Kasus pinjam meminjam uang senilai Rp.300Juta yang melibatkan oknum pejabat eselon II, H.Khaerudin,MT dan Bupati Bima, Hj. Indah Damayanti ...
Kasus pinjam meminjam uang senilai Rp.300Juta yang melibatkan oknum pejabat eselon II, H.Khaerudin,MT dan Bupati Bima, Hj. Indah Damayanti Putri, diduga kuat bukan kasus rekayasa tapi fakta sesungguhnya yang terjadi, bahkan terindikasi akan banyak kasus lain yang bakal menyeret orang nomor satu di Kabupaten Bima tersebut, hanya saja belum terungkap sekarang.”Demikian disampaikan Anggota DPRD Kabupaten Bima, Edy Muchlis S,Sos saat memberikan keterangan pers di Kantor DPRD setempat, Jum’at kemarin.
BIMA, KS.- Duta Nasdem ini menilai sangat mustahil sosok H.Khaerudin berani meminjam uang sana sini tampa ada perintah dari Bupati Bima, apalagi sampai mencatut nama Bupati Bima demi mendapatkan pinjaman uang dari seseorang. Artinya, apa yang dilakukan H.Khaerudin tersebut semata-mata melaksanakan perintah atasan, meski harus menjadi pengemis meminjam uang siapapun.
“Angka Rp.300Juta itu tidak sedikit. Dan sangat mustahil H.Khaerudin berani meminjam uang sebanyak itu, apalagi sampai mengembalikan uang demikian banyak dalam waktu sehari. Nah, bagaimanapun bupati menyembunyikan masalah ini, public sudah tau bahwa H.Haerudin meminjam uang orang itu, atas perintah atau suruhan Bupati Bima,” tuturnya yakin.
Bantahan H.Khaerudin dan Bupati Bima tidak mengenal atau tidak tahu menahu soal pengakuan pemilik uang di Koran Stabilitas edisi kemarin, itu juga dianggap sebagai pembelaan diri semata Bupati Bima dan H.Khaerudin. Masalahnya, terlalu berani pemilik uang mengaku bahwa uang Rp.300Juta itu diambil oleh H.Khaerudin dan dikatakan telah diberikan kepada Bupati Bima.
“Tidak mungkinlah, pemilik uang berani mengungkap kasus ini ke public, bila kejadian itu tidak ada. Sekali lagi, saya menilai bahwa H.Khaerudin itu hanya suruhan Bupati untuk mencari uang diluar. Apalagi setahu saya, Bupati Bima suka traveling dan shoping,” urainya.
Memang kata Edy, bahwa uang Rp.300Juta itu telah dikembalikan sesuai dengan pengakuan pemilik uang. Pengembalian uang tersebut, setelah wartawan mengetahui adanya keterlibatan H.Khaerudin dan Bupati Bima atas pinjaman uang Rp.300Juta tersebut. Berarti, uang itu dikembalikan pasca pers tau kedok oknum pejabat eselon dua tersebut, juga bupati Bima.
“Mau mengelak juga bupati dan H.Haerudin atas kasus Rp.300Juta itu, tidak akan dipercaya oleh public, apalagi sudah keluar di media masa,” tukasnya.
Edi berharap agar ke depan, tidak terjadi lagi hal semacam itu, karena akan merusak nama daerah Kabupaten Bima dan memalukan bagi rakyat Bima. Sebab , seorang kepala daerah terlibat pinjam meminjam uang untuk kepentingan pribadi adalah sebuah tindakan yang memalukan.”Saya juga berharap kepada seluruh pejabat atau pegawai agar tidak sembarang menerima perintah atau suruhan dari atasan, jika perintah tersebut merugikan diri sendiri,” harapnya.
Di tempat terpisah, pemilik uang dari Rp.300Juta mengharapkan agar masalah tersebut tidak dipolemikan terus di media.”Saya kasihan H.Khaerudin saja, makanya saya tidak membawa kasus ini ke ranah hukum sejak dulu. Tapi, Alhamdulillah, setelah wartawan membuat polemic baik di media social maupun Koran, akhirnya uang itu kembali dalam sekejap,” tuturnya bangga.(KS-IB02)
BIMA, KS.- Duta Nasdem ini menilai sangat mustahil sosok H.Khaerudin berani meminjam uang sana sini tampa ada perintah dari Bupati Bima, apalagi sampai mencatut nama Bupati Bima demi mendapatkan pinjaman uang dari seseorang. Artinya, apa yang dilakukan H.Khaerudin tersebut semata-mata melaksanakan perintah atasan, meski harus menjadi pengemis meminjam uang siapapun.
“Angka Rp.300Juta itu tidak sedikit. Dan sangat mustahil H.Khaerudin berani meminjam uang sebanyak itu, apalagi sampai mengembalikan uang demikian banyak dalam waktu sehari. Nah, bagaimanapun bupati menyembunyikan masalah ini, public sudah tau bahwa H.Haerudin meminjam uang orang itu, atas perintah atau suruhan Bupati Bima,” tuturnya yakin.
Bantahan H.Khaerudin dan Bupati Bima tidak mengenal atau tidak tahu menahu soal pengakuan pemilik uang di Koran Stabilitas edisi kemarin, itu juga dianggap sebagai pembelaan diri semata Bupati Bima dan H.Khaerudin. Masalahnya, terlalu berani pemilik uang mengaku bahwa uang Rp.300Juta itu diambil oleh H.Khaerudin dan dikatakan telah diberikan kepada Bupati Bima.
“Tidak mungkinlah, pemilik uang berani mengungkap kasus ini ke public, bila kejadian itu tidak ada. Sekali lagi, saya menilai bahwa H.Khaerudin itu hanya suruhan Bupati untuk mencari uang diluar. Apalagi setahu saya, Bupati Bima suka traveling dan shoping,” urainya.
Memang kata Edy, bahwa uang Rp.300Juta itu telah dikembalikan sesuai dengan pengakuan pemilik uang. Pengembalian uang tersebut, setelah wartawan mengetahui adanya keterlibatan H.Khaerudin dan Bupati Bima atas pinjaman uang Rp.300Juta tersebut. Berarti, uang itu dikembalikan pasca pers tau kedok oknum pejabat eselon dua tersebut, juga bupati Bima.
“Mau mengelak juga bupati dan H.Haerudin atas kasus Rp.300Juta itu, tidak akan dipercaya oleh public, apalagi sudah keluar di media masa,” tukasnya.
Edi berharap agar ke depan, tidak terjadi lagi hal semacam itu, karena akan merusak nama daerah Kabupaten Bima dan memalukan bagi rakyat Bima. Sebab , seorang kepala daerah terlibat pinjam meminjam uang untuk kepentingan pribadi adalah sebuah tindakan yang memalukan.”Saya juga berharap kepada seluruh pejabat atau pegawai agar tidak sembarang menerima perintah atau suruhan dari atasan, jika perintah tersebut merugikan diri sendiri,” harapnya.
Di tempat terpisah, pemilik uang dari Rp.300Juta mengharapkan agar masalah tersebut tidak dipolemikan terus di media.”Saya kasihan H.Khaerudin saja, makanya saya tidak membawa kasus ini ke ranah hukum sejak dulu. Tapi, Alhamdulillah, setelah wartawan membuat polemic baik di media social maupun Koran, akhirnya uang itu kembali dalam sekejap,” tuturnya bangga.(KS-IB02)
COMMENTS