Demikian halnya dialami, Amir Supir Truk Fuso asal Kelurahan Melayu Kecamatan Asakota Kota Bima.
Kota Bima, KS.- Hampir semua manusia yang menjalani hidup di Dunia ini, tentu mengharapkan kehidupan yang layak,bahagia dan berkecukupan dalam segala hal.Terutama,menyangkut biaya kebutuhan hidup, kesehatan dan pendidikan.Namun, penentu segala sesuatunya termasuk Nasib,garis tangan setiap manusia adalah Allah SWT,manusia hanya dituntut untuk berusaha dan berdo,a. Demikian halnya dialami, Amir Supir Truk Fuso asal Kelurahan Melayu Kecamatan Asakota Kota Bima.
Bapak yang dikarunia tiga orang anak tersebut, mau tidak mau harus menerima kenyataan pahit karena dihadapkan dengan masalah ekonomi.Pria berumur 40 Tahun itu menderita, karena truk fuso dirampas untuk Negara.Akibatnya, selain kehilangan sumber utama mata pencaharianya, ia juga harus menelan pil pahit karena pendidikan anak bungsungnya berakhir di bangku kelas II SMA (putus sekolah)."Sesungguhnya,saya sangat dirugikan dalam persoalan ini.Truk fuso sudah lama berada di rumah sita negara di mataram. Efeknya,saya kesulitan ekonomi.Fatalnya, sekolah anak saya harus berakhir dibanghku kelas II SMA," ujarnya.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, dirinya bekerja sebagai supir truk fuso milik pengusaha di bima dengan gaji Rp.500 ribu per lima hari. Sementara, anaknya yang putus sekolah bekerja di sebuah toko di bima."Mau gimana lagi,kalau tidak kerja ya nggak makan. Harapan saya satu-satunya, yakni kepada truk fuso itu,mudah-mudahan putusan perkara itu berpihak pada saya.Sehingga, truk fuso itu dapat saya gunakan kembali untuk mencari nafkah," tuturnya.
Truk fuso Hino Tipe FG8JKKB GGJP dengan Nomor Polisi (Nopol) L 008 yang dibeli dari uang hasil keringatnya juga dibantu para saudaranya itu dirampas dan bakal dilelang untuk negara.Persoalan yang menimpa bapak tiga anak tersebut, berawal dari proses hukum oleh Polda NTB atas kasus ilegalloging dengan Terpidana Abd.Aziz. Praktis, pemilik berikut ratusan batang kayu jati dan termasuk truk fuso disita sebagai Barang Bukti (BB) dalam kasus tersebut.
Singkatnya, penanganan kasus yang berawal di meja Penyidik Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) Reskrim Polda NTB,menuai titik terang. Pemilik 532 kayu jati yakni Abd. Aziz divonis 5 Tahun penjara, Denda Rp.500 Juta oleh PN Sumbawa Besar. Sementara, truk fuso milik Amir, yang hanya melayani jasa angkutan untuk memuat kayu tersebut sampai saat ini masih disita.Fuso miliknya sampai sekarang masih disita.
"Tanggal 20 Juli mendatang, PN Sumbawa besar akan memperjelas status truk milik saya.Apakah akan dilelang untuk negara atau dikembalikan kepada saya, masa depan saya dan anak saya bergantung pada truk fuso tersebut.Kalau jadi dilelang,itu sama halnya negara merampas masa depan saya dan ketiga anak saya," tandasnya seraya berharap mudah-mudahan putusan dalam atas perkara itu berpihak padanya.
Sekesdar diketahui peblik, proses hukum atas kasus tersebut sudah memperoleh kejelasan hukum. Bahkan, kurungan penjara untuk terpidana abd.Azis sudah berakhir. Namun,truk fuso yang digunakan untuk memuat kayu tersebut atas permintaan terpidana(Abd.Azis ) masih disita.(KS-03)
Bapak yang dikarunia tiga orang anak tersebut, mau tidak mau harus menerima kenyataan pahit karena dihadapkan dengan masalah ekonomi.Pria berumur 40 Tahun itu menderita, karena truk fuso dirampas untuk Negara.Akibatnya, selain kehilangan sumber utama mata pencaharianya, ia juga harus menelan pil pahit karena pendidikan anak bungsungnya berakhir di bangku kelas II SMA (putus sekolah)."Sesungguhnya,saya sangat dirugikan dalam persoalan ini.Truk fuso sudah lama berada di rumah sita negara di mataram. Efeknya,saya kesulitan ekonomi.Fatalnya, sekolah anak saya harus berakhir dibanghku kelas II SMA," ujarnya.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, dirinya bekerja sebagai supir truk fuso milik pengusaha di bima dengan gaji Rp.500 ribu per lima hari. Sementara, anaknya yang putus sekolah bekerja di sebuah toko di bima."Mau gimana lagi,kalau tidak kerja ya nggak makan. Harapan saya satu-satunya, yakni kepada truk fuso itu,mudah-mudahan putusan perkara itu berpihak pada saya.Sehingga, truk fuso itu dapat saya gunakan kembali untuk mencari nafkah," tuturnya.
Truk fuso Hino Tipe FG8JKKB GGJP dengan Nomor Polisi (Nopol) L 008 yang dibeli dari uang hasil keringatnya juga dibantu para saudaranya itu dirampas dan bakal dilelang untuk negara.Persoalan yang menimpa bapak tiga anak tersebut, berawal dari proses hukum oleh Polda NTB atas kasus ilegalloging dengan Terpidana Abd.Aziz. Praktis, pemilik berikut ratusan batang kayu jati dan termasuk truk fuso disita sebagai Barang Bukti (BB) dalam kasus tersebut.
Singkatnya, penanganan kasus yang berawal di meja Penyidik Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) Reskrim Polda NTB,menuai titik terang. Pemilik 532 kayu jati yakni Abd. Aziz divonis 5 Tahun penjara, Denda Rp.500 Juta oleh PN Sumbawa Besar. Sementara, truk fuso milik Amir, yang hanya melayani jasa angkutan untuk memuat kayu tersebut sampai saat ini masih disita.Fuso miliknya sampai sekarang masih disita.
"Tanggal 20 Juli mendatang, PN Sumbawa besar akan memperjelas status truk milik saya.Apakah akan dilelang untuk negara atau dikembalikan kepada saya, masa depan saya dan anak saya bergantung pada truk fuso tersebut.Kalau jadi dilelang,itu sama halnya negara merampas masa depan saya dan ketiga anak saya," tandasnya seraya berharap mudah-mudahan putusan dalam atas perkara itu berpihak padanya.
Sekesdar diketahui peblik, proses hukum atas kasus tersebut sudah memperoleh kejelasan hukum. Bahkan, kurungan penjara untuk terpidana abd.Azis sudah berakhir. Namun,truk fuso yang digunakan untuk memuat kayu tersebut atas permintaan terpidana(Abd.Azis ) masih disita.(KS-03)
COMMENTS