Salah satu aktivitas yang ditunggu-tunggu saat momen puasa adalah berkumpul dengan keluarga. Sehingga beberapa pekan sebelum dan sesudah sal...
Salah satu aktivitas yang ditunggu-tunggu saat momen puasa adalah berkumpul dengan keluarga. Sehingga beberapa pekan sebelum dan sesudah salat Idul Fitri di sejumlah terminal, pelabuhan maupun bandara biasanya selalu dipadati para pemudik. Namun untuk pekan pertama bulan puasa tahun ini, aktivitas itu belum terlihat, seperti yang terlihat di Pelabuhan Bima Rabu (31/5) dan Senin (5/6) lalu.
KOTA BIMA,KS.- Kapal Penumpang Bunaiya bersandar di Pelabuhan Bima Rabu Rabu lalu sepi dari penumpang. Bahkan lebih dari dibandingkan dengan hari-hari sebelum puasa. Padahal biasanya pada bulan puasa jumlah penumpang yang mudih bisanya membludak. Itu diduga, karena hari lebaran masih lama. Sehingga belum banyak warga yang pulang ke kampung halaman. Baik yang datang dari luar kota ataupun yang mau ke luar kota.
Sepinya penumpang juga diakui Maemunah, pedagang asongan yang selalu standby setiap ada kapal yang datang. Kata Maemunah, selama puasa para penumpan kapal laut tidak terlalu ramai. Baik itu yang dating ke Bima ataupun yang hendak ke daerah lain menggunakan kapal laut. “Begini (Sepi, Red) aja setiap ada kapal yang datang. Penumpangnya masih sepi,” jelassnya.
Dia mengaku, penumpang baru ramai saat dekat-dekat Salat Idul Fitri. Baik sebelum maupun sesudah hari Sholat Idul Fitri. “Biasanya, baru marai kalau mau dekat-dekat lebaran atau setelah lebaran. Itu penumpangnya ngak muat di dalam sini (Pelabuhan, Red),” jelasnnya.
Pantauan Wartawan Stabilitas, para pengguna jasa kapal laut tidak sepadat biasannya. Malah lebih ramai pada hari-hari biasa dibandingkan Rabu lalu. Sehingga para penumpang lebih leluasa untuk naik turun polisi.
Jumlah pemudik melonjak naik sekitar sepekan sebelum dan sesudah salat Idul Fitri. Bahkan tidak jarang para pemudik yang tidak kedapatan tikel kapal laut. Hal itu disebabkan banyak pemudik yang pulang kampung.
Pemandangan itu tidak hanya terlitap pada Rabu (31/5) lalu saja, hal yang sama juga terlihat pada Senin (5/6) kemarin. Tidak terlihat keramaian di sekitar pelabuhan, terutapa di pelabuhan penumpang yang biasa digunakan kapal bersandar. (KS-M05)
Ilustrasi |
KOTA BIMA,KS.- Kapal Penumpang Bunaiya bersandar di Pelabuhan Bima Rabu Rabu lalu sepi dari penumpang. Bahkan lebih dari dibandingkan dengan hari-hari sebelum puasa. Padahal biasanya pada bulan puasa jumlah penumpang yang mudih bisanya membludak. Itu diduga, karena hari lebaran masih lama. Sehingga belum banyak warga yang pulang ke kampung halaman. Baik yang datang dari luar kota ataupun yang mau ke luar kota.
Sepinya penumpang juga diakui Maemunah, pedagang asongan yang selalu standby setiap ada kapal yang datang. Kata Maemunah, selama puasa para penumpan kapal laut tidak terlalu ramai. Baik itu yang dating ke Bima ataupun yang hendak ke daerah lain menggunakan kapal laut. “Begini (Sepi, Red) aja setiap ada kapal yang datang. Penumpangnya masih sepi,” jelassnya.
Dia mengaku, penumpang baru ramai saat dekat-dekat Salat Idul Fitri. Baik sebelum maupun sesudah hari Sholat Idul Fitri. “Biasanya, baru marai kalau mau dekat-dekat lebaran atau setelah lebaran. Itu penumpangnya ngak muat di dalam sini (Pelabuhan, Red),” jelasnnya.
Pantauan Wartawan Stabilitas, para pengguna jasa kapal laut tidak sepadat biasannya. Malah lebih ramai pada hari-hari biasa dibandingkan Rabu lalu. Sehingga para penumpang lebih leluasa untuk naik turun polisi.
Jumlah pemudik melonjak naik sekitar sepekan sebelum dan sesudah salat Idul Fitri. Bahkan tidak jarang para pemudik yang tidak kedapatan tikel kapal laut. Hal itu disebabkan banyak pemudik yang pulang kampung.
Pemandangan itu tidak hanya terlitap pada Rabu (31/5) lalu saja, hal yang sama juga terlihat pada Senin (5/6) kemarin. Tidak terlihat keramaian di sekitar pelabuhan, terutapa di pelabuhan penumpang yang biasa digunakan kapal bersandar. (KS-M05)
COMMENTS