BIMA,KS.- Untuk meraih kemenangan dalam pemilihan Gubernur NTB 2018 ini, Bang Zul mulai memperlihatkan jurus politiknya. Bersama Tim Pemena...
BIMA,KS.- Untuk meraih kemenangan dalam pemilihan Gubernur NTB 2018 ini, Bang Zul mulai memperlihatkan jurus politiknya. Bersama Tim Pemenangannya di Bima, Bang Zul mendatangi warga perdesaan di Kecamatan Ambalawi dan Wera, Selasa, 23-01-2018.
Perjalanan Politik Bang Zul di desa-desa di dua kecamatan itu, mendapatkan sambutan hangat oleh kepala desa dan warga. Moment baik itu, dimanfaatkannya untuk berbaur dan bercerita panjang lebar dengan para tokoh setempat.
Saat di Desa Nipa-Ambalawi, Anggota DPR Pusat tiga periode ini mendapatkan respon baik dari Kepala Desa setempat, Mahfud. Dihadapan ratusan warganya, Mahfud mengajak warganya untuk memilih pemimpin yang cerdas dan mau berada ditengah-tengah masyarakat.
Menurut Kades Nipa, sosok pemilik nama lengkap Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, Ph.D, tidak diragukan lagi menjadi Gubernur NTB. Dengan alasan, sudah teruji berturut-turut tiga periode menjadi DPR-RI duta PKS.
Di Ambalawi, Bang Zul bersama Tim Pemenangan Zul-Rohmi menyisir beberapa desa. Diantaranya Desa Tolowata, Desa Nipa dan Desa Mawu. Pada kunjungan tersebut, Bang Zhul tidak banyak berbicara soal politik.
Dihadapan warga, Mantan Ketua BEM Universitas Indonesia 1994-1995 ini hanya membicarakan soal potensi NTB, baik SDM maupun SDA. Terutama Pulau Sumbawa. Menurutnya, sumber daya dimiliki NTB cukup baik dan bisa bersaiang dengan daerah lain. Terutama soal mutu pendidikan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Kegiatan di Kecamatan Wera hampir sama dengan Ambalawi. Rektor Universitas Tekhnologi Sumbawa (UTS) lebih banyak mendengarkan keluhan warga. Menariknya, para warga berlomba-lomba ingin berpose bersama dengan tokoh nasional itu. Disela-sela kebersamaan itu, Ia sempatkan membagikan kelender kepada warga.
“Saya memohon doa dari keluarga di sini, agar kami diberi kemudahan dalam pemilihan Gubernur NTB 2018 ini. Saya jauh dari Jakarta dan meninggalkan nama besar saya di DPR Pusat semata-mata ingin mengabdi kepada masyarakat NTB. Banyak mimpi-mimpi saya yang harus diwujudkan agar NTB ini berkembang. Mimpi terbesar saya bagaimana generasi muda yang potensial, baik di Pulau Lombok maupun Pulau Sumbawa bisa belajar diluar negeri,” Ujar Bang Zhul yang juga lulusan di Kennedy School of Government, Harvard University (US
Sebelum meninggakan Kecamatan Wera, Pasangan dari Dr, Ir, Hj Sitti Rohmi Djalilah (Rohmi) sebagai Calon Wakil Gubernur ini, menyempatkan memberi bantuan Mesjid di Desa Sangiang senilai Rp. 20 Juta. Bantuan diterima langsung pengurus mesjid setempat.
Sore hari, Bang Zul dan rombongan melanjutkan perjalanan menuju Kecamatan Sape untuk agenda yang sama. Informasi yang dihimpun Inside Pos, Persatuan Mantan Kepala Desa di Kecamatan Sape menyambut kedatangan calon gubernur itu dirumah salah satu mantan Kades di Sape. Kabarnya, seluruh mantan kades di Sape akan menangkan pasangan Zhul-Rohmi menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur NTB.
Ada hal menarik dalam perjalanan Bang Zul dan timnnya. Sebelum beranjak ke Kecamatan Sape, Bang Zul dan rombongan menyempatkan untuk menyantap ikan Segar di warung Ina Sei. Ternyata, Bang Zul mengaku penasaran dengan wisata Kuliner Ina Sei yang sebelumnya Ia baca dari Media Online Bima.
Ia sangat kagum dengan keindahan pantai disekitar warung Ina Sei. Bang Zhul berniat akan kembangkan lokasi Ina Sei agar menjadi tempat pilihan berlibur bagi warga diluar Bima.
