Perhatian Pemerintah terhadap nasib Tenaga Kerja Wanita (TKW), rupanya tidak bisa dipandang sebelah mata.
Bima, KS. – Perhatian Pemerintah terhadap nasib Tenaga Kerja Wanita (TKW), rupanya tidak bisa dipandang sebelah mata. Pasalnya, hal itu tidak hanya tercermin saat warga menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) . Tetapi, juga ketika kembali ke kampung halaman selepas mengadu nasib di Negeri Rantauan. Salah satu bentuk kepedulian nyata yakni memberikan motivasi, semangat lewat kegiatan sosialisasi pemberdayaan perempuan purna kerja luar negeri. Seperti halnya dilaksanakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima dibawa kepemimpinan Hj. Indah Damayanti Putri – Drs, H.Dahlan HM.Noer yang menggelar
Kegiatan yang dihadiri Ketua PKK kabupaten bima tersebut diikuti puluhan peserta dari lima Kecamatan yang ada. Antara lain, kecamatan lambitu, Palibelo, Belo, Woha dan Monta.”Pesertanya 30 orang dari berbagai desa yang ada di lima kecamatan,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan Perempuan (PP) BPPKB, St, Romlah, S.Sos, MM kepada Koran Stabilitas Senin (05/09) kemarin.
Namun lanjutnya, para peserta sosialisasi bukan dari kalangan perempuan purna kerja luar negeri (mantan TKW). Melainkan, istri dari para Kepala Desa (Kades). Meski demikian, akan tetapi kegiatan sebagai bentuk kepedulian terhadap mantan TKW tersebut diyakininya akan maksimal. Sebab, pengetahuan juga wawasan yang diperoleh ibu-ibu kades di momen sosialisasi ini akan disosialisasikan kembali ke warganya yang pernah menjadi TKW luar negeri. “Apapun yang didapat lewat kegiatan ini, akan diterapkan kembali oleh ibu kades ke perempuan purna kerja luar negeri,” akunya.
Hal itu dilakukan karena pihaknya yakin ibu kades mengetahui jumlah berikut siapa sesungguhnya perempuan purna kerja luar negeri. Terlebih, data menyangkut itu belum diketahui secara pasti. Baginya, kegiatan ini sangat penting dan bermanfaat. Karena selain sebagai bentuk penghargaan, motivasi dari pemerintah untuk perempuan purna kerja luar negeri. Melainkan, juga sebagai upaya penekanan angka TKI ke luar negeri. Kp tersebut sebagai bagian dari apresiasi Disnakertrans Kabupaten Cirebon kepada TKI.
“Perempuan purna kerja dimaksud akan dibina hingga mendapatkan pengetahuan sekaligus keterampilan. Sehingga, sukses membuka usaha. Meski penghasilannya relative kecil, tapi secara bertahap mereka akan termotivasi dan berpikir lagi untuk kembali menjadi TKI,” tuturnya. (KS-03)
Kegiatan yang dihadiri Ketua PKK kabupaten bima tersebut diikuti puluhan peserta dari lima Kecamatan yang ada. Antara lain, kecamatan lambitu, Palibelo, Belo, Woha dan Monta.”Pesertanya 30 orang dari berbagai desa yang ada di lima kecamatan,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan Perempuan (PP) BPPKB, St, Romlah, S.Sos, MM kepada Koran Stabilitas Senin (05/09) kemarin.
Namun lanjutnya, para peserta sosialisasi bukan dari kalangan perempuan purna kerja luar negeri (mantan TKW). Melainkan, istri dari para Kepala Desa (Kades). Meski demikian, akan tetapi kegiatan sebagai bentuk kepedulian terhadap mantan TKW tersebut diyakininya akan maksimal. Sebab, pengetahuan juga wawasan yang diperoleh ibu-ibu kades di momen sosialisasi ini akan disosialisasikan kembali ke warganya yang pernah menjadi TKW luar negeri. “Apapun yang didapat lewat kegiatan ini, akan diterapkan kembali oleh ibu kades ke perempuan purna kerja luar negeri,” akunya.
Hal itu dilakukan karena pihaknya yakin ibu kades mengetahui jumlah berikut siapa sesungguhnya perempuan purna kerja luar negeri. Terlebih, data menyangkut itu belum diketahui secara pasti. Baginya, kegiatan ini sangat penting dan bermanfaat. Karena selain sebagai bentuk penghargaan, motivasi dari pemerintah untuk perempuan purna kerja luar negeri. Melainkan, juga sebagai upaya penekanan angka TKI ke luar negeri. Kp tersebut sebagai bagian dari apresiasi Disnakertrans Kabupaten Cirebon kepada TKI.
“Perempuan purna kerja dimaksud akan dibina hingga mendapatkan pengetahuan sekaligus keterampilan. Sehingga, sukses membuka usaha. Meski penghasilannya relative kecil, tapi secara bertahap mereka akan termotivasi dan berpikir lagi untuk kembali menjadi TKI,” tuturnya. (KS-03)
COMMENTS