Siswa sekolah dasar yang mendapat Program Indonesia Pintar (PIP), untuk saat ini tidak lagi menerima uang bantuan tersebut disekolah masing....
Siswa sekolah dasar yang mendapat Program Indonesia Pintar (PIP), untuk saat ini tidak lagi menerima uang bantuan tersebut disekolah masing. Namun oleh pemerintah pusat menggelontorkan kebijakan baru dengan bekerjasama dengan perbankan agar penyaluran bantuan tersebut tetap sasaran dan tepat jumlah. Rabu siang, Kepala SDN 03 Kota Bima Wuriati, Spd,SD bersama pihak Bank BRI menyerahkan buku rekening Bank kepada 70 lebih siswa yang mendapat bantuan Program Indonesia Pintar (PIP tersebut di SDN 03 Kota Bima Kelurahan Jatiwangi.
Kota Bima, KS.- upaya pemerintah untuk mewujudkan program yang tetap sasaran dan tepat jumlah, khususnya bagi siswa yang mendapat bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) betul bvetul diwujudkan. Hal itu dibuktikan dengan adanya perubahan pada penerimaan bantuan, yang sebelumnya diterima melalui sekolah masing-masing. Namun kini oleh pemerintah dirubah menjadi penerimaan perindividu melalui bank yang ditunjuk melalui rekening masing-masing siswa.
Seperti yag terjadi di SDN 03 Kota Bima kelurahan Jatiwangi, dimana pihak bank BRI mendatangi sekolah untuk menyerahkan buku rekening kepada siswa, yag diserahkan langsung bersama Kepala SDN 03 Kota Bima Wuriati,S.Pd SD Rabu kemarin. “sebelum diserahkannya buku rekening ini, perlu saya ingatkan kepada seluruh orang tua murid agar, uang yang akan diterima nantinya tidak dibelanjakan untuk hal-hal lain yang tidak berkaitan dengan kepentingan sekolah anak-anak. Saya minta agar keperluan sekolah diprioritaskan,”harapnya.
Hal itu diingatkan Wuriati, dikarenakan adanya temuan saat dilaksanakannya lomba gerak jalan, dimana anak-anak penerima bantuan sebelumnya tidak memiliki seragam yang dibutuhkan saat lomba atau kegiatan sekolah. “Mulai saat ini saya akan tegas, apabila masih ada siswa yang tidak memiliki kelengkapan sementara sudah endapat bantuan, saya akan tarik buku rekeningnya,”ujarnya mengngatkan.
Sementara itu Wakil Ketua Komite SDN 03 Kota Bima, Amuluk yang diberi kesempatan untuk berbicara, ikut mengingatkan para orang tua murid agar apa yang menjadi keluhan kepala sekolah tersebut betul-betul diperhatikan. “Mari kita sama sama ikut mendukung program sekolah. Karena kita lah yang bertanggungjawab atas keberhasilan sekolah. Dengan demikian apay yang di sampaikan kepala sekolah itu sama dengan kita turut mendukung keberhasilan sekolah ini,”ujarnya.
Selain itu Wakil Ketua komite yang sebelumnya diutus oleh pihak sekolah mengikuti Kegiatan Sosialisasi Perturan Menteri) Permen Dikbud no 75 tahun 2016 di Denpasar itu mengungkapkan. Bagi sekolah yang menerapkan wajib belajar 9 tahun yaitu SD dan SMP, sesuai dengan ketentuan Permen tersebut, pihak sekolah tidak bisa lagi menerapkan pungutan dalam bentuk apapun. “Pihak sekolah hanya bisa memperoleh Bantuan atau sumbangan, baik dari pihak pemerintah, swasta, alumni maupun orang tua murid, yang tidak mengikat,”ujarnya.
Dengan demikian, mengingat masih minimnya sarana dan prasarana di SDN 03 Kota Bima, Wakil Ketua Komite itu, mengharapkan adanya keihlasan orang tua murid untuk memberikan subangan dan bantuan untuk kelengkapan sarana dan prasarana, seperti adanya rencana pembangunan Mushala di sekolah tersebut. “Kalau bukan kita siapa lagi yang bisa membantu sekolah kita ini. Dan bantuan yang kita berikan, semata mata untuk anak dan cucu kita nantinya. Sesuai dengan Permen Dikbud yang baru, pihak sekolah sudah tidak bisa lagi meminta atau melakukan pungutan kepada siswa. Apa salahnya kita sebagai orang tua murid memberikan batuan dan sumbangan sesuai dengan kemampuan kita,”harapnya.