Berdasarkan jadwal dari tim pemenangan, Di Sape dan Kecamatan Lambu, Dosen UI ini akan menghabiskan waktu dua hari untuk bertemun langsung dengan warga. Dua hari di Kecamatan Sape-Lambu, akan dilanjutkan di Kecamatan Soromandi, Donggo dan Bolo selama 3 hari. Dipastikan, seluruh wilayah di Kabupaten dan Kota Bima, akan menjadi didatangi.
Alasan Harus Memilih Zul-Rohmi?
Untuk diketahui, Pasangan Zul-Rohmi berhasil menjadi kandidat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur setelah PKS dan Demokrat mengusung dua Politisi tangguh ini. Pasangan Politik ini, banyak dikatakan sebagai pasangan yang tidak biasa.
Alasannya, selama ini Politisi dari Pulau Lombok harus diposisikan menjadi Kandidat Gubernur dan Wakilnya dari Pulau Sumbawa. Namun, semua itu terbantahkan seiring kesadaran masyarakat NTB yang tidak lagi cendrung memilih karena faktor kedaerahan.
Isu penting lainnya, tanpa harus sepelekan kandidat calon lainnya. Pasangan Zhul-Rohmi disebut-sebut pasangan terkuat saat ini. bersatunya kedua politisi berpengaruh di NTB ini, menjadi ancaman bagi kandidat lainnya.
Bahkan untuk melemahkan Zhul-Rohmi, isu Black Campain (Kampanye Hitam) sudah mulai dimainkan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Namun sejauh ini, simpatisan Zhul-Rohmi belum serius merespon isu sepihak itu. Justru, arus dukungan bagi pasangan ini semakin banyak dan didalamnnya terdapat tokoh-tokoh penting.
Arus dukungan kuat ini juga tidak lepas atas dukungan penuh dari Dr.KH.TGB Muhammad Zainul Majdi MA selaku Ketua Demokrat NTB yang saat menjabat sebagai Gubernur NTB. Lebih-lebih, Gubernur NTB dua periode ini merupakan saudara kandung dari calon Wakil Gubernur Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah.
Belum lagi kelebihan maupun prestasi gemilang peroleh keduannya. Baik prestasi politik maupun akademik. Terutama mengenai sosok Bang Zul dengan fenomenal. Di Propinsi Banten, Bang Zul dikenal dengan sebutan emas dari timur karena asli putra Pulau Sumbawa. Pria kelahiran 18 Mei 1972 ini dikenal sebagai politisi cerdas dan taat beribadah.
Pada kontestasi Pilgub di Propinsi Banten beberapa tahun silam, Bang Zul bersaing ketat dengan Ratu Atut. Bang Zul kala itu diusung PKS dan PDIP mendapatkan suara terbanyak kedua dari Ratu Atut Gubernur non aktif banten (Terdakwa kasus korupsi). Tentu, ini menjadi sinyal kemenangan Bang Zul di Pilgub NTB 2018 ini. itu prestasi politiknya, termasuk meraih suara terbanyak untuk menduduki kursi DPR-RI dari dapil serang duta PKS. Ia berhasil selama tiga periode menjadi anggota Parlemen Pusat. Pada Pilgub Banten, Doktor Zul hanya tiga bulan menyusun agenda politiknya bersama artis kondang.
Dibidang akademik, tidak ada yang diragukan lagi. Deretan prestasi yang diraihnnya mungkin banyak yang tidak percaya. Berdasarkan Data yang dihimpun dibeberapa sumber orang dekatnya, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE. Ph.D merupakam Dosen, SI, S2 dan S3 di Fakultas Ekonomi UI.
Di Pulau Sumbawa, Zul mendirikan Perguruan Tinggi UTS (Universitas Tekhnologi Sumbawa), IISBUD (Institut Ilmu Sosial, Seni dan Budaya) dan Akademik Komunitas Alat Berat serta Pendiri lembaga Sumbawa Science and Rechnopark.
Selain itu, Doktor Zul juga pernah belajar luar negeri dan Ia mendapatkan gelar Doktor Ekonomi Industri, di Department of Economics, University of Strathclyde, Glasgow, UK (2001), MSc di bidang Industrialisasi, Kebijakan Ekonomi dan Perdagangan di Department of Economics, University of Strathclyde, Glasgow, UK (1998), MSc di bidang Pemasaran dan Bisnis Internasional di Department of Marketing, University of Strathclyde, Glasgow, UK (1997).
