja,” ujarnya diruang kerjanya.
Ke 22 siswa penerima BSM masih duduk dikelas II, III, IV dan kelas V dan mereka masing-masing mendapatkan uang BSM Rp. 450 ribu per siswa yang diterima di Bank BRI Cabang Bima pada pertengahan Februari. Dari 22 siswa itu, salah satu siswa penerima manfaat baru menerima penyaluran BSM pada Kamis (25/2) kemarin, karena yang bersangkutan (Siswa, red) tidak memiliki KTP dari orang tuanya.
Dari pengakuan kasek Rustam, pada tahun 2015 lalu siswanya sebanyak 104 orang. Sementara tahun 2016 hanya 22 orang saja, tentu saja lebih berkurang dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. “Tahun 2016 ini sebenarnya saya mengajukan 100 orang siswa untuk mendapatan BSM, namun penentunya dari pusat bukan dari daerah. Pekerjaan orang tua siswa disini rata-rata petani dan kuli bangunan, kalau yang PNS hanya beberapa orang saja,” bebernya.
Lanjut Rustam, mudah-mudahan 2017 nanti siswa yang belum mendapatkan BSM diprioritaskan oleh pusat. Namun yang jelas pihak SDN 46 Kota Bima tetap akan mengusulkan siswa miskin yang berhak menerima BSM dimaksud. (KS – 05)
Beberapa waktu lalu seorang wali murid yang egang namanya dikorankan, pada wartawan belum lama ini menyayangkan sikap sekolah yang membagikan BSM kepada siswa yang tergolong mampu dan orang tua siswa penerima BSM rata-rata berpenghasilan jelas setiap bulannya. “Kenapa siswa yang tergolong benar-benar miskin tidak kebagian untuk mendapatkan BSM, karena sudah jelas itu bantuan untuk siswa miskin dan bukan sebaliknya,” ujar sumber terpecaya saat ditemui dikediamannya Selasa (23/2) lalu.
Menanggapi pernyataan sepihak dari orang tua siswa, Kepala SDN 46 Kota Bima Rustam pada koran ini Jum’at (26/2) mengatakan, ke 22 siswa tersebut rata-rata siswa tergolong tidak mampu. Karena pekerjaan orang tua dari siswa itu, rata-rata kesehariannya sebagai petani, tukang kayu dan kuli bangunan. “Dari 22 siswa penerima BSM, salah satunya anak yatim piatum dan siswa tersebut kini hanya tinggal dengan neneknya saja,” ujarnya diruang kerjanya.
Ke 22 siswa penerima BSM masih duduk dikelas II, III, IV dan kelas V dan mereka masing-masing mendapatkan uang BSM Rp. 450 ribu per siswa yang diterima di Bank BRI Cabang Bima pada pertengahan Februari. Dari 22 siswa itu, salah satu siswa penerima manfaat baru menerima penyaluran BSM pada Kamis (25/2) kemarin, karena yang bersangkutan (Siswa, red) tidak memiliki KTP dari orang tuanya.
Dari pengakuan kasek Rustam, pada tahun 2015 lalu siswanya sebanyak 104 orang. Sementara tahun 2016 hanya 22 orang saja, tentu saja lebih berkurang dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. “Tahun 2016 ini sebenarnya saya mengajukan 100 orang siswa untuk mendapatan BSM, namun penentunya dari pusat bukan dari daerah. Pekerjaan orang tua siswa disini rata-rata petani dan kuli bangunan, kalau yang PNS hanya beberapa orang saja,” bebernya.
Lanjut Rustam, mudah-mudahan 2017 nanti siswa yang belum mendapatkan BSM diprioritaskan oleh pusat. Namun yang jelas pihak SDN 46 Kota Bima tetap akan mengusulkan siswa miskin yang berhak menerima BSM dimaksud. (KS – 05)
COMMENTS