Kota Bima, KS. - Jika di Tahun 2015, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Bima dihadapkan dengan persoalan pencapaian Pendapatan Asli D...
Kota Bima, KS. - Jika di Tahun 2015, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Bima dihadapkan dengan persoalan pencapaian Pendapatan Asli Daerah (PAD). Tahun 2016 ini, sorotan serupa pun kembali dialamatkan kepada Instansi yang tengah dipercayakan kepada Hj.Zaena sebagai Kepala Dinas (Kadis) tersebut. Demikian disampaikan,Anggota DPRD Kota Bima, politisi Partai Gerindra, Khalik Bin Walid.
Sorotan politisi yang akrab disapa Walid itu menyusul capaian dinas itu dari sejumlah sumber pendapatan hingga pertengahan tahun ini belum mencapai 50 persen dari target. Terbukti,total capaian hingga Juli hanya Rp.122,5 Juta Rupiah dari Pagu Anggaran Rp.300 juta.Artinya, masih tersisa Rp.181,4 juta dari target."Yang mampu dicapai baru 42, persen, jadi sisa yang harus dicapai dalam waktu empat bulan jelang akhir tahun ini lebih kurang 58 persen," ujarnya kepada Koran stabilitas Jum,at kemarin.
Walid mengaku persoalan itu merupakan salah satu agenda pembahasan dalam Badan Anggaran (Banggar) belum lama ini. Praktis, teridentifikasi dugaan kejanggalan terhadap sejumlah item yang menjadi sumber pendapatan. Seperti, Restribusi Daerah, restribusi Jasa Usaha,restribusi pemakaian kekayaan daerah dengan pagu anggaran Rp.303 juta,tapi capaian hingga juli hanya Rp.121,2 juta. Sementara capaian untuk sewa bagan berlistrik Rp. 4 juta dari pagu Rp.15 juta, Sewa Excavator Rp.24juta dari pagu anggaran Rp.75 juta,sewa SPDN Rp.2,5 juta, Kios Pemasaran Monggonao Rp.6,7 juta dari pagu Rp.22,5 juta,Cold Storage Rp.28,5 juta dari pagu anggaran Rp.56 juta.
"Belum lagi sumber pendapatan lain.Pokoknya dari jumlah pagu anggaran sebesar Rp.304 juta, masih tersisa Rp.181,4 juta.Kalau dipersentasekan, capaian PAD dinas itu hingga juli yakni baru sekitar 40, 32 persen," tuturnya.
Semestinya lanjutnya, pencapaian PAD dinas itu sudah setengah atau 50 persen bahkan lebih dari target yang telah ditetapkan. Sebab, saat ini sudah memasuki Bulan Agustus. Faktanya, pencapaiannya baru sekitar 40 persen,sementara waktu menjelang akhir tahun tinggal empat bulan."Harusnya, pencapaian PAD hingga bulan ini sudah 60 persen. Tapi kenyataanya, justru terbalik,capaiannya belum sampai setengah dari target," tandasnya.
Apabila seperti kondisi rillnya, ia menduga ada oknum eksekutif yang bermain dibalik tidak masksimalnya capaian PAD instansi tersebut. Bahkan ia menilai, yang diuntungkan hanya pihak ketiga sebagai mitra pemerintah yang mengelola sejumlah sumber pendapatan tersebut.
"Dalam persoalan ini, rakyat dan daerah-lah yang dirugikan. Karena, daerah menghabiskan dana Rp.304 juta untuk sejumlah sumber pendapatan tersebut. Sedangkan pencapaian hingga juli, baru Rp.122,5 juta, masih tersisa Rp.181,4 juta dari pagu anggaran," terangnya.
Pada kesempatan itu, anggota dewan utusan Dapil Asakota tersebut meminta dengan tegas agar tahun ini pencapaian PAD dinas tersebut dapat sesuai target. Jadi tidak seperti tahun sebelumnya, yang dicapai hingga akhir tahun dibawa target." PAD dinas itu harus lebih baik dari sebelumnya, tidak turun dari target," pintanya.
Sementara pihak DKP yang hendak dikonfirmasi guna perimbangan berita selama dua hari berturut-turut (Kamis - Jum,at) tidak berhasil ditemui.Menurut stafnya, yang bersangkutan sedang berada diluar."Beliau sedang diluar," kata stafnya.(KS-03)
COMMENTS