Sederetan kasus korupsi di Bima mulai terlihat ending penanganannya. Hanya beberapa kasus yang belum diselesaikan secara jelas dan cepat ole...
Sederetan kasus korupsi di Bima mulai terlihat ending penanganannya. Hanya beberapa kasus yang belum diselesaikan secara jelas dan cepat oleh pihak aparat penegak hukum, seperti kasus pengadaan bibit bawang merah Tahun 2014 senilai Rp.18 Milyar, padahal kasus sudah lama “parker” di meja penyidik Tipikor Polres Bima Kabupaten, dan puluhan saksi dari Ketua dan Anggota Kelompok tani bawang telah diperiksa atau diambil keterangan oleh pihak penyidik Tipikor setempat.
BIMA, KS.- Muamar,MM, seorang akademisi yang anti korupsi meminta kepada aparat penegak hukum agar serius menangani kasus dugaan korupsi pengadaan bibit bawang merah Rp.18 Milyar tersebut. Jika tidak, maka patut dipertanyakan kinerja penyidik tipikor Polres Kabupaten Bima, sementara kasus itu menjadi kasus yang diperhatikan secara serius dan khusus oleh masyarakat Kabupaten Bima.
“Akibat adanya kejahatan dalam pengadaan bawang merah di Tahun 2014 kemarin, ribuan petani yang seharusnya menikmati dana bantua berupa pemberian bibit bawang oleh pemerintah pusat, akhirnya hanya menguntungkan pihak tertentu, terutama oknum pelaksana pengadaan bibit bawang, oknum pejabat di Dinas pertanian, juga pihak-pihak lainnya,”terangnya dengan dugaan.
Muamar menduga banyak pihak penting yang terlibat dalam kasus pengadaan bibit bawang kemarin, bahkan diduga kuat ada yang mengintervensi pihak penyidik, sehingga menjadi kendala bagi pihak penyidik untuk melanjutkan penyelidikan kasus tersebut. Karena itu, dengan Koplres Bima asli kelahiran Bima sekarang dapat mempelihatkan keseriusan menjaga uang Negara dari tangan-tangan orang jahat di Bima, sehingga petanipun bisa menikmati uang Negara sebagaimana mestinya.
“Saya berharap Pak Kapolres Eka Fatur dapat menyelesaikan kasus korupsi bawang itu. Panggil penyidiknya, kenapa kasus tersebut tidak dilanjutkan penyelidikan hari sekarang, sementara sudah hampir dua tahun kasus itu ditangani oleh penyidik,”terangnya.
Pihak Kepolisian Kabupaten Bima yang hendak dikonfirmasi mengenai penanganan kasus tersebut, baik Kasat Reskrim maupun Kapolres belum berhasil dikonfirmasi untuk mendapatkan informasi secara jelas atas penanganan kasus tersebut. (KS-IB02)
BIMA, KS.- Muamar,MM, seorang akademisi yang anti korupsi meminta kepada aparat penegak hukum agar serius menangani kasus dugaan korupsi pengadaan bibit bawang merah Rp.18 Milyar tersebut. Jika tidak, maka patut dipertanyakan kinerja penyidik tipikor Polres Kabupaten Bima, sementara kasus itu menjadi kasus yang diperhatikan secara serius dan khusus oleh masyarakat Kabupaten Bima.
“Akibat adanya kejahatan dalam pengadaan bawang merah di Tahun 2014 kemarin, ribuan petani yang seharusnya menikmati dana bantua berupa pemberian bibit bawang oleh pemerintah pusat, akhirnya hanya menguntungkan pihak tertentu, terutama oknum pelaksana pengadaan bibit bawang, oknum pejabat di Dinas pertanian, juga pihak-pihak lainnya,”terangnya dengan dugaan.
Muamar menduga banyak pihak penting yang terlibat dalam kasus pengadaan bibit bawang kemarin, bahkan diduga kuat ada yang mengintervensi pihak penyidik, sehingga menjadi kendala bagi pihak penyidik untuk melanjutkan penyelidikan kasus tersebut. Karena itu, dengan Koplres Bima asli kelahiran Bima sekarang dapat mempelihatkan keseriusan menjaga uang Negara dari tangan-tangan orang jahat di Bima, sehingga petanipun bisa menikmati uang Negara sebagaimana mestinya.
“Saya berharap Pak Kapolres Eka Fatur dapat menyelesaikan kasus korupsi bawang itu. Panggil penyidiknya, kenapa kasus tersebut tidak dilanjutkan penyelidikan hari sekarang, sementara sudah hampir dua tahun kasus itu ditangani oleh penyidik,”terangnya.
Pihak Kepolisian Kabupaten Bima yang hendak dikonfirmasi mengenai penanganan kasus tersebut, baik Kasat Reskrim maupun Kapolres belum berhasil dikonfirmasi untuk mendapatkan informasi secara jelas atas penanganan kasus tersebut. (KS-IB02)
COMMENTS