Bima, KS.- Proyek pengembangan Tambatan Perahu di Desa Punti Kecamatan Soromandi sudah mulai dikerjakan. Proyek dari Dinas Perhubungan Komun...
Bima, KS.- Proyek pengembangan Tambatan Perahu di Desa Punti Kecamatan Soromandi sudah mulai dikerjakan. Proyek dari Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi yang bersumber dari APBD tahun 2016 tersebut telah dilakukan tender dan dimenangkan oleh CV. Teguh Karya II.
Pantaun langsung Koran Stabilitas Sabtu (27/08) kemarin, bahwa pekerjaan pengurukan sudah berlangsung selama 3 hari. Nampak jelas alat berat yang sedang melakukan penimbunan lokasi pembangunan Tambatan perahu (pelabuhan) di Desa Punti.
Pelabuhan Punti merupakan akses trasportasi laut yang paling cepat untuk menuju Kota Bima. Masyarakat Kecamatan Soromandi lebih memilih menyeberang laut selama 15-20 menit ketimbang jalan mutar lewat darat. Warga Sampungu, Said an lainnya banyak yang memilih nyebrang di pelabuhan Punti. Bupati Bima bahwa sering lewat pelabuhan itu jika menuju Soromandi.
Pelaksana Proyek H.Muhammadin kepada Koran ini mengaku, bahwa proyek yang ditender dengan pagu dana Rp.350 juta itu dimenangkan olehnya dengan penawaran Rp.324 juta. Dijelaskannya, Panjang pelabuhan yang akan dikerjakannya yaitu 21 meter dengan lebar 8 meter dan tinggi 2.5 meter. “Pengerjaan pengerukan awal ini sudah berlangsung 3 hari. Nanti dilanjutkan dengan pengerjaan pondasi, “ ajarnya.
Dikatakannya, dengan adanya pelabuhan baru ini akan mampu menampung 30 lebih bot milik warga Desa Punti yang sebelumnya hanya mengandalkan pelabuhan kecil tersebt. “Disini saya lihat ada banyak Bot yang jumlahnya mencapai puluhan unit. Pelabuhan baru ini akan membuat bot-bot ini berada dalam posisi aman, tidak berdesak-desakan,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Desa Punti yang baru saja dilantik, Sumardin kepada Koran ini, berharap agar pemerintah daerah juga mendukung pembangunan pelabuhan tersebut dengan fasilitas lain dan WC umum, karena banyak warga yang bolak-balik Bima di pelabuhan itu. “ Kita sangat membutuhkan WC umum dan Mushola di pelabuhan ini, semoga pemerintah dapat memperhatikannya, karena kasihan kalau ibu-ibu yang kebelet di pelabuhan saat menunggu bot,” harapnya. (KS-02)
COMMENTS