Dimasa Kepemimpinan H.Zainul (AbuYa), Ibadah Sholat Jum,at merupakan salah satu program penting bagi Masyarakat Kabupaten Bima. Saking pent...
Dimasa Kepemimpinan H.Zainul (AbuYa), Ibadah Sholat Jum,at merupakan salah satu program penting bagi Masyarakat Kabupaten Bima. Saking pentingnya, bahkan Jalan ditutup selama ibadah Sholat Jum,at berlangsung. Meski, saat ini masih berlaku, tidak hanya di Wilayah Kabupaten Bima. Melainkan, juga di Kota Bima. Namun, tingkat kesadaran Masyarakat dalam memakmurkan Masjid, menjalankan Ibadah Sholat berjamaah di Masjid atau Mushollah. Prihatin dengan kondisi tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bima, Drs.HM.Taufik,Hak dengan tegas menghimbau kepada seluruh Kepala Desa (Kades) agar melaksanakan Sholat berjamaah di Masjid.
BIMA, KS. – Hal itu disampaikan karena kerap kali ditemukan kekosongan Jamaah pada Masjid, Mushollah disetiap Desa yang ada.” Sesungguhnya, saya sangat prihatin, sedih dengan kondisi tersebut. Kesadaran masyarakat dan kita semua untuk sholat berjamaah masih sangat kurang. Faktanya, yang sholat berjamaah di Masjid atau Mushollah bisa dihitung dengan jari. Itu bukan disatu atau dua desa saja, melainkan hampir merata disemua desa se Kabupaten Bima,” kata H.Taufik kepada Koran Stabilitas Minggu (17/03).
Menurutnya, kondisi demikian tidak sebanding dengan jumlah Warga disetiap Desa. Besar jumlah warga, namun hanya sedikit yang sholat berjamaah di masjid. Penyebabnya, bukan hanya minimnya kesadaran masyarakat. Melainkan, juga lemahnya Kepemimpinan di tingkat Desa, seolah-olah masyarakat sudah kehilangan panutan dan tidak ada lagi yang dijadikan contoh serta teladan.” Karena itu, saya meminta agar Kades membiasakan diri sholat berjamaah di masjid atau mushollah. Ajarkan dan jadilah panutan, teladan bagi masyarakatnya. Karena, baik buruknya masyarakat tergantung sungguh sikap dan prilaku seorang pemimpin,” ujarnya.
Apabila hal itu dilakukan, Pejabat asal Desa Cenggu itu merasa sangat yakin jika tingkat kesadaran masyarakat untuk memakmurkan Masjid Mushollah secara bertahap akan meningkat. Salah satu caranya, Kades dan jajaranya Pemerintah Desa (Pemdes) membudayakan ibadah sholat berjamaah. Mengingat, kades adalah pemimpin yang menjadi panutan sekaligus figur bagi masyarakat.” Jadilah pemimpin yang baik, diteladani sekaligus menjadi panutan dan bermanfaat bagi masyarakat,” tuturnya.
Rupanya, penegasan dalam kaitan itu tidak hanya mengarah pada Pemdes. Namun, juga Pemerintah Kecamatan sebagai pimpinan Wilayah. Bila perlu, Kades dan Camat melaksanakan sholat berjamaah keliling ditiap Masjid / Mushollah.” Kalau hal itu dilakukan, yakin dan percaya masjid akan selalu dipenuhi jamaah. Tapi, untuk mewujudkan hal itu mesti berawal dari pemimpin. Baik Kades maupun Camat, karena sejatinya pemimpin merupakan kiblat masyarakatnya,” terang H.Taufik. (KS-Anh)
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bima, Drs.H.Taufik HAK |
BIMA, KS. – Hal itu disampaikan karena kerap kali ditemukan kekosongan Jamaah pada Masjid, Mushollah disetiap Desa yang ada.” Sesungguhnya, saya sangat prihatin, sedih dengan kondisi tersebut. Kesadaran masyarakat dan kita semua untuk sholat berjamaah masih sangat kurang. Faktanya, yang sholat berjamaah di Masjid atau Mushollah bisa dihitung dengan jari. Itu bukan disatu atau dua desa saja, melainkan hampir merata disemua desa se Kabupaten Bima,” kata H.Taufik kepada Koran Stabilitas Minggu (17/03).
Menurutnya, kondisi demikian tidak sebanding dengan jumlah Warga disetiap Desa. Besar jumlah warga, namun hanya sedikit yang sholat berjamaah di masjid. Penyebabnya, bukan hanya minimnya kesadaran masyarakat. Melainkan, juga lemahnya Kepemimpinan di tingkat Desa, seolah-olah masyarakat sudah kehilangan panutan dan tidak ada lagi yang dijadikan contoh serta teladan.” Karena itu, saya meminta agar Kades membiasakan diri sholat berjamaah di masjid atau mushollah. Ajarkan dan jadilah panutan, teladan bagi masyarakatnya. Karena, baik buruknya masyarakat tergantung sungguh sikap dan prilaku seorang pemimpin,” ujarnya.
Apabila hal itu dilakukan, Pejabat asal Desa Cenggu itu merasa sangat yakin jika tingkat kesadaran masyarakat untuk memakmurkan Masjid Mushollah secara bertahap akan meningkat. Salah satu caranya, Kades dan jajaranya Pemerintah Desa (Pemdes) membudayakan ibadah sholat berjamaah. Mengingat, kades adalah pemimpin yang menjadi panutan sekaligus figur bagi masyarakat.” Jadilah pemimpin yang baik, diteladani sekaligus menjadi panutan dan bermanfaat bagi masyarakat,” tuturnya.
Rupanya, penegasan dalam kaitan itu tidak hanya mengarah pada Pemdes. Namun, juga Pemerintah Kecamatan sebagai pimpinan Wilayah. Bila perlu, Kades dan Camat melaksanakan sholat berjamaah keliling ditiap Masjid / Mushollah.” Kalau hal itu dilakukan, yakin dan percaya masjid akan selalu dipenuhi jamaah. Tapi, untuk mewujudkan hal itu mesti berawal dari pemimpin. Baik Kades maupun Camat, karena sejatinya pemimpin merupakan kiblat masyarakatnya,” terang H.Taufik. (KS-Anh)
COMMENTS