Sementara Perwakilan Bank BRI, bambang saat itu memberikan penjelasan yang berkaitan dengan pencairan bantuan yang tertera dalam buku rekening masing-masing siswa. Ia berharap agar bantuan yang ada tidak dicairkan semua, tetapi disisakan agar rekeningnya tetap berlaku, sehingga pengiriman bantuan berikutnya tidak lagi mengalami kendala karena rekeningnya kadaluarsa. (KS-03)
Kota Bima, KS.- upaya pemerintah untuk mewujudkan program yang tetap sasaran dan tepat jumlah, khususnya bagi siswa yang mendapat bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) betul bvetul diwujudkan. Hal itu dibuktikan dengan adanya perubahan pada penerimaan bantuan, yang sebelumnya diterima melalui sekolah masing-masing. Namun kini oleh pemerintah dirubah menjadi penerimaan perindividu melalui bank yang ditunjuk melalui rekening masing-masing siswa.
Seperti yag terjadi di SDN 03 Kota Bima kelurahan Jatiwangi, dimana pihak bank BRI mendatangi sekolah untuk menyerahkan buku rekening kepada siswa, yag diserahkan langsung bersama Kepala SDN 03 Kota Bima Wuriati,S.Pd SD Rabu kemarin. “sebelum diserahkannya buku rekening ini, perlu saya ingatkan kepada seluruh orang tua murid agar, uang yang akan diterima nantinya tidak dibelanjakan untuk hal-hal lain yang tidak berkaitan dengan kepentingan sekolah anak-anak. Saya minta agar keperluan sekolah diprioritaskan,”harapnya.
Hal itu diingatkan Wuriati, dikarenakan adanya temuan saat dilaksanakannya lomba gerak jalan, dimana anak-anak penerima bantuan sebelumnya tidak memiliki seragam yang dibutuhkan saat lomba atau kegiatan sekolah. “Mulai saat ini saya akan tegas, apabila masih ada siswa yang tidak memiliki kelengkapan sementara sudah endapat bantuan, saya akan tarik buku rekeningnya,”ujarnya mengngatkan.
Sementara itu Wakil Ketua Komite SDN 03 Kota Bima, Amuluk yang diberi kesempatan untuk berbicara, ikut mengingatkan para orang tua murid agar apa yang menjadi keluhan kepala sekolah tersebut betul-betul diperhatikan. “Mari kita sama sama ikut mendukung program sekolah. Karena kita lah yang bertanggungjawab atas keberhasilan sekolah. Dengan demikian apay yang di sampaikan kepala sekolah itu sama dengan kita turut mendukung keberhasilan sekolah ini,”ujarnya.
Selain itu Wakil Ketua komite yang sebelumnya diutus oleh pihak sekolah mengikuti Kegiatan Sosialisasi Perturan Menteri) Permen Dikbud no 75 tahun 2016 di Denpasar itu mengungkapkan. Bagi sekolah yang menerapkan wajib belajar 9 tahun yaitu SD dan SMP, sesuai dengan ketentuan Permen tersebut, pihak sekolah tidak bisa lagi menerapkan pungutan dalam bentuk apapun. “Pihak sekolah hanya bisa memperoleh Bantuan atau sumbangan, baik dari pihak pemerintah, swasta, alumni maupun orang tua murid, yang tidak mengikat,”ujarnya.
Dengan demikian, mengingat masih minimnya sarana dan prasarana di SDN 03 Kota Bima, Wakil Ketua Komite itu, mengharapkan adanya keihlasan orang tua murid untuk memberikan subangan dan bantuan untuk kelengkapan sarana dan prasarana, seperti adanya rencana pembangunan Mushala di sekolah tersebut. “Kalau bukan kita siapa lagi yang bisa membantu sekolah kita ini. Dan bantuan yang kita berikan, semata mata untuk anak dan cucu kita nantinya. Sesuai dengan Permen Dikbud yang baru, pihak sekolah sudah tidak bisa lagi meminta atau melakukan pungutan kepada siswa. Apa salahnya kita sebagai orang tua murid memberikan batuan dan sumbangan sesuai dengan kemampuan kita,”harapnya.
Sementara Perwakilan Bank BRI, bambang saat itu memberikan penjelasan yang berkaitan dengan pencairan bantuan yang tertera dalam buku rekening masing-masing siswa. Ia berharap agar bantuan yang ada tidak dicairkan semua, tetapi disisakan agar rekeningnya tetap berlaku, sehingga pengiriman bantuan berikutnya tidak lagi mengalami kendala karena rekeningnya kadaluarsa. (KS-03)
COMMENTS