Apresiasi sebagai bentuk penghargaan atas pengabdian H.Arahman, H.Abidin, SE, selama Delapan Tahun mendampingi Kakak Kandungnya yakni HM.Qu...
Apresiasi sebagai bentuk penghargaan atas pengabdian H.Arahman, H.Abidin, SE, selama Delapan Tahun mendampingi Kakak Kandungnya yakni HM.Qurais H.Abidin dalam memimpin Kota Bima, datang dari berbagai kalangan. Tak terkecuali, HM.Irfan Kepala LPMP Mataram. Bahkan, salah satu Putra terbaik Daerah Bima itu menyebut kepemimpinan H.Man sudah teruji. Indikatornya, terlihat jelas pada perubahan Kota Bima disejumlah sektor yang ada.
KOTA BIMA, KS. – “Kepemimpinanya telah teruji. Kalau tidak, mustahil beliau mendapat kepercayaan Rakyat selama 8 Tahun mendampingi Kakak kandungnya HM.Qurais,H.Abidin untuk memimpin Kota Bima," kata HMI ketika diwawancara Koran Stabilitas Sabtu (11/11) kemarin.
Meski hanya mendampingi kakak kandungnya, tetapi keberhasilan dalam menjalankan amanat rakyat tidak terlepas dari ide cemerlang juga kerja keras H.Man. Praktis, ditangan dua bersaudara itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bima mampu menuntaskan sederet Pekerjaan Rumah (PR) yang ditinggalkan mendiang almarhum Walikota Bima, HM.Nur A.Latif. Mulai dari persoalan Keuangan, Administrasi hingga pembangunan serta beragam persoalan lain.”Itu merupakan bukti, tolok ukur keberhasilannya selama memimpin Kota Bima,” ujarnya.
Sepertinya, kesuksesan Kakak beradik selama memimpin Kota Bima berteman tersebut menjadi alasan utama sekaligus motivasi bagi HMI. Hingga, muncul kemauan untuk mendampingi H.Man pada Pilkada 2018. Artinya, bukan hanya karena dukungan dan dorongan pihak lain atau lebih-lebih keluarga besarnya, melainkan dari dan karena desakan hati.”Selain karena kepemimpinan yang sudah teruji, saya juga kagum terhadap kepribadian H.Man. Sehingga tidaklah salah, kalau hati saya lebih memilih untuk menjadi calon wakil beliau,” tuturnya.
Menurutnya, H.Man merupakan sosok pemimpin yang percaya diri, pekerja keras, fokus berpikir maju dan peduli. Jadi bukanlah keputusan yang salah, apabila dirinya (HMI) memutuskan meninggalkan kariernya sebagai ASN di Negeri rantaun demi mengabdi di tanah kelahiranya.”Sejujurnya, tidak ada desakan atau dorongan pihak lain. Ini murni dari hati, nurani saya terpanggil untuk mengabdi di tanah kelahiran, yakni tanah Bima. Hanya saja, jadi atau tidaknya, tergantung keputusan finalnya nanti. Do,akan yang terbaik, ” pungkasnya. (KS-Anh)
KOTA BIMA, KS. – “Kepemimpinanya telah teruji. Kalau tidak, mustahil beliau mendapat kepercayaan Rakyat selama 8 Tahun mendampingi Kakak kandungnya HM.Qurais,H.Abidin untuk memimpin Kota Bima," kata HMI ketika diwawancara Koran Stabilitas Sabtu (11/11) kemarin.
Meski hanya mendampingi kakak kandungnya, tetapi keberhasilan dalam menjalankan amanat rakyat tidak terlepas dari ide cemerlang juga kerja keras H.Man. Praktis, ditangan dua bersaudara itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bima mampu menuntaskan sederet Pekerjaan Rumah (PR) yang ditinggalkan mendiang almarhum Walikota Bima, HM.Nur A.Latif. Mulai dari persoalan Keuangan, Administrasi hingga pembangunan serta beragam persoalan lain.”Itu merupakan bukti, tolok ukur keberhasilannya selama memimpin Kota Bima,” ujarnya.
Sepertinya, kesuksesan Kakak beradik selama memimpin Kota Bima berteman tersebut menjadi alasan utama sekaligus motivasi bagi HMI. Hingga, muncul kemauan untuk mendampingi H.Man pada Pilkada 2018. Artinya, bukan hanya karena dukungan dan dorongan pihak lain atau lebih-lebih keluarga besarnya, melainkan dari dan karena desakan hati.”Selain karena kepemimpinan yang sudah teruji, saya juga kagum terhadap kepribadian H.Man. Sehingga tidaklah salah, kalau hati saya lebih memilih untuk menjadi calon wakil beliau,” tuturnya.
Menurutnya, H.Man merupakan sosok pemimpin yang percaya diri, pekerja keras, fokus berpikir maju dan peduli. Jadi bukanlah keputusan yang salah, apabila dirinya (HMI) memutuskan meninggalkan kariernya sebagai ASN di Negeri rantaun demi mengabdi di tanah kelahiranya.”Sejujurnya, tidak ada desakan atau dorongan pihak lain. Ini murni dari hati, nurani saya terpanggil untuk mengabdi di tanah kelahiran, yakni tanah Bima. Hanya saja, jadi atau tidaknya, tergantung keputusan finalnya nanti. Do,akan yang terbaik, ” pungkasnya. (KS-Anh)
COMMENTS