Ada – ada saja yang dilakukan generasi penerus Bangsa, lebih-lebih yang masih duduk di Bangku Sekolah. Mulai dari dugaan amoral, pesta Minum...
Ada – ada saja yang dilakukan generasi penerus Bangsa, lebih-lebih yang masih duduk di Bangku Sekolah. Mulai dari dugaan amoral, pesta Minuman Keras (Miras), mengkosumsi Tramadol, Narkoba, hingga pada Tindakan Kriminal. Seperti, main hakim sendiri dan juga terlibat dalam dugaan Pencurian Kendaraan Bermotor (Curanmor). Bahkan, tidak sedikit dari terduga pelaku yang dijebloskan ke dalam Penjara.
KOTA BIMA, KS. - Kali ini, aksi pelajar berbeda dari yang lain, kesanya konyol tapi beresiko hingga diadili Warga dan bahkan harus diamankan Polisi. Sebut saja, Drahi (bukan nama sebenarnya), Siswa salah satu SMAN di Kota Bima nekat mencuri Pisang milik JR, Warga Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota Bima.
Akibatnya, bukan saja karena harus diadili Warga Lingkungan Tolo Bali Kelurahan Sarae. Tapi, juga harus berurusan dengan Aparat Penegak Hukum, Warga asal Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima tersebut diamankan Anggota Polsek Rasana,e Barat. Aksi konyol oknum pelajar terjadi Jum,at (25/8).
Namun, baru terungkap Minggu Pagi (27/08) kemarin. Itupun, berdasarkan pengakuan dua rekanya yang ikut menikmati hasil curian tersebut. Tapi, terduga pelau dan dua temanya berbeda lokasi Kos. Drahi kos di Lingkungan Sarae, sementara rekanya dilingkungan Tolo Bali.
”Setelah mendapat keterangan dua temanya, Ketua RT bersama Warga Tolo Bali mengadili Drahi di Kos-nya. Usai diadili, oknum pelajar itu dibawa dan diamankan oleh Polisi,” ungkap beberapa Warga Tolo Bali.
Menurut Warga yang saat itu berada dilokasi, oknum Siswa itu mengaku Ayahnya beprofesi sebagai Pengacara dan Ibunya Kepala Sekolah (Kepsek) tersebut. Meski demikian, akan tetapi aksi nekat itu dilakukan karena kebutuhan Perut (lapar). Sehingga keumungkinan besar sudah tak ada pilihan lain, pisang yang belum matang milik warga pun diembat tanpa perduli resiko yang akan dihadapi.
”Saat diadili, dia mengaku mencuri pisang itu lantaran tak tahan lapar. Sesungguhnya kasian, tapi dia (Drahi) kan anak orang berada, Ayahnya Pengacara dan Ibunya Kepsek. Itu bukan pengakuanya sendiri dihadapan Warga,” ujar warga kepada Koran Stabilitas.
Meski demikian, namun Warga tidak menghakimi yang bersangkutan. Setelah selesai diadili guna mengetahui motif dan alasan hingga nekat mencuri, oknum siswa tersebut diangkut dan diamankan Polisi. (KS-Anhar)
KOTA BIMA, KS. - Kali ini, aksi pelajar berbeda dari yang lain, kesanya konyol tapi beresiko hingga diadili Warga dan bahkan harus diamankan Polisi. Sebut saja, Drahi (bukan nama sebenarnya), Siswa salah satu SMAN di Kota Bima nekat mencuri Pisang milik JR, Warga Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota Bima.
Akibatnya, bukan saja karena harus diadili Warga Lingkungan Tolo Bali Kelurahan Sarae. Tapi, juga harus berurusan dengan Aparat Penegak Hukum, Warga asal Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima tersebut diamankan Anggota Polsek Rasana,e Barat. Aksi konyol oknum pelajar terjadi Jum,at (25/8).
Namun, baru terungkap Minggu Pagi (27/08) kemarin. Itupun, berdasarkan pengakuan dua rekanya yang ikut menikmati hasil curian tersebut. Tapi, terduga pelau dan dua temanya berbeda lokasi Kos. Drahi kos di Lingkungan Sarae, sementara rekanya dilingkungan Tolo Bali.
”Setelah mendapat keterangan dua temanya, Ketua RT bersama Warga Tolo Bali mengadili Drahi di Kos-nya. Usai diadili, oknum pelajar itu dibawa dan diamankan oleh Polisi,” ungkap beberapa Warga Tolo Bali.
Menurut Warga yang saat itu berada dilokasi, oknum Siswa itu mengaku Ayahnya beprofesi sebagai Pengacara dan Ibunya Kepala Sekolah (Kepsek) tersebut. Meski demikian, akan tetapi aksi nekat itu dilakukan karena kebutuhan Perut (lapar). Sehingga keumungkinan besar sudah tak ada pilihan lain, pisang yang belum matang milik warga pun diembat tanpa perduli resiko yang akan dihadapi.
”Saat diadili, dia mengaku mencuri pisang itu lantaran tak tahan lapar. Sesungguhnya kasian, tapi dia (Drahi) kan anak orang berada, Ayahnya Pengacara dan Ibunya Kepsek. Itu bukan pengakuanya sendiri dihadapan Warga,” ujar warga kepada Koran Stabilitas.
Meski demikian, namun Warga tidak menghakimi yang bersangkutan. Setelah selesai diadili guna mengetahui motif dan alasan hingga nekat mencuri, oknum siswa tersebut diangkut dan diamankan Polisi. (KS-Anhar)
COMMENTS