Pendidikan lainnya, ia menjadi Sarjana Ekonomi (SE) dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (1995), Harvard Business School, Harvard University, US, Kennedy School of Government, Harvard University, USA, Institute for International Education, USA, Institute of New Technology, United Nation University (INTECH/UNU), Maastricht, The Netherlands, Dept. of Comparative Culture, Sophia University, Tokyo, Japan, Policy on Science, Research and Technology, Manchester University, UK, Dundee University, Scotland, UK, Sadadeen College, Alice Springs, Northern Territory, Australia. (Rafiq)
 |
| Zul-Rohmi |
Perjalanan Politik Bang Zul di desa-desa di dua kecamatan itu, mendapatkan sambutan hangat oleh kepala desa dan warga. Moment baik itu, dimanfaatkannya untuk berbaur dan bercerita panjang lebar dengan para tokoh setempat.
Saat di Desa Nipa-Ambalawi, Anggota DPR Pusat tiga periode ini mendapatkan respon baik dari Kepala Desa setempat, Mahfud. Dihadapan ratusan warganya, Mahfud mengajak warganya untuk memilih pemimpin yang cerdas dan mau berada ditengah-tengah masyarakat.
Menurut Kades Nipa, sosok pemilik nama lengkap Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, Ph.D, tidak diragukan lagi menjadi Gubernur NTB. Dengan alasan, sudah teruji berturut-turut tiga periode menjadi DPR-RI duta PKS.
Di Ambalawi, Bang Zul bersama Tim Pemenangan Zul-Rohmi menyisir beberapa desa. Diantaranya Desa Tolowata, Desa Nipa dan Desa Mawu. Pada kunjungan tersebut, Bang Zhul tidak banyak berbicara soal politik.
Dihadapan warga, Mantan Ketua BEM Universitas Indonesia 1994-1995 ini hanya membicarakan soal potensi NTB, baik SDM maupun SDA. Terutama Pulau Sumbawa. Menurutnya, sumber daya dimiliki NTB cukup baik dan bisa bersaiang dengan daerah lain. Terutama soal mutu pendidikan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Kegiatan di Kecamatan Wera hampir sama dengan Ambalawi. Rektor Universitas Tekhnologi Sumbawa (UTS) lebih banyak mendengarkan keluhan warga. Menariknya, para warga berlomba-lomba ingin berpose bersama dengan tokoh nasional itu. Disela-sela kebersamaan itu, Ia sempatkan membagikan kelender kepada warga.
“Saya memohon doa dari keluarga di sini, agar kami diberi kemudahan dalam pemilihan Gubernur NTB 2018 ini. Saya jauh dari Jakarta dan meninggalkan nama besar saya di DPR Pusat semata-mata ingin mengabdi kepada masyarakat NTB. Banyak mimpi-mimpi saya yang harus diwujudkan agar NTB ini berkembang. Mimpi terbesar saya bagaimana generasi muda yang potensial, baik di Pulau Lombok maupun Pulau Sumbawa bisa belajar diluar negeri,” Ujar Bang Zhul yang juga lulusan di Kennedy School of Government, Harvard University (US
Sebelum meninggakan Kecamatan Wera, Pasangan dari Dr, Ir, Hj Sitti Rohmi Djalilah (Rohmi) sebagai Calon Wakil Gubernur ini, menyempatkan memberi bantuan Mesjid di Desa Sangiang senilai Rp. 20 Juta. Bantuan diterima langsung pengurus mesjid setempat.
Sore hari, Bang Zul dan rombongan melanjutkan perjalanan menuju Kecamatan Sape untuk agenda yang sama. Informasi yang dihimpun Inside Pos, Persatuan Mantan Kepala Desa di Kecamatan Sape menyambut kedatangan calon gubernur itu dirumah salah satu mantan Kades di Sape. Kabarnya, seluruh mantan kades di Sape akan menangkan pasangan Zhul-Rohmi menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur NTB.
Ada hal menarik dalam perjalanan Bang Zul dan timnnya. Sebelum beranjak ke Kecamatan Sape, Bang Zul dan rombongan menyempatkan untuk menyantap ikan Segar di warung Ina Sei. Ternyata, Bang Zul mengaku penasaran dengan wisata Kuliner Ina Sei yang sebelumnya Ia baca dari Media Online Bima.
Ia sangat kagum dengan keindahan pantai disekitar warung Ina Sei. Bang Zhul berniat akan kembangkan lokasi Ina Sei agar menjadi tempat pilihan berlibur bagi warga diluar Bima.
Berdasarkan jadwal dari tim pemenangan, Di Sape dan Kecamatan Lambu, Dosen UI ini akan menghabiskan waktu dua hari untuk bertemun langsung dengan warga. Dua hari di Kecamatan Sape-Lambu, akan dilanjutkan di Kecamatan Soromandi, Donggo dan Bolo selama 3 hari. Dipastikan, seluruh wilayah di Kabupaten dan Kota Bima, akan menjadi didatangi.
Alasan Harus Memilih Zul-Rohmi?
Untuk diketahui, Pasangan Zul-Rohmi berhasil menjadi kandidat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur setelah PKS dan Demokrat mengusung dua Politisi tangguh ini. Pasangan Politik ini, banyak dikatakan sebagai pasangan yang tidak biasa.
Alasannya, selama ini Politisi dari Pulau Lombok harus diposisikan menjadi Kandidat Gubernur dan Wakilnya dari Pulau Sumbawa. Namun, semua itu terbantahkan seiring kesadaran masyarakat NTB yang tidak lagi cendrung memilih karena faktor kedaerahan.
Isu penting lainnya, tanpa harus sepelekan kandidat calon lainnya. Pasangan Zhul-Rohmi disebut-sebut pasangan terkuat saat ini. bersatunya kedua politisi berpengaruh di NTB ini, menjadi ancaman bagi kandidat lainnya.
Bahkan untuk melemahkan Zhul-Rohmi, isu Black Campain (Kampanye Hitam) sudah mulai dimainkan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Namun sejauh ini, simpatisan Zhul-Rohmi belum serius merespon isu sepihak itu. Justru, arus dukungan bagi pasangan ini semakin banyak dan didalamnnya terdapat tokoh-tokoh penting.
Arus dukungan kuat ini juga tidak lepas atas dukungan penuh dari Dr.KH.TGB Muhammad Zainul Majdi MA selaku Ketua Demokrat NTB yang saat menjabat sebagai Gubernur NTB. Lebih-lebih, Gubernur NTB dua periode ini merupakan saudara kandung dari calon Wakil Gubernur Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah.
Belum lagi kelebihan maupun prestasi gemilang peroleh keduannya. Baik prestasi politik maupun akademik. Terutama mengenai sosok Bang Zul dengan fenomenal. Di Propinsi Banten, Bang Zul dikenal dengan sebutan emas dari timur karena asli putra Pulau Sumbawa. Pria kelahiran 18 Mei 1972 ini dikenal sebagai politisi cerdas dan taat beribadah.
Pada kontestasi Pilgub di Propinsi Banten beberapa tahun silam, Bang Zul bersaing ketat dengan Ratu Atut. Bang Zul kala itu diusung PKS dan PDIP mendapatkan suara terbanyak kedua dari Ratu Atut Gubernur non aktif banten (Terdakwa kasus korupsi). Tentu, ini menjadi sinyal kemenangan Bang Zul di Pilgub NTB 2018 ini. itu prestasi politiknya, termasuk meraih suara terbanyak untuk menduduki kursi DPR-RI dari dapil serang duta PKS. Ia berhasil selama tiga periode menjadi anggota Parlemen Pusat. Pada Pilgub Banten, Doktor Zul hanya tiga bulan menyusun agenda politiknya bersama artis kondang.
Dibidang akademik, tidak ada yang diragukan lagi. Deretan prestasi yang diraihnnya mungkin banyak yang tidak percaya. Berdasarkan Data yang dihimpun dibeberapa sumber orang dekatnya, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE. Ph.D merupakam Dosen, SI, S2 dan S3 di Fakultas Ekonomi UI.
Di Pulau Sumbawa, Zul mendirikan Perguruan Tinggi UTS (Universitas Tekhnologi Sumbawa), IISBUD (Institut Ilmu Sosial, Seni dan Budaya) dan Akademik Komunitas Alat Berat serta Pendiri lembaga Sumbawa Science and Rechnopark.
Selain itu, Doktor Zul juga pernah belajar luar negeri dan Ia mendapatkan gelar Doktor Ekonomi Industri, di Department of Economics, University of Strathclyde, Glasgow, UK (2001), MSc di bidang Industrialisasi, Kebijakan Ekonomi dan Perdagangan di Department of Economics, University of Strathclyde, Glasgow, UK (1998), MSc di bidang Pemasaran dan Bisnis Internasional di Department of Marketing, University of Strathclyde, Glasgow, UK (1997).
Pendidikan lainnya, ia menjadi Sarjana Ekonomi (SE) dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (1995), Harvard Business School, Harvard University, US, Kennedy School of Government, Harvard University, USA, Institute for International Education, USA, Institute of New Technology, United Nation University (INTECH/UNU), Maastricht, The Netherlands, Dept. of Comparative Culture, Sophia University, Tokyo, Japan, Policy on Science, Research and Technology, Manchester University, UK, Dundee University, Scotland, UK, Sadadeen College, Alice Springs, Northern Territory, Australia. (Rafiq)
COMMENTS